One - Fandango

14 1 1
                                    


Sumpah ya ini cewek. Ngeselin parah.

"Ren, seriusan sih dimana hp gue?" tanya gue untuk kesekian kalinya, scene ini sebenernya udah nggak asing lagi di mata teman-teman kantor gue because we're the only Indonesians in our company's field, di perusahaan kami sendiri tercatat hanya 37 orang Indonesia doang, and guess what? Ceweknya cuma 5 saudara-saudara, balik-balik ke Indonesia jangan-jangan gue udah nggak doyan cewek.

"Iiihh udah gue bilang berkali-kali jangan panggil gue Ren, jangan berisik sih Ngga, bukan di kantor kali ini, bentar lagi mau mulai tau kembang apinya, lagian hp lo bukan di gue kali"

Gue hanya bisa pasrah sambil berdecak kesel aja lihat kelakuan ini cewek yang nggak ada dewasa-dewasanya sama sekali.

"Ngapain lo ngeliatin gue? Suka ya?" tanya gue saat merasa diliatin si mbak iseng satu itu.

"Nggak apa-apa, lucu aja lihat muka bete lo, kenapa sih? Khawatir ya belum kabarin ceweknya yang di sana?" ejeknya dengan wajahnya yang super nyebelin.

"Crazy girl" gue mendecak.

"WHAAATTT? I CAN'T HEAR YOUU. Who is dat crazy girl?"

"Berisik ah. The beautiful girl beside me is the crazy girl" crap. Gue keceplosan ngomong gitu, semoga dia nggak denger, untungnya Tuhan ada di sisi gue kali ini pas gue ngomong gitu mulai ntu kembang api.

"Lo kenapa sih masih ngeliatin gue? Minum tuh kopi katanya kedinginan" kata gue karena dia melongo ngeliatin gue daritadi sambil kayak masang muka mikir. Walau gue nggak yakin ini orang pernah mikir apa nggak.

"Hahahaha, happy new year, Ngga! I'm lucky to meet you" kata dia sambil meminum kopi hangatnya dan merapatkan parka tebal warna hitam yang dia beli setahun lalu beberapa hari sebelum ulangtahunnya. Dan sekarang gue yang gantian ngeliatin dia dan keinget setahun yang kita udah gue sama dia bagi. Kadang gue mikir, bagaimana satu orang bisa merubah semuanya dalam waktu setahun doang? Woy setan keluar sih dari otak gue, gue udah punya pacar woy di Bandung sana. Tapi yang bikin gue sedih saat ini bukannya kemirisan gue dan dia, tapi kesedihan gue justru mengetahui dia bakal berhenti kerja di cabang sini dan transfer ke perusahaan kami di cabang Indonesia, dia bakal kembali ke tanah air dalam 2 minggu ke depan men. Dan setahun terakhir ini pun terputar lagi di otak gue. Fandango.

DU(M)BLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang