CHAPTER 3

4.5K 342 4
                                    

PSYCHOPATH

PREV CHAPTER 2

Tiba-tiba dada Chanyeol sesak. Namja tampan itu meremasnya kuat. Ia pun bergegas menuju laci nakasnya. Dan mengambil sebuah benda didalam sana.

"Argghh"


* * * * * * * * * *

CHAPTER 3

TOK TOK TOK

Ceklekk

"Oh nak Chanyeol?"

"Annyeonghaseyo, Mama. Baekhyun nya ada?" tanya Chanyeol.

"Baekhyun sudah berangkat pagi sekali dengan bus" ujar Mama Baekhyun.

Chanyeol nampak kaget. Apakah Baekhyun menjauhinya?? Mungkin.

"Chanyeol, wajahmu nampak pucat"

"Gwenchana Mama. Ya sudah, Chanyeol pergi ne"

"Hati-hati"

Setelah Chanyeol pergi, Mama Baekhyun tersenyum maklum.

"Kenapa lagi dengan sepasang kekasih itu?"

* * * * * * * * * *

Chanyeol berlari kekelas Baekhyun.

"Kyungsoo-ssi, apa kau melihat Baekhyun?" tanya Chanyeol pada teman sekelas Baekhyun.

"Baekhyun? Aku tidak melihatnya" jawab Kyungsoo.

"Jinjaa?"

"Nee. Anak itu kemana yaa? Padahal kelas sebentar lagi dimulai"

"Gomawo Kyungsoo-ssi" Chanyeol pun pergi.

"Baek, Chanyeol sudah pergi" kata Kyungsoo.

Baekhyun pun muncul dari balik meja dosen yang besar.

"Aku berhutang padamu" kata Baekhyun.

Kyungsoo mengangguk.

"Oh iya Kyung. Menurutmu ditempat mana yang aman untuk sembunyi?" tanya Baekhyun.

"Sembunyi disini saja" kata Kyungsoo.

"Kalau Chanyeol kesini lagi tanpa aku sadari bagaimana?"

"Iya juga sih. Hmm mungkin di-"

* * * * * * * * * *

Chanyeol masih sibuk mencari keberadaan Baekhyun. Sudah kepenjuru kampus ia mencari, tapi nihil.

"Jangan-jangan Baekhyun tak datang kekampus hari ini?"

Chanyeol meremas kepalanya sendiri. Rambutnya sampai tak berbentuk lagi. Sangat berantakan.

"Sayang, kau dimana?" gumam Chanyeol frustasi.

Chanyeol berjalan menuju taman belakang. Udara disana sejuk, mungkin saja disana ia dapat merasa lebih tenang.

Tapi pikirannya masih saja tak tenang. Emosinya sudah memuncak.

Chanyeol memukul batang pohon didekatnya bertubi-tubi. Ia tak menghiraukan darah yang menetes ditangannya yang terluka.

Sakit? Iya
Perih? Iya

Sakit dan perih ditangannya tak sebanding dengan sakit dan perih dihatinya. Hatinya hancur.

"Chanyeol, kau kenapa?" Chanyeol menoleh kearah suara.

"Kim Yejin" gumam Chanyeol.

"Ommo, tanganmu" teriak Yejin.

Yeoja itu langsung memegang tangan Chanyeol.

Ditempat lain, tepatnya diatas sebuah pohon. Baekhyun terbangun dari tidurnya gara-gara teriakkan Yejin.

Baekhyun tersenyum sinis. Ia memperhatikan Yejin yang tengah berhadapan dengan Chanyeol. Yeoja imut itu tidak melihat kearah tangan Chanyeol yang berdarah.

"Ku kira dia tulus mencariku. Eh ternyata, dasar brengsekk" ucap Baekhyun.

Baekhyun pun turun dari pohon yang menjadi tempat tidurnya dan juga tempat bersembunyi dari Chanyeol.

Ditempat Chanyeol, ia merasa mendengar suara sepatu terhempas ketanah.

Chanyeol menoleh begitupun Yejin.

DEG

DEG

DEG

Baekhyun-Nya.

Pandangan Chanyeol dan Baekhyun bersatu. Tapi Baekhyun mengalihkan pandangannya kearah lain. Lalu berlari pergi.

"Sayang?" Panggil Chanyeol.

Chanyeol menghempaskan tangan Yejin lalu berlari mengejar Baekhyun.

"Sayang, berhenti" teriak Chanyeol.

"Jangan dekati aku" balas Baekhyun.

Grebbb

Chanyeol menggapai tangan Baekhyun. Mereka pun berhenti dan sama-sama menetralkan nafas.

Chanyeol memegang pundak Baekhyun. Mereka kini berhadapan.

"Kau kenapa sayang?" tanya Chanyeol memulai pembicaraan.

"Jangan panggil aku sayang" bentak Baekhyun.

"Wae?" tanya Chanyeol lagi.

Baekhyun diam, matanya memanas.

"Kau. . . Kau pengkhianat" kata Baekhyun penuh penekanan.

"Aku pengkhianat? Astaga, kau salah paham" kata Chanyeol

"Aishhh"

"Say-"

PLAKKK

Baekhyun menampar pipi Chanyeol keras.

"A-aku membencimu"

Baekhyun pun berlalu kearah gerbang. Menghentikan taksi yang lewat.

Chanyeol terdiam memandang kepergian Baekhyun.

"Byun Baekhyun membenciku? Iya, cintaku membenciku hiks"

* * * * * * * * * *

"Kim Yejin, kubunuh kau" geram seseorang lalu tertawa jahat.

* * * * * * * * * *

TBC

#Gomawo

#Yeolloo

PSYCHOPATH [EXO, CHANBAEK GS VER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang