"Selamat pagi, aku jemput kamu, ya,"
Pagi-pagi aku sudah terpukau dengan penampilan mu yang sederhana.
Kaos putih berlengan pendek, celana hitam, dan sepatu sekolah yang biasa kau pakai hari senin sampai jum'at.
Hari ini kami akan menghabiskan waktu di cafe favorit ku, mungkin akan menjadi favorit mu juga.
Dimana-mana, kau selalu memesan kopi.
Tapi hari ini tidak, kau sama sekali tak memesan apa pun.
Hanya menghisap puntung rokok yang baru saja kau nyalakan.
Aku menyeruput matcha latte yang berada tepat di hadapan kami.
Kamu hanya memperhatikan aku dari dekat sambil tersenyum.
Aku hampir tersedak melihat ujung bibir mu terangkat menciptakan lengkungan manis."Kamu cantik pakai baju putih,"
Dan saat itu pula kau sukses membuatku benar-benar tersedak.
12 Januari 2019
Cafe Satu Pintu
Atas nama Cinta
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangkaian Kata
PoesíaKu akui aku bodoh telah melepasmu. Aku menyesal telah melepasmu. Perasaan ku masih sama pada saat kita pertama bertemu. Ku harap kau pun begitu. Kau tahu? Betapa menyiksa aku kehilanganmu. Kau tahu? Kau tak pernah tergantikan dalam hatiku. Kau tahu...