Akhirnya kami sampai ke tempat yang dituju saat sinar matahari mulai terasa panas, kukira sekarang pukul 11:00. Walau aku tahu perjalan ini akan sia-sia, tapi demi menghargai usaha mereka yang tak kenal lelah mencari keberadaan gadis yang diramalkan sebagai prophet -atau kata lain penyelamat Lagendia yang diambang kehancuran akibat ulah dewi Vestinel yang meracuni dewi Althea.
Saat ini kami sedang mengintai suasana dimana Rose dan beberapa warga desa yang diculik, dan lawan kami yang sesungguhnya sedang mengadakan sebuah ritual aneh. Kuberi aba-aba agar teman-temanku menyebar. Aku dan dua orang sebagai pengalih dan dua orang lagi bertugas membebaskan para sandera.
Setelah melawan beberapa anak buah dari Brethen Mage -ahli sihir yang melakukan ritual tadi, akhirnya aku berhadapan juga dengan sang Mage.
Sebenarnya aku bisa mengalahkannya dengan cepat jika ia tidak saja menghilang dan berpindah tempat berulang kali. Sepertinya ia juga seorang Necromancer karena setiap beberapa waktu ia akan memanggil beberapa skeleton untuk menyerangku. Dan juga ia sering menyerangku dengan sengatan listrik.
Setelah memperhitungkan gerakannya, akhirnya aku bisa menentukan kemana arah dia menghilang.
Dimulai dengan lompatan kecil, kupindahkan pedang ke tangan kiri dan bersiap dengan sebuah uppercut. Akhirnya pukulanku telak mengenai rahangnya dan sukses membuat dia terjengkang. Melihat itu aku segera meloncat seraya mengangkat tinggi pedang besarku, sesaat sebelum mendarat kuhantamkan pedang itu dengan sekuat tenaga seraya berteriak "Destruction Swing!"
Debu beterbangan akibat seranganku, dan saat ini lawanku telah tewas dengan tubuh terbelah menjadi dua bagian.
Warga yang telah diselamatkan segera bersorak atah kemenanganku, akan tetapi - situasi yang seharusnya aku ketahui dan ku hafal, sesosok makhluk yang berbentuk wanita dengan sepasang sayap di punggungnya terbang diatas kami. Sepertinya ia campuran burung dengan manusia. Makhluk itu juga sempat mengirimkan serangan mematikan mereka, sebuah senjata yang berbentuk seperti shuriken menyerang kami. Dan senjata itu tepat mengarah pada Rose yang hanya bisa tertegun saat mengetahui ia diserang.
Thimoty yang berada tak jauh dari Rose segera berlari dan sukses menghadang senjata itu dengan punggungnya. Rose yang saat itu masih termenung hanya bisa menatap tak percaya atas apa yang baru saja terjadi dihadapannya. Thimoty -si pemuda gagap telah menyelamatkan nyawanya.
Ketegangan itu tak sampai disitu saja, setelah berputar beberapa kali diudara ia langsung menukik tajam dengan cepat kearah Rose yang sedang memeluk Thimoty, kakinya yang berbentuk seperti cakar burung itu dengan cepat mencengkram kedua bahu Rose, aku tak sempat menghentikan gerakan makhluk itu karena jarak yang lumayan jauh dan tubuhku yang mulai lelah akibat pertarungan tadi.
Aku dan semua orang disana tak bisa melakukan apa-apa lagi. Rose telah gagal kami selamatkan dan salah seorang dari kami pun menjadi korban.
"Kita harus kembali ke desa." Ujarku dengan wajah tertunduk, apa yang harus kukatakan pada Lily bahwa aku gagal menyelamatkan kakaknya.
Dengan dibantu beberapa warga yang telah kami selamatkan, aku membuat tandu bersama teman-teman untuk mengangkut jasad Thimoty dan membawanya pulang.
###
Aku berjalan dengan langkah gontai, pikiranku berkecamuk. Keinginan untuk pulang, janji yang tak bisa kutepati dan rasa gamang di hati karena menyaksikan seseorang tewas secara langsung dihadapanku. Luka-luka disekujur tubuh ini tak mampu menutupi rasa gamang dihatiku.
Dibelakangku beberapa warga berjalan beriringan sembari menggotong tandu yang berisikan jasad Thimoty yang terbujur kaku tak bernyawa.
Tak tampak lagi raut kelelahan dari wajah teman-teman baruku. Yang saat ini jelas tergambar hanyalah kesedihan karena kehilangan seorang teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dragon Nest. Rise of the Adventurer
FantasySinopsis Perjalanan seorang anak manusia bersama teman-temannya yang tersesat dalam dunia yang hanya ada dalam hayalan. Berawal dari impian untuk penjadi seorang petualang yang tangguh, kuat, dan pemberani saat berhadapan dengan monster-monster yang...