Part 6

3.3K 346 8
                                    

Happy Reading~~~

.

.

"Itu..aku..."

"Kau tidak mencintainya?" Sergah Jongin

"Tunggu sebentar" Ucap Myungsoo lalu berjalan menjauh sedikit dan menerima panggilan yang baru masuk. Sepertinya panggilan masuk tersebut membantunya dan tidak perlu menjawab pertanyaan konyol Jongin

"Yeoboseyeo?" Ucap Myungsoo. Sedetik kemudian Ia memekik "MWO?" Soojung menoleh kearah myungsoo yang sedang berbicara dengan lawan bicaranya diseberang sana "Arraseo aku akan kesana" Ucap Myungsoo mengakhiri obrolan. Setelah selesai berbicara myungsoo kembali bergabung dengan ketiga orang itu

"Ada apa oppa?" Tanya Soojung

"Mian. Sepertinya aku harus pergi ada urusan mendadak. Tidak apa-apa kau pulang sendirian?" Tanya Myungsoo. Soojung hanya mengangguk pelan. Myungsoo pun pamit permisi dan berlalu dari sana

"Sepertinya suamimu pergi dengan sengaja agar tidak perlu menjawab pertanyaanku. Ahh sepertinya aku bisa menanyakannya dilain waktu saja ya" Gumam jongin sambil berpikir dan memasang wajah polos

Soojung mendesis "Jangan terlalu ikut campur masalahku. Dan sepertinya kau harus lebih menjaga kekasih mu itu" Soojung menatap sinis Suzy lalu pergi dari hadapan mereka

"Jongin-ah apa yang kau lakukan?"

"Aku tidak melakukan apa-apa. Aku kan hanya bertanya karena aku penasaran"

"Tapi sepertinya Soojung membenciku" Lirihnya menatap punggung Soojung yang berjalan menjauh

"Aniyo. Seharusnya kau yang membencinya bukan malah dia" Suzy hanya diam dan tak ingin menjawab pertanyaan Jongin

"Aku akan mengembalikan kebahagiaanmu Suzy-ah.." Batinnya

****

PRANGGG... Gelas yang digenggam Suzy terjatuh begitu matanya bertemu dengan mata wanita paruh baya yang baru masuk kedalam rumah sewanya. Suzy berjongkok dan memungut pecahan gelas tersebut, tangannya gemetaran saat Ia mendengar langkah wanita itu mendekat padanya. Kini wanita itu sudah setengah berjongkok tepat didepannya

"Kenapa kau terkejut begitu? Apa aku seperti hantu untukmu?" Ucapnya sangat pelan dan masih dapat didengar oleh Suzy. Badannya menegang saat wanita itu menyentuh pipinya "Lama tidak bertemu kau semakin cantik saja. Apa kau tidak ingin menyambut kedatanganku?" Ucapnya melepas tangannya dari wajah Suzy dan berdiri "Rumahmu lumayan bagus. Apa kau bahagia tinggal dirumah sewa kecil ini. Sedangkan orangtua angkatmu berada diluar negeri" Gumamnya menyelusuri setiap sudut ruangan "Apa kau akan terus disitu dan membiarkan aku mengambil minuman sendiri? Ahh atau aku duduk saja tanpa harus dipersilahkan oleh tuan rumah?" Mata wanita itu masih menerawang ruangan tersebut

Suzy bangkit berdiri dan menghembuskan nafas berat. Kemudian Ia melangkah dan mempersilahkan tamu yang tak diundang itu duduk disofa kecil miliknya. Suzy berusaha menetralkan wajahnya agar tidak terlalu tegang saat berhadapan dengan wanita didepannya ini

"Bagaimana anda bisa masuk?"

"Ahh, aku melihat pintu rumahmu tidak dikunci dan aku masuk begitu saja tanpa harus meminta izin padamu Suzy" Wanita itu tersenyum miring melihat wajah ketakutan Suzy

"Ah keu..rae..anda mau minum apa?"

"Tidak perlu repot-repot begitu. Aku hanya ingin mengunjungimu sudah lama aku tidak melihatmu dan sepertinya kau hidup dengan baik walau sekarang kau tinggal sendirian. Yah! Sepertinya itu pantas untukmu.." Suzy mengepalkan tangannya mendengar ucapan wanita itu "Apa aku salah? Sepertinya kata-kataku tidak salah, kau itu anak pembawa sial. Ibumu meninggal karena ingin melahirkanmu kedunia ini. Dan tidak lama ayahmu meninggal karena dirimu juga. Karena kau anak manja yang terus merengek dan membuat ayahmu kecelakaan demi menuruti keinginanmu untuk membeli eskrim. Apa kau senang sekarang? Kau hidup dengan baik dan juga kau sendirian. kekasihmu.."

BROKEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang