Lodi meminta maaf kepada Yossy karena kencan mereka hari ini harus terganggu dengan kehadiran Altha yang tiba-tiba saja bersama Lodi.
Lodi mengajak Yossy berbicara di pantry. Padanya Lodi menjelaskan siapa Altha itu dan mengapa dia ada di apartemen Lodi pagi ini. Tak ada rasa kecewa di wajah Yossy setelah mendengar penuturan Lodi tentang Altha. Senyum tetap terkembang di wajah Yossy dan hal ini membuat Lodi semakin jatuh cinta pada Yossy.
"Sudahlah sayang, tak usah kamu risaukan lagi masalah ini. Toh kita tetap punya waktu untuk bersama kan? Kita akan tetap pada rencana semula untuk pergi bersama menikmati senja di pantai"
Yossy menggengam erat tangan Lodi untuk meyakinkankan pernyataannya barusan.
"Serius kak tidak apa-apa? Kan ada Altha ka"
"Lho memang kenapa, kan kita bisa ajak Altha juga. Tak soal kan kita jadinya pergi bertiga"
"Kakak ngga merasa terganggu?" Tanya Lodi sekali lagi.
Yossy menghadapkan wajahnya ke hadapan Lodi, diusapnya wajah Lodi dengan penuh rasa sayang.
"Sayangku, cintaku, my sweet Melodi...masih belum kenal aku juga? Atau waktu 10 tahun itu sudah menghapus semua kenangan aku di hatimu?"
"Eh ngga kak. Bagaimana mungkin aku lupa sama kak Yossy. Aku selalu menyimpan baik-baik semua kenangan kita kak" jawab Lodi dengan cepat.
"Lalu apalagi yang kau risaukan soal kita hari ini? Ayo segera rapikan semua barang-barangmu dan kita pergi sekarang.
"Hmmm oke deh ka, kalau begitu aku ke Altha dulu ya kak"
"Iya sayang"
Dan suara nyaring Lodi pun memanggil Altha yang tengah berada di ruang duduk.
"Melodi memang selalu menjadi Melodi" gumam Yossy pada dirinya sendiri.
*************************************************************************************
"Kamu serius ngga mau memberitahu bos mu dulu soal Altha" Tanya Yossy sambil mengemudikan mobil dengan santai.
"Kamu bawa anak orang lho Lodi"
"Santai aja kak, ngga perlu ijin segala. Altha kan sudah dititipkan ke aku tadi pagi. Lagian siapa suruh seenaknya aja mengganggu rencana kita, sementara dia asyik-asyikan dengan pacarnya itu"
"Hush Lodi, kamu kalo ngomong jangan sembarangan gitu dong. Kan ada Altha, nanti dia bisa tersinggung"
"Altha lagi tidur kak, dia ngga bakal dengar" sahut Lodi sambil melirik ke kursi mobil di belakang.
Yossy hanya menggelengkan kepalanya dan dengan gemas menjawil hidung Lodi karena melihat kelakuan kekasihnya itu.
Putihnya pasir dan semilir angin sejuk menyambut kedatangan mereka bertiga di pantai Anyer. Baik Yossy dan Melodi memang menyukai pantai untuk melepaskan penat mereka. Semburat jingga menjadi waktu favorit mereka untuk bisa mengutarakan isi hati dalam diam.
Perut yang mulai keroncongan mengajak mereka untuk mencari makanan setelah mereka bertiga menaruh semua perlengkapan yang mereka bawa untuk bermalam sejenak di Anyer. Altha tidur sekamar dengan Yossy bersebelahan dengan kamar Melodi.
Usai mengisi perut, mereka memutuskan untuk duduk-duduk di pinggir pantai sambil menikmati buah kelapa segar.
Menjelang sore mereka bersepeda menyusuri pantai sambil menunggu matahari tenggelam, sunset selalu menjadi favorit untuk Melodi dan Yossy.Melodi menjadi obyek foto buat Yossy dengan latar belakang senja yang indah dibantu oleh Altha sebagai seorang pengarah gaya.
Tingkah Altha tak pelak mengundang tawa dua pasangan yang sedang berbahagia itu, kalau dilihat sekilas mereka seperti sepasang suami istri yang telah dikaruniai seorang anak.
Altha cukup sopan dan tau diri kalau kehadirannya diluar dari rencana liburan Melodi dan Yossy dengan memberikan waktu pribadi untuk mereka berdua. Sesudah makan malam, Altha minta ijin untuk beristirahat di kamar sementara Yossy dan Lodi memutuskan untuk berjalan keluar hotel dan menikmati waktu mereka berdua.Bunyi ponsel yang bordering mengalihkan perhatian Lodi sejenak. Lodi hanya melirik sekilas dan tak ada keinginan untuk mengangkat ponselnya.
"Kenapa ngga diangkat sayang?" Tanya Yossy dengan heran.
"Dari pak Han. Malas angkat aku, biarin aja kak"
"Mungkin pak Han mencari Altha anaknya, makanya dia menelepon kamu""Ah dia kan tau kalo Altha sama aku, lagian tumben amat khawatir sama anak. Kalau khawatir harusnya dia menghabiskan waktu dengan anaknya bukannya menitipkan anaknya ke orang lain" bantah Lodi dengan cepat.
"Karena bos mu khawatir dengan anaknya kalau ditinggal sendiri makanya dia menitipkan anaknya kepadamu. Dia lebih percaya anaknya di tanganmu daripada dititipkan ke orang lain. Kan selama ini anak itu selalu bersama dengan oma opanya"
"Tapi kan kalo dia khawatir harusnya lebih mentingin waktunya dengan anaknya daripada dengan pacar-pacarnya itu bukannya malah ngeganggu acara kita kak. Dasar playboy" Lodi masih membantah dengan keras kepala.
"Kok kamu yang marah sih, aku aja ngga pake marah-marah gitu kalau rencana kita hari ini sedikit berubah. Toh aku tetap bisa menghabiskan waktu bersama kamu kan"
Mendengar itu semua membuat Lodi mengerucutkan bibirnya yang malah membuat Yossy makin gemas dan akhirnya mencium Lodi.
"Kakak iiih...nanti ada yang liat gimana?"
"Ya tinggal aku bilang saja kalau kita lagi honeymoon""Kakaaaak"
"Apa sih sayang manggil-manggil kakak, kan kakak ada di samping kamu. Oh ciumnya kurang, nih kakak tambahin...cup"
Yang digoda dan dicium, wajahnya langsung memerah seketika sekaligus terkejut.
"Kakak ih, kok sekarang jadi hobi banget godain aku deh. Ini kak Yossy bukan sih, perasaan ketukar deh ini"
"Eits mau aku cium lagi nih, biar orang makin percaya kalau kita lagi honeymoon?"
Spontan Lodi menjauhkan wajahnya dari Yossy. Tak tahan melihat ekspresi Lodi, langsung saja Yossy menarik Yossy ke dalam pelukannya.
"Betapa aku sangat merindukan senyum dan tawamu Lodi, ingin rasanya membuatmu selalu tertawa untuk menggantikan 10 tahun jarak yang terbentang antara kita. Aku bahagia bisa menemukanmu kembali my Lodi"
"Terima kasih kak, selalu menyimpan senyum dan tawaku dalam hati kakak"
"Always Lodi, selalu kakak simpan disini" sambil membawa tangan Lodi ke dadanya yang selalu berdebar untuk Lodi.
Hai...hallo....maaf ya kelamaan update. Semoga ada yang suka dengan part ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Ujung Penantian
RomanceFirst love never dies Bertemu kembali dengan cinta pertamanya setelah 10 tahun terpisah membuat hati Melodi kembali berbunga. Cinta yang selalu ditunggu dan diharapkan. Bak gayung bersambut, cinta pertamanya tak bertepuk sebelah tangan, bersama mera...