Masih dengan Shania Pov
Akhirnya kak Al sudah berhenti menangis
"Kak sini deh liat Shania" walaupun sudah berhenti menangis tetapi dia tetap sesenggukan, aku akhirnya bicara dan mengarahkan kepalanya melihat diriku nan rupawan ini, kulihat matanya yang coklat itu sungguh indah ciptaan mu ini tuhan.
Kak Alrabby sesosok wanita yang angkuh, dingin, cuek, tenang, tegas dalam melakukan apapun dan memiliki segalanya, sekarang dia dihadapanku menangis, aku tersayat aku bisa melihat dari matanya bahwa dia sangat sedih sekarang.
Biasanya dia selalu ceria dan memberi senyuman mematikan nya itu kepadaku atau kepada Almarhum Papa dan Mamanya dulu, aku baru tau kak By rupa nya bisa menangis hmmm..
Kuletakan kedua tanganku ke pipi kak By dan menyeka sisa - sisa air mata yang masih tertempel di pipi kak By.
"Kakak tau ga sih aku ini juga sedihhh, aku juga kehilangan, Papa dan Mama aku juga kehilangan kakak kesayanganya, jadi jangan pernah berfikir kalau kakak adalah orang yang paling kehilangan dan paling sedih di dunia ini" ku elus lembut pipinya agar kak By tau bahwa aku sangat menyayanginya.
"inget ya kak! Apapun yang terjadi nanti kedepanya apapun itu suka dan duka, kakak harus tetap berdiri buktikan bahwa kakak itu kuat dan bisa jalani terus kehidupan kakak dengan baik, ingat kakak juga harus mengurus perusahan Papa Chandra, sementara bang Affan gabisa terus - terusan ambil alih perusahaan Papa Chandra dia harus kembali ke perusahaan Mama bantuin Papa Robby yg sudah tua hehe, kakak gaboleh terus2an larut dalam kepedihan ya.. walaupun sangat teramat sedih, kakak harus move on jalan terus kedepan, jangan pernah menoleh kebelakang, dan INGAT kakak masih ada sahabat - sahabat kakak yang terus menyanggi kakak By, aku janji aku akan ada disamping kakak untuk terus mensupport kak By, aku sayang banget sama kak By dan akan terus sayang sama kakak" Kataku panjang kali lebar kali tinggi sambil memegang kedua tangan dan menatap kedua mata coklat muda Kak Alrabbyku ini.
Kak Alrabby tidak berguming sama sekali hanya pelukan hangat dan sangatlah nyaman ini yang diberikan kepadaku selama bermenit-menit ini.
Ditenggelamkan nya muka kak Alrabby di leherku lagi. Eh apa ini?? getaran ini lagi?? Merinding leherku! Oh Tuhan ga mungkin aku jatuh cinta pada kakak ku sendiri, aku sering merasakan ini dan aku gatau apakah aku cin..?? Ah ga mungkin ga mungkin. Dia melepaskan pelukanya dan dia mulai angkat bicara.
"Iya Shania aku janji sama dirimu *sambil mencolek hidungku* sama kedua almarhum Papah Mamahku dan janji kepada diriku sendiri untuk tidak terus - terusan terlarut dalam kepedihan yang sangat amat pedih ini, aku akan terus mencoba menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, aku juga akan mengabari sahabat - sahabat aku yang sempet ku hiraukan 2 minggu ini dan aku ingin segera meneruskan perusahaan yang ditinggalin papa untukku" kata kak By sambil menggengam erat kedua tanganku.
"Dan Terima kasih untuk kamu Shania Attaya ini semua gara - gara kamu aku bisa bangkit seperti ini, makasih ya sayanggku..." Jawab kak By sambil memelukku erat sangat lembut.
Akhirnya aku lega sekali mendengar kak By mau berubah seperti dulu lagi dan aku membalas pelukannya sambil mengusap -usap punggungnya.
Tiba - tiba aku merasakan hembusan nafas yang tidak biasa di leherku dan aku menggeliat karena geli.
Ohh kak By aku rindu dirimu seutuhnya.
"Shh.. ahh.. kak geli tauk jangan ditiupin mulu leherku" kataku cepat melepaskan pelukanku dari dirinya.
"Hehe km sih wangiii jadinya kan aku ngendus - ngendus kayak puppy hehe" ah.. jantungku knapa marathon gini? Perlombaan apa yang membuat jantungku marathon seperti ini, secepat kilat aku mendorong halus kepala kak By yang nyangkut di leher aku, daripada dia denger jantungku kayak gini hehe kan malu akunyah.