5

198 35 0
                                    

Baca a/n ya sayangg

Berulang kali terdengar dengusan nafas yang sengaja ia hentakan dengan kasar. Louis,pria itu tengah mengistirahatkan tubuhnya di balik kemudi mobil. Ia terlihat sangat lelah dan bisa dibilang kacau. Terlihat sekali dari pancaran sinar matanya yang meredup dan penampilannya yang berantakan.

Sekali lagi,ia mencoba menghubungi Demetria,gadis yang sedang dicarinya. Sore tadi,tepatnya pukul 4,Zayn menelfonnya. Sang sahabat berkata bahwa sama sekali tak ada kabar dari sang gadis yang telah ia tanggung jawabkan pada Louis.

Tidak,ia sama sekali tidak keberatan atas permintaan Zayn. Karna ia sendiri pun sudah menganggap Demi sebagai adiknya. Bukankah tugas seorang kakak adalah melindunginya? Itu juga yang dilakukan Louis kepada Demi.

"Astaga si tepos kemana sih?Bisa-bisa ntar Zayn ceramahin gue di telfon lagi''kesal Louis

Panjang umur. Karna orang yang baru dibicarakannya menelfon lagi.

"Iya zayn?"Tanya Louis di telfon.

"Gimana?Udah ada kabar?"Tanya zayn dari seberang sana.

Louis menggeleng lemah,namun ia sadar bahwa zayn tak akan bisa melihatnya.Maka dari itu ia pun menjawabnya "Belum zayn. Gue rasa handphonenya di silent"

"Lou" zayn mendesah pelan "Gue titip dia ya".

"As always zayn. I'm her brother non-biologic"

"Makasih ya lou" "Oh ya,gue bakal pulang ke Pakistan selama 2 minggu. Tolong kasih tau Demi ya".

"Okay,oleh oleh buat gue jangan lupa"

"Astaga,hati hati kek,atau tanya ada apa. Yakali belum berangkat udah minta oleh olehnya"kekeh zayn diujung telfon "Iya gue bakal bawain lo oleh-oleh"

"Sip sip"sahut Louis sebelum telfon berakhir.

***

"Itu bukannya Niall ya?Kok dia ada disini? Tanya nya kepada diri sendiri ketika mobilnya memasuki kawasan apartement Demi.

Lagi,dia mencoba untuk menghubungi Demi setelah mobil yang dikemudikannya telah terparkir rapi.

"Hallo?"Dan,akhirnya orang yang ia tunggu-tunggu mengangkatnya.

"Lo ada dimana?".

"Kamar".

"Zayn nanyain.Lo gak ada kabar sama gitu sama dia?".

"Astaga demi lupaaa!"hebohnya ditelfon

"Dia balik ke Pakistan dua minggu" Ujar Louis

"Yaah kok lama. Susah deh ngehubunginnya" Karna memang perbedaan timezone Inggris-Pakistan terbilang cukup lama.

"Pas dia masih di London,lo kemana?"sindir Louis

"Yahyahyah,si peot marah"goda Demi

"Sialan!Zayn khawatir sama lo bege,dia minta gue buat cari lo".

"Maaf.Handphonenya gue silent".

"Yaudah,gue ke appartement lo ya".

"Lah,ngapain?".

"Temenin gue ke toko buku".

"Ngganggangaangga"tolak Demi cepat tanpa nafas.

"Kenapa sih?".

"Demi capek,habis jalan sama Niall tadi".

"Oh yaudah,gue ngajak yang lain aja. Mumpung belum berangkat ke appartement lo"bohong Louis,karna yang sebenarnya ia sudah ada di basement tempat tinggal Demi.

"Oke-oke,maaf ya lou"

***

Akhirnya nuriin apdet lagi.Dan chapter ini diluar naskah sebelumnya.Karna LAPTOP NURIIN BELOM SEMBUH SEMBUH!!

Yawla,sampai kapan harus numpang di laptop bunda??

Kira-kira masih ada yang baca cerita ini gak ya?

MESSAGE//NJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang