Campuran

78 3 0
                                    

Mentari tak tanggung-tanggung meluapkan kobaran api yang menyala
Tak ada awan yang meneduhkan kobaran api itu
Tak ada pohon yang berdiri untuk melindungi tubuh ini

Siang ini entah kenapa sangat panas
Begitu pula suasana hatiku

Aku bahagia saat kau memberi buku catatan pribadi mu kepadaku
Aku merasa kau mempercayaiku

Satu menit...
Dua menit...
Tiga menit...

Getaran di dadaku tak kunjung berhenti
Degupan ini semakin kencang
Tak bisa ku kendalikan

Buku itu adalah catatan mu dengan seseorang yang berada di masa lalu mu
Ku kira tulisan indah itu untukku
Tapi aku salah

Getaran ini muncul lagi
Saat aku membuka lembaran baru
Yang berjudul "Pengalaman Pertama"

Degupan semakin tak terkendali
Saat aku membacanya
Sampai berulang kali ku baca
Karena aku tak percaya

Saat aku memperlihatkan lembaran itu
Kau mengambilnya dengan paksa
Ku kira itu hanya untaian katamu saja
Tetapi saat aku melihat reaksi mu
Aku mengerti

Hatiku berdegup kencang
Hatiku gelisah
Hatiku gundah
Hatiku curiga
Hatiku bertanya

Beberapa saat setelah kita mengunci bibir
Akhirnya bibirku bergerak dan melontar kan kata maaf kepadamu
Entah dengan kekuatan apa
Kau tersenyum kepadaku
Ku tahu itu senyuman paksa
Tapi aku tetap salut padamu

Ada penyesalan dalam hatiku
Seharusnya aku tak memperlihatkan lembaran itu padamu
Agar aku bisa tetap membaca rangkaian kata mu meski itu menyakitkan hatiku

Tapi disisi lain aku merasa bersalah telah membaca catatan milikmu
Ku mohon maafkan aku

Ingin ku tak muncul dalam kehidupanmu
Tapi takdir berkata lain
Ini semua sudah terjadi
Harus ku teruskan

Ingin ku menghilang di hadapanmu
Tapi kita selalu menghabiskan waktu bersama
Ini semua sudah terjadi
Harus ku teruskan

Ingin ku hapuskan rasa
Tapi apa dayaku
Yang setiap tutupan mataku
Selalu terbayang indah senyummu

Ku hanya berharap
Kau tak kan pernah tahu
Bahwa aku selalu memperhatikanmu

Rangkaian KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang