-Harry Styles POV-
Setelah Zayn keluar dari dapur, raut muka Zayn berubah menjadi terkejut karena melihat kearah Zoe, begitupun juga Zoe.
Aku tadi melihat Zayn sudah meminum 2 blood bags.
Jangan katakan bahwa dia masih lapar...
"Z--zoe??", ucap Zayn terbata-bata. Zayn tidak pernah seperti ini sebelumnya, dia selalu bertingkah dingin ke setiap manusia. "Zayn..", balas Zoe, dengan nada tidak percaya.
Mereka sudah saling mengenal?
"Woah, woah. Jadi kalian sudah saling mengenal!", ucap Louis. "Dia temanmu, Zayn?", sambung Louis sambil tertawa kecil. "No, she's not.", ucap Zayn tetap melihat kearah Zoe. "Lalu apa?", ucap Louis bingung. Zayn menggelengkan kepalanya, dan warna matanya berubah menjadi merah, disertai dengan munculnya kedua taring tajamnya itu.
Aku harus bertindak sebelum Zoe disakiti oleh Zayn.
"Zayn, mate, apa yang terjadi padamu?", tanya Liam sambil berdiri. Zayn menggeram kearah Zoe, dan dalam sekejap Zayn berada di hadapan Zoe. "ZAYN!", teriak Louis. Dengan sekejap, aku berada di sebelah Zayn dan memukul pipi kanannya hingga dia terjatuh. Louis dan Liam menahan tubuh Zayn agar Zayn tidak menyerang Zoe. Aku segera memeluk Zoe, dan raut muka Zoe adalah panik, dan mulai menangis. Aku segera memberi isyarat ke Louis dan Liam untuk menahan Zayn sampai dia tenang, mereka mengangguk, lalu aku berlari dengan kecepatan vampir, dan sekejap aku dan Zoe sudah berada di kamarku. Aku menuju ranjangku, dan mendudukkan tubuh Zoe yang membeku itu. Zoe menangis, dan aku segera melingkarkan tangan kiriku ke pundak Zoe, "Sh.. It's okay..", ucapku menenangkannya. "I'm scared..", ucap Zoe lirih. " Kau sudah aman sekarang, tidak ada yang perlu ditakutkan lagi..", ucapku pelan. "Lebih baik, kau istirahat sebentar, Zoe.", ucapku sambil tersenyum kearahnya. Zoe tersenyum kepadaku, dan Zoe mulai berbaring di ranjangku. Aku berdiri, dan meninggalkan ruanganku.
Inilah saatnya aku mengeluarkan amarahku ke Zayn.
***
-Zoe Skyline POV-
Aku terbangun di ruangan yang asing, dan mengerjapkan mataku.
Oh, this is Harry's room.
Aku mendengar suara amarah yang sangat lantang di bawah sana. Aku dengan segera bangkit dari ranjang, dan turun kebawah. "HOW COULD YOU DO THAT, ZAYN!!!!", teriak Harry kearah Zayn yang cukup membuatku terkejut.
Aku tidak pernah melihat Harry semarah ini.
Hanya karenaku.
"Calm down mate!", ucap Louis. Harry terus-menerus mengeluarkan amarahnya kearah Zayn. "Stop it Harry!!!!", teriakku kearah Harry. 4 Vampire itu sedang melihatku, dan semua mata mereka berwarna merah.
That's scared me.
"Zoe, kembalilah ke atas.", ucap Harry dingin. "Aku harus menyelesaikan urusanku bersama dia.", sambungnya sambil melihat kearah Zayn.
Harrys eyes is different.
More deadly.
"Kau harus menenangkan dirimu, Harry! Lagipula, dia tidak menggigitku!", ucapku. "Jangan membela Zayn, go.", ucap Harry sambil melihat kearahku dengan kedua mata menakutkan itu. "I won't.", ucapku. Aku melihat kearah Liam, dan dia berbisik, "Kau salah langkah! Pergi sebelum Harry melakukan hal yang bahkan tidak diinginkannya kepadamu!". Aku tetap melihat kearah Harry yang sedang berjalan pelan kearahku. "Mate, you have to stop this before you'll hurt Zoe.", ucap Zayn. "Jangan ikut campur.",ucap Harry sambil mendekat kearahku.
His demon side are showing.
Terdengar dari suara berbicaranya, more Dangerous and Deadly.
Harry mendorong tubuhku ke dinding, dan dia mulai menyeringai kearahku. "Kau memaksaku untuk melakukan ini, Zoe.", ucapnya dingin. Lalu, aku merasakan kedua taringnya berada di leherku, dan menembus kulitku. I'm screaming in pain. "HARRY!", teriak Zayn. Aku mendorong, memukul, menendang tubuh Harry agar menjauh dariku.
But, he's more stonger than me.
Than Human.
Harry menyeringai di leherku, dan Louis menarik tubuh Harry dengan seluruh kekuatannya, dibantu oleh Zayn. Setelah Harry terlepas dariku, aku tersungkur di lantai, dan kesakitan. Liam berada disebelahku, dan dia menggigit tangannya, lalu dia mengarahkan tangan yang digigitnya itu kearah mulutku. "Minum ini, agar kau tidak... Well, dead." , ucap Liam. Dengan ragu, aku meminum darah Liam.
Darah seorang Vampire.
Well, I won't die young.
Setelah itu, Liam menarik tangannya, dan aku merasa lebih baik daripada tadi. Aku melihat kearah Harry yang sedang berada di tahanan Louis dan Zayn.
Warna mata Harry sudah kembali.
Emerald Green.
Dan dari matanya, dia terlihat shock dan menyesal.
"God, apa yang telah kulakukan... Shit, I'm sorry, Zoe, I don't mean it!", ucap Harry sambil berjalan kearahku. Aku merasakan ada air mata memebasahi pipiku. "I'm so so so sorry Zoe. I know I'm stupid, I'm a Stupid Vampire. I'm sorry, baby.", ucapnya sambil mengusap air mataku. Aku menampar tangannya, dan berteriak, "You almost kill me! KILL ME!". "I know that, I'm sorry, I'm stupid.", ucap Harry dengan nada sangat menyesal.
Dia sangat menyesal, terlihat dari matanya.
Apa yang harus kulakukan?
Memaafkannya?
"Give me a last chance, Zoe. Please, I swear I won't hurt you again.", ucapnya.
Give him a last chance, Zoe.
Aku membuang napas berat, dan mengangguk pelan. Raut muka Harry berubah menjadi sangat bahagia, "You sure?", ucapnya. "Yeah..", balasku pelan sambil melirik kearah kanan. "Thankyou so much, sweetheart!", ucap Harry sambil memelukku.
Kuakui, pelukan Harry sangat hangat walaupun suhu tubuhnya dingin.
Lebih hangat daripada pelukan Zayn.
Aku memeluknya balik, dan dia melepaskan pelukannya. Harry membantuku bangkit, dan mengajakku duduk. Harry berbisik-bisik ke Liam, dan Liam mengangguk.
Apa yang mereka bicarakan?
"Well, look at me, Zoe.", ucap Liam sambil duduk disebelahku. Aku melihat Liam, dan Liam berbisik, "Sleep.".
And, it all went black.
***************************
omg I know this chapter is sucks! sorry guys:(
if you like, Vote and Comments!:)
...
![](https://img.wattpad.com/cover/9379451-288-k131826.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous / h.s vampire (editing)
Fanfic[BOOK 1 OF HARRY STYLES VAMPIRE SERIES] "We exist in your world. And we are dangerous." Book 2 : Mine (COMPLETED) Book 3 : Threat (ON GOING) DISCLAIMER : This book is purely made by my own idea. DO NOT copy my book and translate to another language...