Chapter 5

935 41 0
                                    

Pagi ini,Steffi sudah berpakaian rapi.Ia menguncir rambutnya jadi satu.Hari ini,ia yakin kalau ia tak akan kesiangan atau kepagian.
Setelah Steffi sarapan,ia langsunb berangkat ke sekolah.Mama dan papanya sedang tak ada dirumah,orang tua steffi pergi ke Jerman kemarin sore karena ada urusan pekerjaan.

"Pagi guys.."sapa steffi pada teman-temannya.

"Pagi..."

"Udah ngerjain pr dari bu Naya belum? Kalau udah ,gue nyontoh dong"kata Cassie sambil senyum m gaje.

"Ogah" ketus steffi sambil menaruh tasnya di bangkunya.

"Jahat lu mah,sama calon kakak ipar sendiri kok gitoooohh"

"Bodo ah"Steffi bergegas meninggalkan teman-temannya,ia duduk di kursi di depan kelasnya.Menunggu seseorang...

*****
Istirahat.

Steffi tak berkumpul dengan teman-temannya karena ia sedang mencari novel berjudul 'Jatuh Cinta' yang ia taruh di lokernya saat hari pertama sekolah.

"Haaah,ketemu juga lu.Kemana aja sih!"kata steffi kegirangan.Mungkin ia sudah gila bicara dan marah2 sama buku.

Steffi menutup lokernya,ia melihat kearah kanan.Ada Iqbaal yang tersenyum padanya.Entah,sejak kapan Iqbaal berada disana.Steffi tak tau pasti,karena Iqbaal tertutup oleh pintu(?) lokernya.Steffi membalas senyuman iqbaal.

Lalu tiba-tiba kening steffi mengerut,ia mendapati Iqbaal membawa sebuah kotak yang berwarna pink lengkap dengan pitanya.Tak beberapa lama kemudian Iqbaal memasukkan kotak itu ke sebuah totebag yang berwarna Pink dan bergambar teddy bear.

Steffi POV

Itu pasti buat gue,gue yakin 100 %.Semoga aja sih,yakali Iqbaal suka warna pink ama teddy bear.Cowok cool and handsome masa kesukaannya kayak anak cewek alay bin lebay sih.Kalau gue mah gak suka sama warna pink,tapii kalau Iqbaal yang ngasih mah gue terima..

"Steffi?"

Author POV

"Steffi?" itu bukanlah suara Iqbaal.Suara itu dari belakang steffi,steffi pun menoleh.Ia mendapati Bani,teman sekelasnya tersenyum padanya sambil memberikan sekotak coklat.

"Hmm?"Kening steffi mengerut.Apa yang akan dilakukan Bani dengan kotak itu?

"Ini buat lo"

Steffi melongo saat Bani melontarkan kalimat tersebut.Ia seakan tak percaya.Bukankah Bani adalah kekasih Zulfa? Kata teman-teman sekelasnya sih.Jika benar,mengapa Bani memberikannya coklat? Atau mungkin bani hanya menjadikannya perantara?

"Buat gue?"

"Huum,terima yaa"

"Bani,lu kan pacarnya Zulfa.Yakali gue nikung temen sendiri"

"Enggak,gue udah putus"

"Putus?!"

"Iya, dan sekarang gue suka sama lo"

Steffi hanya bisa mematung di tempat.Tak percaya kalau Bani menyatakan perasaannyá padanya secepat itu.

"Gue mau lo jadi pacar gue"lanjut Bani

"Ban,gue bisa nerima coklat lo.Tapi maaf,gue gak bisa nerima perasaan lo.Ini terlalu cepat ban.."

"Gue tau.Gue emang bego.Gue nyatain perasaan secepat itu,yakali lo mau.Tapi steff,gue cuman gak mau lo diambil orang"

"I know... Tapi,sekali lagi maaf.. gue gak bisa"Steffi bergegas berlari meninggalkan bani,ia berharap bani tak akan mengejarnya.
-
-
-
-
-

Cinta Yang Rumit (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang