→TYPO BERTEBARAN←
Tepat hari ini aku akan melaksanakan janji suciku di sebuah greja terbesar di seoul bersama seorang gadis yang kini tengah berjalan menghampiriku dengan lengan yang dipegang oleh sang appa.
"Appa memberikan yun seo untuk muh jimin jaga yun seo baik baik ya.."ucapnya sembari meemberikan yun seo kepada ku
"Ne.. appa" jawabku.
"Bisa langsung kita memulainya"ucap sang pendeta.
"Ne.."ucap jimin dan diberi anggukan yun seo.
"Dihadapan Tuhan, aku bertanya pada kalian. Pengantin namja, bersediakah kau menjadikan kim yun seo, sebagai pasangan hidupmu, mencintainya disaat suka dan duka, sakit dan sehat, sampai rambut kalan memutih."ucap sang pendeta.
"Ne aku bersedia" ucap jimin.
" "Dihadapan Tuhan, aku bertanya pada kalian. Pengantin yeoja, bersediakah kau menjadikan park jimin, sebagai pasangan hidupmu, mencintainya disaat suka dan duka, sakit dan sehat, sampai rambut kalan memutih."ucap sang pendeta.yun seo hanya diam dan itu membuat semua orang heran. Jimin mengerti perasaan yun seo hanya menyenggol lengan yun seo pelan, dan yun seo berbalik menatap jimin.
"Ne saya bersedia"ucap yun seo.
"Sekarang kalian sudah resmi menjadi suami istri, sebagi tanda buktinya kalian boleh berciuman diatas altar ini"ujar sang pendeta
Jimin yang kaget langsung menatap sang pendeta dan diberi anggukan oleh sang pendeta, kembali jimin menatap yun seo takut jika yeoja itu marah kalau dirinya menciumnya.
Yun seo menatap sang pendeta kemudian berbalik menatap jimin. Jimin pun menatap yun seo ragu, perlahan jimin mulai mendekatkan wajahnya dan memejamkan matanya yun seo pun sama dirinya mulai memejamkan matanya, bibir jimin sudah mendarat dibibir yun seo tidak ada pergerakan hanya menempelkan saja,
tapi entah kenapa jimin merasakan kalau ada sesuatu yang membasahi pipinya, apakah yun seo menangis?
Benar saja yun seo menangis dalam ciuman itu. Entah menangis karena apa? Apakah dirinya menangis karena bahagia atau tidak.Hiruk pikuk suasana riuhh didalam gereja itu semakin ramai dikarena kan melihat sepasang sejoli itu tengah berciuman, sahabat mempelai pria tengah merasakan kebahagian sahabatnya yang sedang bahagia.
Tapi berbeda dengan sahabat sang mempelai yeoja dia terlihat gusar antara senang dan tidak dikarenakan, bagaimana nasib pacarnya, kim taehyung. Apakah yun seo akan memutuskannya atau kah tidak?
Flashback
Yun seo-yaa ada denganmu..? Sedari tadi diam saja, apakah ada masalah..? Cepatlah bercerita dengan kami, kami siap mendengarkan mu, percayalah."sena dan eunjin sahabat yun seo yang sedaritadi memperlihatkan sikap aneh sahabatnya itu.
"Anii, naneun gwenchana-yoo"ucapnya cuek.
"Ayolah yun seo-yaa. kami janji, yakan eunjin" ujar sena meyakinkan yun seo.
"Baiklah, apakah kalian akan benar benar berjanji.?"sena dan eunjin hanya mengangguk meyakinkan.
"Tapi.. kalian jangan beritahu siapa siapa, termasuk taehyung pun"yun seo meyakinkan sahabatnya kembali. Dan hanya diberi anggukan kembali.
"Dua hari lagi, aku.. aku... akan...menikah"ucapnya seraya menundukkan kepalanya menahan tangis.
"Mwo-yaa..??"
"Ya... eunjin-ahh bisakah kau jangan berteriak itu sangat berisik sekali"kata sena dengan tangan yang menutup telingannya.
"Mianhe aku terlalu terkejut"ucapnya cengengesan.
"Lantas apakah kamu benar benar akan menikah.?"tanya eunjin dan diberi anggukan oleh yun seo sebagai penggati kata iya.
"Apakah taehyung tau soal pernikahanmu itu.?"kini yang bertanya sena.
"Tidak.., taehyung tidak mengetahui itu, aku mohon.. jangan beritahu taehyung"tangis yun seo pecah saat itu juga.
Ia takut taehyung akan membencinya, menjauhinya, dan itu tidak ingin terjadi.Flasback off
Kedua sahabat itu tengah memperhatikan yun seo dari tempat duduk kemudian eunjin bergumam
"Suatu saat taehyung akan mengetahuinya iyakan sena"ujarnya.
"Ya, benar eunjin-ahh "•
•
YEEYYY JIMIN KEMBALI VOTMEN DONG JUSEYOOO.
Hargain coba , jangan bacanya aja oke. ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PERFECT HUSBAND
FanfictionIni adalah sebuah kisah Perjodohan yang tidak pernahku inginkan. Tapi entah kenapa lama kelamaan bibit cinta itu mulai tumbuh dengan sendirinya.