Leo, emang awalnya perasaan aku biasa aja tapi seperti yang kamu tau, semakin sini perasaan aku semakin lebih, bahkan detik ini pun udah melebihi yang sebelumnya. Aku nggak bisa nahan sifat clingy aku sama orang yang aku suka jadi aku minta maaf hari ini aku berlebihan atau bahkan buat kamu risih. Aku tau kamu bukan tipe orang yang suka skinship di public tapi aku tipe yang seneng skinship bahkan di public pun gak masalah. Dari sini pun kita tahu perbedaan sifat kita. Tapi, kita udah bikin jalan tengahnya untuk itu.
Tapi entah kenapa malam ini aku kepikiran banyak hal lagi. Aku mulai berpikiran yang nggak penting lagi, mengkhawatirkan sesuatu yang seharusnya gak perlu di khawatirkan, aku takut kamu ninggalin aku (aku akui memang egois). Tapi dengan perbedaan rumah doa kita, kita juga sepakat untuk gak menjalin hubungan lebih (pacaran), dan dengan kesepakatan kita itulah aku mulai gelisah. Mulai muncul perasaan ingin memiliki tapi sadar nggak bisa. Udah kebayang endingnya gak bisa bareng-bareng, tapi entah kenapa bayangin kamu sama orang lain tuh rasanya sakit banget ya. Padahal udah ada peringatan diawal kalau kita gak bisa lebih. Bahkan tanpa diceritakan pun keluarga kita pasti akan menentang hubungan ini, bahkan sebelum diceritakan pun kita udah tau jawabannya.
Biar aku deskripsikan Leo, ya. Dia itu orangnya cukup dewasa (ku akui itu), keras kepala, narsis, sedikit sombong tapi aku kagum dengan beberapa keahlian yang dia punya, dia punya pemikirannya sendiri dan dia orang yang teguh pendirian juga berusaha untuk menepati segala omongannya yang udah dia terapkan pada dirinya sendiri. Mungkin karena itu kamu punya sifat keras kepala juga. Dia pendengar yang baik, tapi sedikit tidak mau mendengarkan (karena punya pemikiran sendiri dan keras kepala). Dia itu tahu caranya treat perempuan walau memang gak sepenuhnya sih, dia cuek, bodoamatan, nggak peka juga, kadang pengertian kadang juga nggak (bingung). Gatau deh, kalau aku ceritain sifatnya bisa habis satu BAB atau bahkan satu buku (hiperbol/i'm sowwy).
Leo, aku juga ingin mengutarakan apa yang aku rasakan yang selama ini aku pendam. Kamu selalu mengajukan pertanyaan yang sebelumnya kamu pernah tanyakan, ketika aku bertanya balik kamu selalu menjawab "Kan udah pernah ditanyain" disitu aku ingin menjawab "kamu juga nanya pertanyaan yang udah pernah aku jawab sebelumnya" tapi aku tau itu akan membuat situasi semakin buruk, jadi aku tahan. Kamu selalu bertanya "kamu lagi nyari orang lain lagi?" atau "kamu lagi deket sama orang lain?" atau bahkan "kamu ada ketemu sama orang lain belakangan ini?" seolah aku tidak boleh mencari seseorang yang lain, tapi entah hanya perasaan ku saja. Entah tekanan yang membuat aku harus menjawab "nggak" karena takut kehilangan mu dan memang sebenarnya tidak ada, jadi aku tidak mau mencari orang lain agar aku tidak membohongi perasaan ku dan kamu. Tapi kalau dipikir, kesepakatan awal kita masih boleh mencari yang lain. Tapi kamu pernah bilang "kalau kamu ada yang lain, biar aku yang mundur" apa karena itu aku tidak mau mencari yang lain? aku takut kamu pergi. Tapi memang aku sedang tidak ingin mencari yang lain. Aku malas memulai percakapan dari awal, mengenal seseorang dari awal, aku nyaman sama kamu Leo. Dan bahkan aku nggak tau gimana bentuknya perasaan aku saat tau kamu sedang dekat dengan yang lain, kamu juga pernah bilang "untuk saat ini aku gamau kamu sama orang lain, perasaan aku belum siap". Oh, mungkin dari sini pun udah kelihatan kalau kesepakatan kita berubah.
Tapi, kalau dipikir lagi, kamu masih suka reply beberapa tweet perempuan yang ngajak mutualan dari base. Iya, aku tau itu random tapi bahkan aku tidak melakukannya. Iya, aku tau gak semua hal yang kamu lakuin harus aku lakuin dan gak semua hal yang gak kamu lakuin aku juga harus seperti itu. Tapi kenapa pertanyaan-pertanyaan kamu "kamu lagi nyari orang lain lagi?" atau "kamu lagi deket sama orang lain?" atau bahkan "kamu ada ketemu sama orang lain belakangan ini?" seolah aku sedang dekat dengan yang lain, padahal nggak. Karena aku download lagi aplikasi dating? Tapi itupun juga kamu lakukan. Bahkan aku cuman swipe-swipe, gak ada chat setelah "Hi" karena tadi, aku udah malas untuk memulai. Kamu juga bilangnya cuman swipe-swipe aja kan?
Jadi, ini semua udah ada jawabannya dan entah kenapa aku pikirkan. Padahal tidak terlalu penting. Ini hanya kegelisahan ku saja sih. Bisa dibilang juga overthinking. Ya, overthinking.
Bandung
2:10 am
10-12-2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkaian Kata
PoetryKu akui aku bodoh telah melepasmu. Aku menyesal telah melepasmu. Perasaan ku masih sama pada saat kita pertama bertemu. Ku harap kau pun begitu. Kau tahu? Betapa menyiksa aku kehilanganmu. Kau tahu? Kau tak pernah tergantikan dalam hatiku. Kau tahu...