2014

29 2 0
                                    

Elodie menatap layar telepon genggamnya dengan serius. Lilith yang duduk di hadapannya menatap dengan gemas. Di sebelah Lilith seorang bocah lelaki umur 3 tahun duduk manis sambil makan es krim rasa stroberi. Bocah ganteng itu - Rayn- anak semata wayang, buah cinta dari pernikahan Lilith dengan Radithia sejak tahun 2011 silam menatap ke arah Elodie sambil terus menyendok es krim nya. Mereka sedang santai sore di sebuah cafe di Sun Plaza, tempat nongkrong favorit mereka.
"Woyy El!! Stop that!! Masih belum move on juga ya, masih aja stalking akun si Altair itu ya. You stupid girl!!"  Lilith berseru dengan tatapan membunuh ke arah Elodie.
Elodie berhasil menemukan akun Altair di Facebook dan sejak itu dia selalu mengikuti kegiatan Altair. Dari Facebook Elodie mengetahui kalau Altair sudah memiliki seorang putra. Sebenarnya hal-hal itu membuat hatinya nyeri tapi dia tak bisa menghentikannya.
"Leave her alone, Lil. Elo tau kan percuma aja ngebentak-bentak Elodie kalo dia lagi sibuk stalking gitu" balas Karinka tenang. Pengantin baru itu - baru enam bulan -  kemudian tersenyum manis kepada Rayn yang duduk di seberangnya.
"Mau tambah lagi es krim nya sayang? Nggak usah pedulikan mami yang lagi ngomel-ngomel ya."
Bocah itu menggeleng lalu mengangguk ke arah Karinka.
"Oh Tuhan, gimana ya caranya supaya nih perempuan nyadar..." Lilith menggerutu, merasa putus asa.
Elodie meletakkan telepon genggamnya di atas meja.
"Sori darlings, masih belum bisa berhenti stalking dia. Btw dia lagi liburan dengan anak dan istrinya ke Aussie. Anaknya mirip banget sama dia. Istrinya manis sih..."
"Who cares!!" sahut Lilith pedas.
"El, kali ini lo harus mau ya gue kenalin ke seseorang. Namanya Daafi, teman kuliah Kahfi dulu. Kahfi sih yang nyaranin buat mengenalkan kalian berdua. Who knows?? Siapa tau kalian berjodoh..." tutur Karinka panjang lebar.
"Aduh Rin, udah capek lah kita ngenalin nih perempuan labil ke banyak cowok, yang ada dia nolak atau cuma temenan iseng gitu. Bikin naik darah aja nih.." sahut Lilith masih dengan tatapan setajam silet ke arah Elodie.
"Hahaha...." Karinka tertawa lepas.
"Lo lebih sadis Lil dari nyokap Elodie kalo lagi ngebahas masalah ini..." lanjut Karinka.
"Really sorry darlings. Gue masih buat kalian khawatir sampe saat ini...."
"Sebenarnya mau nya lo apa El?? Kalo masih mengharap dia, sekalian aja usaha, nekad. Cari dan kejar dia..." cercah Lilith dengan ganas.
"Motto hidup gue adalah jangan ganggu suami orang. He's a married man. He's unavailable."
"Bagus banget kalo gitu. Jadi pilihan terakhir adalah move on, berhenti menguntit akun Facebook nya. Lo nggak mau kan jadi perawan tua?? Ingat umur kita udah 31. Gue dan Karinka udah merit. Nah tinggal elo sendiri yang single El. Kali ini elo harus nurut ya El, kenalan dengan Daafi itu. Awas aja kalo elo nolak..." ancam Lilith yang kemudian langsung menyeruput habis jus lemonnya. Ternyata marah-marah bikin haus ya. :)
Elodie cuma nyengir bandel mendengar Lilith yang ngotot agar dia mau berkenalan dengan seseorang bernama Daafi.

Elodie kemudian terbawa lamunan. Altair, Altair, Altair. mengapa elo masih hadir di mimpi-mimpi gue. Huss.. sana pergi jauh-jauh.

Cinta kan BerbalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang