Chapter 12

23.8K 1.8K 83
                                    

-Zoe Skyline POV--


"Hey!", sentakku kearah Harry setelah dia membisikku. Harry tertawa, dan berkata , "Ada apa Mrs. Skyline?". Aku memutar mataku, dan kulihat Mrs. Shannon pun masuk ke kelas. "Pelajaran apa ini?", tanya Harry. "Aku lupa membawa daftar jadwal.. Lagipula, guru ini juga baru masuk..", lanjutnya. "Pelajaran Biologi.", ucapku sambil meletakkan setumpuk buku. "Ahh, pasti membosankan.", erang Harry sambil mengambil bukunya. "Tidak juga. Aku malah menyukai pelajaran ini..", jawabku. "By the way, namanya Mrs. Shannon.", ucapku sambil melihat kearah Harry. Dia membalas pandanganku, dan mengangguk. 

 ~Skip~

Bel pertanda istirahat berdering, Mrs. Shannon menyudahi pelajarannya dan berjalan keluar kelas, begitupun juga siswa-siswa lainnya yang berhamburan keluar kelas menuju kantin. "Zoe, kantin yuk!", ajak Senna sambil tersenyum. "Okay..", ucapku, lalu melihat kearah Harry. Dia tidak membalas pandanganku, pandangannya tertuju pada sebuah buku novel yang terlihat membosankan. "Harry? Kau tidak ke kantin? Jika kau mau, bersamalah dengan kami!", ucap Senna dengan antusias.

I guess Senna like Harry too.

Harry melihat kearah Senna, lalu kearahku, "Nope.", ucapnya sambil mengembalikan pandangan kearah buku novelnya itu. "O--okay..", balas Senna pelan. Aku segera meraih tangan kanan Senna, dan mengajaknya menuju kantin. 

Sesampainya di kantin, aku segera mencari bangku, dan mendapatkannya di belakang. 

Itu lebih baik daripada tidak mendapatkan bangku.

Aku segera menarik kursi, dan duduk di bangku. Aku mengirim pesan teks ke Senna untuk memberitahu dimana tempat ku duduk. 

To: Senna Lambertt.

Aku berada di belakang, arah jam 5 ;)

Senna melihat kearahku, dan dia melambaikan tangannya. Aku tersenyum dan kembali melihat kearah layar handphoneku. Saat asik bermain dengan handphoneku, ada dua tangan yang menutup mataku. "Lepaskan..", ucapku sambil tertawa kecil.

Siapa dia?

Harry? Tangannya tidak dingin.

Niall?

"Niall?", tebakku. "Bagaimana bisa kau tahu?", ucap Niall sambil melepaskan kedua tangannya dari mataku. Aku memutar tubuhku, dan melihat Niall tersenyum kearahku, aku balik tersenyum. "Aku hanya menebaknya, dan keberuntungan datang kepadaku..", ucapku sambil melihat Niall duduk disebelahku. Niall tertawa kecil, lalu berkata, "Kau sudah sembuh dari flu?".

Kau tidak tahu Niall, sebenarnya aku tidak sakit, tetapi Harry membohongimu.

"Uhm.. Yeah, I feel better..",ucapku sambil tersenyum palsu. "Baguslah..",ucap Niall. Dari raut wajahnya, Niall terlihat lega setelah mendengar bahwa keadaanku 'sudah sembuh'. "Well, itu Senna..", ucapku sambil menunjuk kearah Senna yang sedang berjalan kearah bangkuku. "Hi Niall!", ucap Senna setelah sampai di bangkuku. "Hey Sen-Sen!", balas Niall. Aku tertawa setelah mendengar nama panggilan yang diberikan kepada Senna. 'Don't call me Sen-Sen, I don't really like it..", ucap Senna sambil membuat ekspresi muka 'disgusting'. 'Heyy c'mon, kidding!", ucap Niall sambil menyeringai. Senna tertawa kecil, dan duduk di hadapanku. Aku memakan sandwichku, dan aku merasakan ada seseorang yang melihatku dari belakang.

Aku rasa dia Harry.

Aku melihat kebelakang, dan melihat seseorang yang sedari tadi melihatiku.

Dangerous / h.s vampire (editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang