OUR

99.5K 3.4K 83
                                    

Part ini didedikasikan untuk Carol7855 Thank you beb, kamu sangat membantu aku mengoreksi kata-kata yang sering salah ditiap partnya.

Dan terimakasih juga buat kalian yang sudah vote dan comment dipart sebelumnya. Ok! Happy reading all :*

Air mataku turun seiring dengan usapan jemariku di atas kaca bingkai foto yang kupegang. Foto yang menampakkan aku yang sedang tersenyum bersama Biyan yang memeluk pinggangku dengan Kiya didekapanku.

Air mataku semakin mendesak tak terhenti. Sudah 3 tahun sejak kejadian itu, kejadian yang membuatku selalu dibayang-bayangi penyesalan dan ketakutan hingga kini. Memori itu seakan enggan terpisah dari benakku, melekat erat membayangi hari-hariku.

Aku merindukannya, sungguh. Kuseka air mata yang membasahi pipiku agar tidak jatuh menetes pada bayi mungil yang berada didekapanku.

Kualihkan pandanganku saat tidak kurasakan lagi hisapan didadaku. Tanganku bergerak merapikan pakaianku yang sengaja kubuka bagian atasnya untuk menyusui bayi laki-laki yang kini sudah tertidur lelap. Kuusap pipi merah putra kami.

Ya, putra kami 'Narendra Fascal Adytama' , anak keduaku dan Biyan. 2 tahun lebih setelah masa sulit itu, Tuhan kembali mempercayakan kami untuk menjaga seorang anak yang dikaruniai oleh 'nya' dirahimku.

Kueratkan dekapanku , Takkan kubiarkan kejadian itu terulang lagi. Cukup dulu, tidak untuk yang kedua kalinya.

CKLEK

"Assalamu alaikum..." Kepalaku terangkat saat suara Baritone terdengar memenuhi kamar bayi. Kualihkan pandanganku kearah pintu, senyumku seketika mengembang mentap suamiku yang berjalan sambil menarik 2 koper hitam di tangannya.

"Waalaikumsalam.."

Biyan berjalan kesudut ruangan , meletakkan koper-koper bawaanya kemudian menghampiriku. Aku kembali tersenyum saat kecupan hangat hinggap di keningku.

"Jagoan ayah sudah tidur rupanya." Ucap Biyan kemudian mencium kedua pipi merah Ren. Mungkin nama putra kami terdengar aneh di telinga orang awam dengan nama 'Fascal'-nya. Tapi aku menyukainya, ini adalah nama pemberian dari papah Bayu juga ayahku.

FLASHBACK

"wah...tokcer juga kamu yan." Ucap Bayu yang dibalas kekehan Biyan.

"Mamah sama Bunda gak ikut?" tanyaku pada dua orang pria berumur yang masih terlihat gagah ini.

"mamah sama bunda lagi ngambil pesenan, ga tau pesenan apaan." Aku mengangguk tanda mengerti.

Ayah dan papah Bayu berjalan mendekati ranjang rawatku, mereka tersenyum melihat bayi yang baru 1 jam yang lalu kulahirkan.

"Nom, anak kamu udah dikasih nama?" Tanya Ayah.

"Belum yah, aku sama mas Biyan belum sempet bicarain nama."

"Boleh ga kalau kita yang kasih nama?" Tanya papah Bayu sambil menatap aku dan Biyan seakan meminta izin. Aku mengalihkan tatapanku pada Biyan yang juga menatapku.

"Boleh..boleh. papah sama ayah udah siapin nama?" Tanyaku. Kulihat senyuman lebar langsung terlukis di wajah ayah dan papah mertuaku lalu mereka berdua menganggukkan kepalanya.

"Jadi, siapa namanya?" tanyaku penasaran melihat wajah bahagia kedua pria paruh baya ini. sepertinya mereka sangat senang bisa memberikan nama untuk cucunya ini.

"Narendra Fascal Adytama." Aku menaikkan alisku, ku lirik Biyan yang juga melakukan hal yang sama.

"Fascal?" Tanya Biyan yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara.

My Cool HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang