Yura POV
Sehabis membersihkan diri,aku keluar kamar mandi dengan handuk yang masih bertengger di kepalaku. Aku berjalan menuju meja belajarku dan mengambil buku diary kesayanganku yang berada di dalam laci. Ku buka lembaran demi lembaran kertas yang sudah tercoret oleh kata-kata hingga sampai di lembaran kosong dan mulai menulis sesuatu disana.
Setelah menulis aku kembali menutup diary itu dan memasukan nya kedalam laci. Aku berdiri dari tempatku dan hendak kedapur. Tenggorokan ku sungguh kering saat ini,dan aku berniat mengambil air didapur. Kuturuni anak tangga rumahku. tetapi baru beberapa langkah tiba-tiba kepalaku pusing,pandanganku buyar,kugenggam pegangan besi yang ada pada tangga agar aku tak jatuh. Kaki ku kembali melangkah dengan hati-hati kebawah.
Selangkah
Dua langkah
Tiga langkah
Bruukkk
Semua berubah menjadi gelap.
Yura Pov End
Jinhwan Pov
Pagi telah tiba,aku berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air. Ku dapati eomma sedang memasak di dapur di temani Hye Joo.
"Selamat pagi oppa"sapa Hye Joo"Ne,selamat pagi sayang"ucap ku sambil menyubit pipi nya pelan membuat pemilik nya tersenyum lebar.
Ku ambil air di dalam kulkas dan menuang nya kedalam gelas.
"Jinhwan-ah tolong kamu antar makanan ini ke rumah Yura"pinta eomma tiba2"Wah,Yura pasti sangat menyukai nya"
"Tentu,eomma memasak makanan ini menggunakan perasaan sayang dan cinta"ujar eomma sambil menepuk-nepuk pelan dada nya.
"Ch,terserah eomma saja" aku pun mengambil sumpit dan ingin mencicipi daging bulgogi yang berada di atas meja namun Hye Joo langsung memukul tangan ku
"Yak,oppa! Ini untuk Yura Eonni. Oppa tidak boleh memakan nya"ucap Hye Joo dengan nada sedikit tajam
"Tapi oppa ingin mencicipi nya" ku arah kan sumpit ku ke meja,namun Hye Joo malah menarik dan menjauhkan piring nya dari ku
"Andwe,ini milik eonni"kata nya sedikit galak
"kau lebih milih oppa atau Yura eonni?"tanyaku
"Yura eonni"ucap Hye Joo sambil menjulurkan lidah nya
"Yak,kau...."belum selesai aku melanjutkan kalimat ku tetapi Hye Joo sudah berlari meninggalkan ku menuju kamar nya
"Aish bocah itu!"gerutuku
"Cha! Sudah selesai"kata eomma sambil melepas celemek nya
"Jinhwan-ah kau antar ini ke rumah Yura"perintah eomma
"Ne,aku akan mengantar nya"aku pergi menuju kamar untuk mengganti baju,setelah selesai aku mengambil makanan yang sudah disiap kan diatas meja
"Eomma na kandda"teriak ku
"Eoh!!"teriak eomma balik
Aku berjalan dengan santai menuju rumah Yura. Sepanjang jalan aku menyanyi tak jelas dengan senyuman yang terus terpampang diwajah ku. Entah kenapa aku merasa senang sekarang,tetapi itu tak berlangsung lama saat aku sudah sampai dirumah nya. Entah kenapa saat aku berada disini,perasaan ku jadi tak enak seperti ada sesuatu yang buruk terjadi.
Ku coba berjalan menuju pintu kemudian mengetuk nya
tok..tok..tok
"Yura-ah"panggil ku
Tak ada jawaban
"Yura-ah...Yura-ah"panggil ku lagi
Tetap tak ada jawaban
"Yura-ah apakah kau ada di dalam? "teriak ku sambil terus menggedor pintu
Saat aku memegang gagang pintu,ternyata pintu nya terkunci,aku berjalan menuju jendela untuk melihat apakah Yura ada di dalam atau tidak. Sungguh perasaan ku saat ini sangat tak enak
Kuedar kan pandangan ku untuk melihat kedalam.
Deg!
Benar dugaanku,Yura berada di sana dalam keadaan tak sadar kan diri.
"Yura!"aku sungguh terkejut melihat Yura pingsan di dekat tanggaKu berlari menuju pintu dan mencoba untuk mendobrak nya
------
Dengan sekuat tenaga ku berlari menuju ruang UGD dengan Yura yang berada di punggung ku.
"Suster...Suster!!"panggilku dengan sangat panik.
Beberapa suster langsung menuntun ku untuk membawa Yura ke ranjang pasien yang sudah di siapkan.setelah menunggu selama 10 menit,dokter pun keluar ruangan dan memberitahuku kalau Yura hanya kecapean.
"dok bagaimana keadaan teman saya?"tanyaku dengan sangat khawatir"kamu tenang saja, teman kamu hanya kecapean,mungkin sebentar lagi akan sadar. ya sudah, saya tinggal dulu yah" dokter pun berlalu meninggalkan ku.
sungguh aku sangat lega sekarang.
Entah kenapa saat melihat mu seperti ini membuatku benar-benar harus melindungi mu. Apakah aku mulai menyukaimu? Tapi bukan kah itu terlalu cepat?, Batinku
"Eung..."erang Yura yang mulai sadar
"Yura-ah apakah kau sudah sadar?"tanyaku
"Aku dimana?"tanya Yura balik
"Kau ada di rumah sakit sekarang,tadi kau pingsan di dekat tangga"jawabku
Yura pun mengangguk.
Setelah itu mencoba untuk duduk,dan aku segera membantu nya
"Apakah kau yang mengantarku ke sini?"tanya Yura"Ne"jawabku
"Bagaimana kau bisa masuk ke rumahku? Bukan kah aku mengunci nya?"tanya Yura curiga
"Ah i..itu..eum..itu" aku mulai gugup
"Jangan bilang kau mendobrak pintu nya?"
"Hehehe...ne,aku mendobrak pintu nya. Mian,a..aku pasti akan memperbaiki nya nanti"ucapku
"Gwenchana,itu bukan menjadi masalah buatku. Tapi..."Yura pun mengangkat lengan kanan ku dan menaik kan lengan baju ku sampai bahu
"Astaga Jinhwan,lihat! Lengan mu merah. Apakah ini sakit?"tanya Yura sambil menekan tangan ku
"Gwenchana,ini tidak sakit kok"jawabku sambil tersenyum berusaha meyakin kan Yura
"Benarkah?"tanya nya lagi
"Ne,eum apakah kau ingin makan?"tanya ku berusaha mengalihkan pembicaraan
"Ne,aku sangat lapar"jawab Yura sambil memegang perut nya
"Aigoo!!"tiba-tiba aku teringat sesuatu
"Wae?" tanya Yura bingung melihatku
"Aku melupakan makanan yang kubawa di teras rumah mu. Itu makanan yang dimasak eomma. Apa yang harus ku lakukan? Kalau eomma mengetahuinya pasti aku akan habis di omelin"jelasku panik
Bagaimana bisa kau melupakan itu,dasar Jinhwan pabo!!,, batinku seraya terus memukul kepalaku.
-------
Annyeong chingudeul...
I'm comeback...
Gimana ceritanya,bagus nggak?
Makin gaje yah?Mian,kalo ceritanya membosankan..jeongmal mianhae ✌✌
'Vomment jossaeyeo' (benar nggak tulisan nya) 😀😊☺