Prolog

101 7 4
                                    

"Suamiku!! lihatlah tanda lahir bulan sabit dan 3 bintang di leher putri kita!" ucap seorang wanita dengan heboh karena putrinya mendapat tanda yang hanya dimiliki oleh 10 orang terkhusus di dunia sihir, dan putrinyalah salah satunya.

"Anakku akan menjadi putri yang hebat" ucap seorang pria yang menjadi raja di Magjistare Island.

"Kau akan beri nama siapa putri kita sayang?" Tanya sang wanita yang tidak lain adalah ratu di Magjistare Island dan ibu dari putri yang baru lahir.

"Quertha Kozha Dormanitc" ucap sang raja yang diketahui namanya adalah Raja Dormanitc.

"Nama yang bagus sayang. Quertha, dia akan menjadi ratu yang hebat di Dormanitc Kingdom ini."

Tangis bahagia pun menyelimuti Dormanitc Kingdom beserta semua warga Magjistare.

******

5 Tahun Kemudian...

"Bunda, lihatlah! Aku mendapatkan nilai terbaik diantara teman- temanku dalam bidang Aqua Magic!" Ucap seorang gadis cantik, rambut coklat yang ikal terurai dan bermata biru sebiru langit, dan kulit seputih salju, yang mengenakan gaun peach selutut tengah berlari menghampiri ibunya.

"Benarkah itu putriku? Kau memang hebat! Aku percaya kau bisa melakukan itu. Bisakah kau menunjukkan pelajaranmu disekolah kepadaku?" Ucap ibunya bangga sambil menggendong putrinya ke arah kolam.

"Tentu saja bunda!"

Gadis itu langsung melihat kearah kolam. Seorang magjistare tidak terlalu memerlukan tongkat untuk melaksanakan sihir yang akan dia lakukan. Hanya butuh konsentrasi untuk melakukannya.

Gadis itu mulai mengangkat tangannya dan setengah isi dari kolam tersebut terangkat dan membentuk pusaran diatas kepala gadis itu dan ibunya. Mata ibunya terbelalak tak menyangka anaknya bisa melakukan ini di umurnya yang masih 5 tahun, untuk magjistare umum, yang bisa melakukan itu hanya magjistare yang telah berumur 15 tahun.

Memang gadis itu memiliki kekuatan khusus yang tidak dimiliki oleh magjistare lainnya, oleh karena itu orang tuanya menyekolahkan gadis itu di Emerald Academy, seperti kedengarannya sekolah ini milik putri Emeralda, adik dari sang raja yang telah meninggal.

Tangan gadis itu langsung turun kebawah, air yang diatas telah berubah menjadi gerimis.

"Quertha! Anakku! Kau hebat sayang!" Ucap sang Bunda kepada Quertha.

Quertha hanya terkekeh dan berlari kepelukan sang bunda.

**********

15 Tahun Kemudian...

"Astaga! Aku akan terlambat untuk yang kesekian kalinya!?, demi Dewa- Dewi! Tolonglah aku ini!!!" Ucap Quertha yang terkejut karena terlambat.

"Gunfi! Gunfi!" Teriak Quertha yang tengah memanggil pelayan pribadinya.

"Ada apa tuan putri?" Ucap Gunfi sambil menundukkan kepala memberi hormat.

"Panggil beberapa pelayan lagi, suruh mereka menyiapkan gaun, air hangat, dan keperluanku yang lainnya, aku kesiangan Gunfi tolong aku!" Quertha memang selalu menganggap Gunfi adalah temannya, lantas dia harus berteman dengan siapa? Jendral Horus? Jangan bercanda!

"Baiklah tuan putri, keinginanmu akan segera terlaksana" ucap Gunfi sambil mundur perlahan- lahan dan berlari menyiapkan segalanya.

Quertha duduk diatas ranjang bernuansa merah muda miliknya yang tidak lain adalah ranjang miliknya sendiri.

"Oh Dewa! Bagaimana bisa aku kesiangan"

"Hormatku untuk tuan putri!" Ucap seseorang dari depan pintu.

"Jendral Horus? Ada apa?"

"Anda dipanggil oleh yang mulia raja Dormanitc di ruang perjamuan keluarga, putri" ucap Jendral Horus penuh hormat.

"Baiklah, aku akan kesana"

"Hamba pamit putri" ucap Jendral Horus.

Quertha segera menghampiri ruang perjamuan, tempat ayah, dan bundanya sedang sarapan, pastinya.

"Quertha putriku! Bagaimana harimu?" Ucap raja Dormanict.

"Ayah, tidakkah kau melihat aku masih menggunakan gaun tidurku?"

"Kau kesiangan lagi?" Ucap Ratu Dormanict.

"Seperti yang kalian lihat"

"Lebih baik kau sarapan dulu, kau akan sekolah kan? hari ini adalah hari yang menentukan kelulusanmu selama lebih dari 20 tahun bersekolah disana, kau tidak bosan?" tanya ratu Dormanict.

"Oh Bunda, sudah 107 kali kau menanyakan ini, bunda tahu? aku menghitungnya" ucap Quertha kepada ibunya.

"Lebih baik kau bersiap dan mandi lalu berangkat!" ucap sang raja.

**********

Tak lama kemudian, Quertha sudah siap dengan seragam sekolah sihirnya, Quertha menggunakan gaun putih panjang, dengan jubah hitam dari Emerald Academy, dan sepatu yang senada dengan gaun.

"I'm Ready, good bye Emerald!" ucap Quertha kepada dirinya sendiri.

"Maaf tuan putri, anda dipanggil yang mulia raja" ucap Gunfi pelayan pribadinya.

"Lagi? oh ayolah ayah! aku lelah berjalan kesana kemari menghampirimu, kau tak tahu jarak antara kamarku ini dengan singgasanamu? menyebalkan!, baiklah aku akan kesana!"

Quertha pun berjalan ke arah singgasana, hanya ke arah singgasana saja memerlukan waktu 15 menit untuk hal itu, terbayang bukan sebesar apa istana Dormanict Kingdom.

"Ada apa ayah?"

"Quertha!, kau sama sekali tak punya soapn santun terhadap raja!" ucap sang raja menegur putri kesayangannya

"Ayolah, dimataku kau adalah ayahku! bukan rajaku! rajaku hanya Dewa Zeus tak ada yang lain!"

"Terserah apa katamu, oh ya! ayah sampai lupa, apakah kau memerlukan pendamping untuk kelulusanmu disekolah sihir, ayah akan menemanimu"

"tapi apa ayah tidak.."

"Tidak! ayah janji akan meluangkan waktu bila itu untuk putri ayah!"

Quertha langsung berlari memeluk ayahnya.

"Terimakasih ayah! aku sangat menyayangimu!"

"Kau pikkir ayah tidak! sebagai janji ayah setelah lulus kau akan dilantik menjadi pewaris tahta kerajaan ini"

Quertha mengangguk.

"Ayok kita berangkat!"


Hai guys!!!

Ini cerita pertamaku, dimohon vote dan comentnya ya!!

See you

Beauty WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang