Ujian

1.2K 64 0
                                    

Hari ini hari terakhir ujian, Bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu. Devian sedang ada di kantin bersama sahabatnya.

"Gua jemput kaena dulu ya" March berdiri dan pergi meninggalka sqn Devian dan Beval.

"Trus lu mau lanjutin kuliah dimana(?)" Tanya beval.

"Jepang?"

"Jurusan?"

"Teknik, maybe"

"Hm"

"Lo sendiri?"

"Malang, bareng sodara Amber"

"Amber juga dimalang?"

"Gatau Amber mau di deket rumah neneknya"

"Mana?"

"Katanya kalo gak salah London"

Drt...drttt...

Handphone beval berbunyi. "Dev Amber nelfon" kata Beval sambil menunjukan later handphone nya. Beval mengangkat telfonnya.

"Halo iya mber ada apa?"
"..........."
"Gak emang ada apa?"
"..........."
"Mau minta tolong apa?"
".........."
"Sekarang nih"
".........."
"Boleh lah, itung itung sekali an liburan"
".........."
"Yaudah siapa aja yang ikut?"
".........."
"Wih aja dia juga?"
"..........."
"Wih santai aja"
"..........."
"Bye"

Sambungan terputus.

"Kenapa?" Tanya Devian datar. "Ke Malang?" Balik tanya Beval. "Hah?"
"Amber ngajak gua ke Malang"
"Gua ikut"
"Jeh gak, entar lu ganggu gua sama Amber"
"Terserah gua ikut"
"Cemburu lu?"
"Gak, gua cuma mau liburan aja"
"Hahahhaha"
"Kenapa?"
"Tenang aja lu juga ikut si kaena sama March juga ikut"
"Yaudah, berangkat kapan?"
"Katanya sih besok pagi jam 10 ketemuan di stasiun"
"Naik kereta?"
"Bis bang"
"Serius"
"Yaiyalah udah tau pake nanya"
"Kenapa gak bawa mobil"
"Gatau katanya enakan bawa kereta"
"Yaudah"
.
.
.
.
.
.
.
.
"Wait gua duduk sama siapa?" Tanya Beval. "Lu duduk sama devian, gua yang duduk sama March sama kaena"
Jawab Amber. "Yes di kelilingin 2cewe cantik" kata March terlihat senang di Balas pelototan oleh kaena, March mebalasnya pun hanya dengan cengiran. "Gak gak adil" bantah Beval. "Yaudah gua sama beval sama March aja kalian duduk berdua" jawab Devian santai. "Gak mau aku mau duduk sama March" bantah Kaena. "Udah udah, March sama Kaena tetep bareng, gua sama devian beval bareng" kata Amber.

Semuapun memasuki gerbong kereta. Menempati tempat duduk yang Tadi ditentukan Amber duduk paling pinggir dekat jendela, devian ditengah dan Beval paling pinggir. Keretapun berangkat. Amber sudah menyalakan music dihandphone. Earphone sudah ada di telinganya.

Amber bersenandung kecil, sambil melihat pemandangan diluar. Tiba tiba sebelah earphonenya terlepas dari telinganya. Ia pun meboleh ke sebelahnya ternyata devian mengambil earphonenya dan memasangnya di salah satu telinga devian.

"Dev" kata Amber membuat devian menengok dengan tatapan a-pa.

"Lagunya enak" lanjut devian yang kembali menatap lurus. 

Amber mendengar tersebut terkekeh geli. Spontan membuat devian menengok. "Lucu ya" kata Amber. "Kenapa?" Balas devian dengan wajah yang benar benar lucu. "Kamu tuh ya lagu  kan bukan makanan, di bilang enak" Balas Amber membuat tatapan ke arah jendela. Devian yang melihat tersebut tersenyum. Devianpun langsung mencium pipi Amber.

Rona merah langsung melukis pipi Amber. Yap. Amber blushing. "Hem ada orang kali" bentak beval. Devianpun menatap beval. Beval tidak ingin melihat tatapan devian. Ia menatap ke depan sambil mendengar kan musik di telinganya.

Amber berdiri dari bangkunya berjalan menuju gerbong restorant. Devian yang melihat tersebut hanya diam. "Dev mending lu temenin dia deh" bisik kaena dari kejauhan. Devian membalas dengan tatapan ke-na-pa. "Gua yakin di butuh lu" Balas kaena.

Devianpun bangkit berjalan mengikuti Amber.

Amber POV

'Suasana ini', batinku.

"Amber" teriak seorang anak SD. "Kejar aku kalo bisa weee" Balas anak perempuan yang berlari melawati gerbong. Anak laki laki itu. Gio. Amber yang berlari tiba tiba terjatuh. Gio yang melihat itu hanya menertawakannya. "Rasa in tuh siapa suruh lari larian jatuh kan haha" teriak Gio. Amber yang mendengar itu hanya tersenyum kecut lalu pergi ke gerbong restorant. Gio pun mengikutinya dari belakang. Amber memilih tempat yang tidak jauh dari pintu. Lalu memesan makanan. Gio pun menghampiri Amber. Amber yang masih melihat ke arah jendela. "Indah ya pemandangan nya" kata Gio yang melihat ke arah jendela. "Aku mau liat pemandangan ini terus" Balas Amber. Gio menjawabnya dengan senyuman. "Lain kali jangan lari-lari ya, gak mau liat kamu jatuh lagi" Lanjut Gio. "Aku akan tetep berlari" Balas Amber.
"Kenapa?"
"Karena aku mau kamu ngejar aku terus"
"Hmm baiklah,Aku akan slalu ngejar kamu, bantuin kamu jatuh, tapi..."
"Apa?"
"Aku mau kamu beliin es krim coklat"
"Ihhhh gio" pesanan Amberpun datang. Gio langsung merebut makanannya. Amber yang melihat itu hanya diam dan tersenyum.

"Amber" panggil devian membuyarkan lamunanku. "Sejak kapan kamu disini?" Tanyaku tanpa menatapnya. "Pas kamu mulai ngeliatin pemandangan" jawab Devian yang beralih menatap jendela. "pemandangan nya bagus ya" kata devian. "Kata kata lu mirip gio" balasku. Devian terdiam.

Queen PHP VS King ModusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang