Rencana - 2

25 10 15
                                    

"Tenggorokan gue kering nih butuh yang basah basah." Jenny mengelus ngelus lehernya.

"Aer selokan penuh tuh." Aruna menunjuk selokan yang berada di depan rumahnya.

Jenny berdecak kesal. "Amit amit Ru."

"Lah, tadi katanya pengen yang basah." Ucap Zora.

"Ya apa gitu, sirup kek, jus kek, ga air selokan juga."

"Biasanya juga lu minum aer langsung dari toren." Ledek Bree.

"Dih, enak aja."

"Udah udah, ah nih gue bawain minum." Aruna datang membawa 4 gelas orange juice dan makanan ringan lainnya. Kini mereka sedang berada di kamar Aruna.

"Emang lo paling mengerti gue Ru." Jenny mengambil orange juice yang sudah di bawakan Aruna.

Zora bingung melihat Jenny yang langsung menghabiskan minumannya. "Sans ae minumnya mba."

"Lo udah ga pernah minum berapa taun Jen?" Tanya Bree.

Aruna melongo melihat Jenny. "Gaya minum lo gaada faedahnya njay."

"Biarin lah yang penting gue udah ga haus." Ucap Jenny santai.

"Iyadah serah lo Jen." Zora mulai memakan cemilan yang tadi di berikan oleh Aruna. Semuanya masih serius nyemilin makanan.

"Jadi, rencana lo apa Jen?" Tanya Bree memecah keheningan.

Jenny yang sedang mengunyah cepat cepat menelan makanannya. Lalu jenny menghela napas.

"Hm..."

Aruna mengerutkan dahinya. "Ham hem ham hem, ga jelas lo ah."

"Jadi gini gaes."

"Gini gimana elah buruan lama banget lo." Bree melempar bantal ke arah Jenny. Namun, dengan cepat Jenny menangkap bantal itu sebelum mengenai wajahnya.

"Sabar dongs."

"Bwuruwwaaan" Mulut Zora ternyata penuh dengan makanan.

"Sebenernya..."

Teman temannya menatap Jenny serius.

"Gue.."

"Gue gapunya rencana apa apa. HAHAHAHAHAHA"

Krik.

Teman temannya melanjutkan nyemil.

"Ko kalian ga ketawa sih?" Tanya Jenny kesal.

Krik.

"Gue lupa belom bayar utang sama Wira." Aruna memasukan satu buah cookies coklat kemulutnya.

"Ah besok aja lah Ru, si Wira juga kayaknya lupa." Ucapan Zora barusan hanya di balas anggukan oleh Aruna.

"Gue ga di notice astaga." Jenny melirik teman temannya kesal. Aruna dan Zora masih membahas kejadian di sekolah tadi. Sedangkan, Bree bermain dengan smartphone-nya sedang ber selfie ria.

"Ck." Jenny mendecakkan lidahnya.

"Yaampun sakit hati gue ga di notice. Senpai notice me senpaai." Rengek Jenny yang masih tidak di hiraukan oleh temannya.

"Runaaa.. Runaaa.."

Terdengar suara lelaki memanggil Aruna dari luar rumah.

"Eh, siapa tuh?" Tanya Jenny.

"Iya, siapa tuh? Manggilnya 'Runa' lagi. Hahahaha." Bree menertawai nama panggilan Aruna. Mereka tidak pernah memanggil nama Aruna dengan sebutan 'Runa'. Mereka dan teman teman sekolahnya biasa memanggilnya 'Aru' atau hanya 'Ru' saja.

YOUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang