"GEUMANHAE!!"teriak seorang gadis ber umur sekitar 17 tahun yang kini telah menangis sesunggukan
"APAKAH KALIAN TIDAK BISA TENANG WALAU SEHARI SAJA,HUH! AKU CAPEK DENGAR KALIAN BERTENGKAR TERUS-MENERUS,AKU CAPEK!"teriak nya lagi
"Ya, Kim Yura bisa-bisa nya kau berteriak seperti itu pada kami, apakah kau lupa kalau kami it....."ucapan ayah terpotong oleh Yura
"Aku tau kalian orang tua aku,yang membesarkan aku tanpa kasih sayang sedikit pun. Kalian hanya mementingkan kerjaan kalian saja tanpa memperdulikan anak satu-satu nya. Kalian tanpa memperdulikan perasaanku yang sakit akibat mendengar kalian yang setiap hari selalu berdebat,kalian...." belum selesai Yura melanjutkan kata-katanya,tiba-tiba....
PLAAK
sebuah sentuhan keras telah mendarat di pipi mulus nya.
"Ya,apa yang kau lakukan?"eomma Yura segera menghampiri Yura yang kini telah tertunduk sambil memegang pipi nya yang mungkin terasa sangat perih itu.
"Berani-berani nya kau berucap kasar seperti itu pada orang tua mu. Oh aku tau, pasti eomma mu yang telah mengajar mu cara melawan dengan orang tua seperti itu. Ch,bagus sekali didikan mu"sindir abeoji Yura
"Apa kau bilang? Aku mengajar kan nya cara untuk melawan? Ch,bukan nya kau yang mengajar kan hal itu? Kau selalu memperlakukan Yura dengan kasar"banta eomma
"Memang kau yang mengajarkan nya,dasar perempuan tak tau diri..."
Lagi,mereka kembali berdebat.
Yura tak tahan dengan keadaan rumah yang telah penuh dengan Caci makian,akhirnya ia memberanikan diri untuk melangkah pergi meninggalkan rumah itu.
Dengan pakaian tipis dan juga sendal rumah yang ia gunakan tak ia hiraukan walau udara dingin malam bertiup cukup kencang.
Air matanya telah mengalir deras,ia terus berlari walau tak tau harus kemana ia pergi. Perlahan kaki nya mulai melangkah pelan menuju taman dekat sekolah nya. Taman itu cukup sepi di saat malam karena taman itu tidak indah melainkan hanya ada beberapa pohon yang menjulang tinggi.Yura duduk di salah satu bangku,tangisnya pecah,ia sungguh tak tau harus berbuat apa lagi. Tak ada orang yang menolong nya kali ini,sahabat nya pindah ke luar negri karena ayah nya pindah tugas,dan harapan satu-satu nya hanya pada halmeoni nya yang kini telah tiada. Beberapa minggu yang lalu halmeoni Yura meninggal akibat penyakit jantung,dan hal itu sungguh membuat Yura terpukul karena ia tak memiliki siapa-siapa lagi sekarang.
Sudah 3 jam Yura duduk di bangku itu tanpa bergerak sedikit pun. Pandangan nya kosong,badan dan wajah nya pucat akibat udara dingin,mata nya bengkak akibat air mata, kaki nya beku.
Yura berdiri dari tempat nya hendak pulang,karena ia sungguh lelah akibat menangis. Namun baru 2 langkah ia berjalan,tiba-tiba pandangan nya buram,jalan nya terlihat gontai,dan semua berubah menjadi gelap......
Halo...
Gimana ff nya??
Maaf kalo jelek,soal nya baru pertama kali bikin ff khusus IKONButuh vomment nya dong,biar semangat ngelanjutin nya😊