#8

50 8 2
                                    

Setelah beberapa menit mereka sampai di depan rumah Niva. Sepanjang jalan Niva tidak berhenti tertawa dan membuat lelaki itu bad mood dan kesal kepada Niva. Niva turun dari motor Alvin, namun wajah Alvin masih terlihat kesal "Alvin jangan marah dong, gue kan bercanda. Udah dong marahnya"ucap Niva dengan wajah memelas.

Alvin yang masih terdiam hanya menoleh ke Niva, namun tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.

"Ihh Alvin mah, yaudah deh gue bakal ngelakuin apa aja asalkan lo gak marah lagi sama gue. Gimana?"lanjut Niva.

Akhirnya Alvin mengeluarkan suara "Emm bener ya lo bakal ngelakuin apa aja"jawab Alvin.

Niva mengangguk "Iya apa aja".

"Iya gue gak akan marah lagi tapi lo harus ngikutin semua permintaan gue dan lo harus mau gue anter jemput sekolah atau kemana pun. Deal gak?"jawab Alvin.

"Tapi lo jangan minta yang aneh-aneh ya"ujar Niva.

"Gak lah, lo mau gak nih"umpat Alvin.

"Emm gimana ya. Yaudah deh gue setuju. Btw gue masuk dulu ya."jawab Niva.

"Yaudah besok gue jemput lo ya"ucap Alvin lalu pergi meninggalkan Niva.

~~~

Matahari sudah menampakan wujudnya. Niva sudah siap dengan seragamnya dan siap untuk pergi ke sekolah. Ia baru saja keluar dari kamarnya, ia bertemu dengan Dewi. Mungkin suasananya awkward diantara mereka. Sudah lama mereka jarang berbicara semenjak Niva tau bahwa Dewi suka dengan Azka.

Niva tersenyum "Hai Dew, mau berangkat sekolah?"ucap Niva dengan pertanyaan yang bisa dibilang dengan pertanyaan bodoh.

Dewi mengangguk. Awalnya Dewi tercengang dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Niva.

Niva yang mengucapkan kata tersebut juga merasa pertanyaannya itu sangat bodoh karena ia melihat Dewi sudah rapi dengan seragam sekolah.

Bego,bego,bego, batin Niva.

Niva tersenyum lalu meninggalkan Dewi. Ia langsung ke meja makan. Ternyata disana sudah ada Rehan dan Naura yang sedang menikmati sarapannya.

Niva tersenyum lebar "Pagi ma,pa"

"Pagi sayang"jawab Naura.

"Ohya pa nanti aku dianter jemput sama Alvin, jadi aku gak bawa mobil"ujar Niva sambil mengolesi rotinya dengan selai coklat kesukaannya itu.

"Iya gakpapa biar mobil kamu dipake Dewi aja"jawab Rehan.

"Jadi anak mama udah pacaran sama nak Alvin"umpat Naura nimbrung.

"Siapa yang pacaran tante?"ucap Dewi yang baru saja duduk di depan Niva.

"Itu anak kesayangan tante"jawab Naura.

"Ohh jadi kamu udah pacaran sama Alvin. Selamat ya"ujar Dewi.

"Ihh apaan sih aku sama Alvin gak pacaran cuma temen doang"ucap Niva tidak terima.

"Udah gakpapa kamu pacaran sama Alvin, menurut papa Alvin itu anak yang baik, dan sopan"ujar Rehan. "Ohya nak Dewi kamu bawa mobil Niva aja, soalnya dia kan nanti dianter jemput sama Alvin"lanjut Rehan.

"Iya om"jawab Dewi.

Selama mereka sarapan Niva hanya cemberut dengan kata-kata kedua orang tuanya dan sahabatnya itu yang sering kali mengatakan kalau ia berpacaran dengan Alvin. Tiba-tiba bel rumah Niva berbunyi menandakan ada yang datang.

Pasti Alvin dan Azka udah dateng, pikir Niva.

Niva langsung bergegas ke pintu agar dapat mengetahui apakah benar yang dipikirnya. Ketika ia buka pintu ternyata yang dipikirnya itu benar.

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang