Chapter 1

31 5 0
                                    

Aku yang tak akan melepaskan
Kamu yang menggenggam hatiku
Kita tak akan mungkin terpisahkan
Biarlah terjadi,apapun yang terjadi

Aku yang tak bisa melepaskan
Kamu yang miliki hatiku
Walau mungkin terlalu cepat
Bagi kita berdua untuk mengatakan

Selamanya kita akan bersama
Melewati segalanya yang dapat pisah kan kita berdua

Selamanya kita akan bersama
Tak akan ada keraguan kini dan nanti

percayalah.

(afgan ft raisa : peecayalah)

Alunan lagu yang indah dengan serangkaian kata yang membuat para pendengar menghayati lagu tersebut,dan mendengar suara sang penyanyi yang sangat amat enak di dengar bagaikan makanan yang masuk ke dalam telinga.

"Ck."
Setelah mendengar lagu yang baru saja diputar,perempuan yang duduk merengkup di atas kasur yang bernuansa classic itu hanya bisa berdecak tertawa.

Kalau dulu lagu tersebut membuat Rachel tersenyum bahagia sampai Rachel menangis sebagai tanda kebahagiannya,tetapi sekarang hanya membuat Rachel menangis sakit yang dirasakan dalam hatinya.

Terlebih mengingat kejadian di masa lampau itu membuat Rachel semakin malas dan merasakan perih di dadanya lagi.

*TOK!TOK!TOK!*
Ketokan pintu tersebut berhasil membuat Rachel tersadar dari lamunannya.

"Iya sebentar."

Sesegera mungkin Rachel mengaca memeriksa bahwa dirinya tidak lagi kacau,dan Rachel juga menghapus air mata sialan yang tiba - tiba saja muncul dengan sendirinya.

"Chel,ini ada teman kamu."

"iya bun,suruh masuk aja!"

Tanpa Rachel harus menanyakan siapa temannya yang rajin sekali datang kerumahnya setiap weekend,Rachel sudah tau kalau yang datang adalah sahabat karibnya sejak Rachel masuk SMA Nusa Indah.
Aletheia.

"Semlikum," ucap salam ale kepada sang pemilik kamar.

tidak ada jawaban yang terdengar dari salam ale tersebut.

"Salam itu wajib di jawab loh Rachela Anindita". Sindir Ale kepada sang pemilik kamar.

"Ngucapin salam itu harus yang bener loh Aletheia Farhah"
Balas sang pemilik kamar membenarkan Ale yang salah dalam pengucapan.

"Oke deh maap,ulang deh 'Asalamu'alaikum Rachela Anindita'"
penuh penekanan sengaja agar tidak salah lagi.

"Wa'alaikumsalam,"

"Lo kenapa lagi sih chel?"
Ale merasa ganjal dengan raut wajah Rachel yang tidak seperti biasanya.
"Gapapa" jawabnya berbohong.

"Bohong!pasti lo lagi keinget dia lagi kan?gausa bohong chel,gue udah hafal sama raut wajah lo yang kayak begini"

damn!

Rachel kesal kenapa sahabatnya ini selalu bisa menebak apa yang sedang Rachel rahasiakan.

"Tuhkan diem,aduh chel udah berapa kali gue bilang sama lo kalau lo itu harus move on dan cari pengganti dia"

"Udah berapa kali juga gue bilang kalau gue itu udah males berhubungan sama cowok,cukup dia yang terkahir"

Jelas saja Rachel memang sudah lama tidak dekat lagi dengan cowok setelah dia.

Padahal banyak sekali cowok yang mendekati Rachel secara Rachel itu cantik,pintar,anak basket, siapa coba yang tidak mau dengannya?
tapi sayang, Rachel menolak dan cuek kepada semua cowok yang mendekatinya.

"Mau sampe kapan chel?dia ga bakal balik ke lo."

boom!kata - kata Ale berhasil membuat hati Rachel perih seketika.

"Gue ga ngarepin dia lagi le!gue udah capek,dan gue gamau deket sama cowok lagi!gue trauma."

Trauma.

Ya benar sekali itu alasan pertama Rachel kenapa dia menolak semua cowok yang mendekatinya.

Alasan kedua kenapa Rachel menolak semua cowok dari awal,karena menurut Rachel lebih baik ditolak dari awal daripada manis di awal,pahit di belakang dan jatuhnya malah php. Itulah yang Rachel rasakan beberapa tahun silam lalu.

Makanya Rachel tidak mau orang lain merasakan apa yang Rachel rasakan.

Alasan ketiganya adalah Rachel sudah tidak percaya lagi dengan cinta nya seorang cowok kecuali ayahnya.

Karena menurut Rachel,cinta seorang cowok yang paling tulus di dunia ini yaitu cinta ayah kepada anaknya.

Rachel : so, love is a lie expect love father to son.

-------xoxo--------


19 agustus 2016

Stuck In The PastWhere stories live. Discover now