Five

10 1 0
                                    

Corral's POV

Aku duduk terdiam sambil menunggu Calum keluar dari stage. Ya, ini hari kedua kami berada di Washington. Sebenarnya aku ingin langsung pulang saja. Namun ia melarangku.

Katanya ia sedang ada janji dengan Nia, aku harus membantunya. Aku tak bisa menolak permintaan Calum. Kami telah terikat dengan perjanjian perdamaian.

"Kau ingin langsung semobil bersama Nia atau pisah?" Tanyaku. "Kau seperti orang bodoh saja. Bukankah ini sudah biasa?" Jawab Calum. "Okay okay, kau bersamaku lalu aku tetap mengikutimu sampai ke bioskop." Balasku sambil memutar kedua bola mataku.

Aku bosan karena sudah terbiasa.

"Kau boleh memainkan pokemon go ku saat di bioskop nanti, kurasa kau tak menyukai filmnya." Kata Calum sambil menyerahkan ponselnya padaku. Ia mengangkat sudut bibirnya. "Hah, emang di bioskop akan ada pokemon? Aku akan malu jika aku harus berjalan kesana kemari untuk menangkap pokemon." Kataku sambil menaikan satu alisku.

"Terserah kau, biasanya kau juga tak punya malu kan. Daripada kau nanti tertidur lalu meneteskan air liurmu yang sangat ew lebih baik kau bermain pokemon go saja." Balas Calum. "Apa film yang akan kau tonton?" Tanyaku.

"Tak tahu, Nia menyukai genre sad romance. Kurasa kami akan menonton itu. Kau kan tidk suka dengan genre itu kan." Jawab Calum sambil menepuk pundakku.

"Ajak Michael! Ayolahh ajak dia aku bisa bermain dengannya." Pintaku. Bisa kulihat mimik wajah Calum berubah menjadi datar.

"Tidak. Aku tak kan mengajaknya." Balas Calum. "Ayolah Cal, aku akan bosan bila tak ada teman disana nanti." Pintaku lagi.

"Kan ada aku." Ucap Calum dengan entengnya. "Kau kan bersama Nia bagaimana aku bisa mengganggu kau dan kucing garong itu?!" Seruku sambil mendengus kesal.

"Kucing garong?" Ulang Calum. "Ups. Maksudku Nia. Arzaylea yang menciptakan panggilan itu, bukan aku." Jawabku dengan cepat sambil menunjukan simbol piece yang aku buat dengan tangan kananku.

"Hm terserahlah. Cepatlah keluar. mobil seudah disiapkan." Kata Calum lagi. Aku mengangguk dan mengijuti Calum dari belakang ke parkiran mobil.

Aku hanya terdiam di mobil sambil berkomat-kamit ria menirukan lagu All Time Low yang berjudul Therapy.

"Ngomong-ngomong, bukankah dulu kau membenci Arzaylea?" Tanya Calum memecah keheningan. "Huh? Tau darimana kau?" Tanyaku balik.

"Twitter mu, ehe." Jawab Calum. Twitter? Bukankah itu sudah lama sekali? Apa Calum mengestalk twitterku?

"Yah tapi itu sudah lama sih, puberty Luke membuatku shock dan menyalahkan Arzaylea atas itu. Apalagi dulu aku sering sekali menghujat arzaylea dengan drama queen. Padahal sekarang akulah drama queennya." Balasku dengan panjang lebar sambil terkekeh pelan.

"Yah, kau memang cocok untuk menjadi aktris daripada penyanyi." Kata Calum dengan ceplosnya. "Huh?" Tanyaku kebingungan.

"Kau sempat bermain film kan? Meskipun bukan pemeran utama namun aktingnu cukup bagus." Kata Calum,entah ini memuji atau menghina.

"Huh itu kan sudah setaun yang lalu. Mana mungkin aku bisa berakting lagi. Kau ini mengejekku ya?" Kataku pura pura kesal. "Absolutely yes. Akting mu sangat jelek. Apalagi suaramu, aku bingug mengapa Adam memilihmu padahal suaramu cempreng namun kau tak bisa nada tinggi." Kata Calum dengan polosnya.

Sialan bukan.

Aku mendengus kesal. Bukan pura-pura, aku benar benar kesal.

"Aku hanya bercanda Corral, tersenyumlah." Lanjut Calum sambil tersenyum lebar. Aku mengeluarkan senyun paksaku.

Sialan Calum.

"Terserah kau lah Cal. Aku capek denganmu huh." Balasku pura oura marah. "Kau marah atau blushing huh? Pipimu berwarna merah sekrang-tidak pipimu berwarna merah muda." Cibir Calum.

"Oke oke, lihatlah bioskop suda didepan." Ujar ku mengalihkan pembicaraan. Aku malu jika ketahuan bahwa aku sedikit blushing melihay senyun Calum.

Aku sudah yakin akan hal ini. Aku menjadi nyamuk diantara mereka berdua. Untuk kesekian kalinya.

Kali ini Nia memilih film Me Before You. Kurasatidak terlalu buruk. Namun terlalu bagus untuk nia.

Ha

Gw jahat

Oke

Maafkan author yang cantiks :*

"Cal pinjem hp dong, aku bosan." Pintaku. Calum langsung memberikan HPnya tanpa sepatah kata.

Aku langsung memainkan pokemon go yang ada di hP Calum. Aku mencari-cari pokemon yang ada di studio, namun tak satu pun ku temukan.

Aku sudah mulai bosan. Aku mulai memikirkan sesuatu, ya kurasa aku akan membuka imessage Calum. Ia tak akan marah jika ia tak tahu kurasa, bhak.

"Kau membuka apa huh?" Tanya Calum yang mulai menyadari bahwa aku tak bermain pokemon go. "Uh? Tidak, aku tak membuka apapun." Balasku sambil menutupi layar hp calum.

"Kau pasti membuka sesuatu! Cepat berikan!"perintah Calum. "Bagaimana jika aku tak mau?" Balasku sambil menjulurkan lidah.

"Dasar kau!" Seru Calum sambil menusuk leherku dengan jarinya. "Tenanglah babe, filmnya sedang seru." Kata Nia tanpa memperhatikanku ataupun calum. Nia langsung memegang tangan kanan Calum saat Calum ingin mengambil hpnya dari tangkanku.

Aku langsung menjulurkan lidahku dan beranjak keluar untuk membuka Imessage Calum lagi. Kurasa, karena filmnya memang tidak seru, ehe.

Aku membaca hampir semua imessage mereka atau entahlah seberapa banyaknya yang jelas mataku sudah lelah.

Aku bisa menyimpulkan bahwa mereka tidak memiliki hubungan khusus, mungkin hanya friend in benefit. Kurasa.

Karena mereka sama sekali tidak menunjukkan jika mereka memiliki hubungan spesial selain kedekatan mereka dan panggilan 'babe' satu sama lain.

Atau

Mereka saling menyukai satu sama lain namun dilarang oleh Modest? Entahlah aki tak peduli.

To: Michael  Clifford

Mike, apa kau bisa menjemputku di bioskop Goldenrod street? Ini aku Corral.

Sent.

Aku menunggu Michael di depan gedung, yah kurasa aku seperti orang hilang sekarang. Tak lama kemudian Michael pun datang.

"Sudah lama Corre?" Tanya Michael. "Tidak juga." Jawabku langsung menaiki mobil Michael.

"Jadi, apa yang membuatmu ada disini?" Tanya Michael lagi. "Yah kau tahukan perjanjianku dengan Calum, aku menjadi nyamuk untuk kesekian kalinya." Jawabku.

"Kau tak lelah digitukan? Maksudku, kau tidak ingin mundur saja?" Tanya Michael. "Ingin mundur pun aku terikat pada kontrak Mike, kau tahu kan." Jawab ku.

Keheningan menjalari kami berdua, tak ada satupun dari kami yang mulai berbicara lagi.

"Kurasa sekarang Calum sudah bersikap baik padamu." Kata Michael memecah keheningan. "Yah, sudah lebih baik dr sebelumnya kau tau, aku sangat senang." Kataku sambil berbinar.

"Tak usah sampai bersemangat gitu jawabnya." Ejek Michael. "Ih ini sudah biasa saja." Balasku.

Jadi sekarang, aku berdua dengan Michael dan Calum berdua dengan nia.

Apa bedanya?

Refuse // CthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang