where are you (1)

472 16 1
                                    

"Bun. Itu apa..?" Tanya Lydia kepada bunda

"Ada sesuatu pak?" Kata bunda kepada orang yang ada di jok kemudi

"Tidak tau bu. tadi ada sekelebet lewat kayanya hewan hutan." jelas supirnya

"Coba pak cek dulu " tegas bunda

"Baik ,Saya cek dulu"
.
.
"Ngga ada apa apa bu"

"Yasudah , nyetir nya pelan pelan aja pak."

Mobil lydia pun kembali berjalan. Lydia kembali memandangi hutan, tetapi pandangannya tertuju pada sesuatu. Lydia tidak tahu itu hewan apa , yang pasti ia sedang berkamuflase dan memperhatikan mobil lydia sedari mobil nya berhenti

saat mobil berjalan, hewan itu ikut berlari seolah mengejar mobil Lydia, lydia tidak lepas menatap hewan itu, hingga jalanan hutan berakhir berganti dengan jalanan besar.
.
.
.
.
.

Aku melangkah memasuki kamar mandi , membuka keran air panas juga air dingin mengira ngira suhu yang aku inginkan untuk berendam.

Aku menatap diriku di cermin membuka kuncir kuda setengah ku. Membasuh muka ku menggunakan sabun lalu membilasnya.

Sekali lagi kupastikan dileherku tidak ada luka apapun, ku miringkan kepala agar melihat kebagian leher samping ku. Kutemukan dua titik kecil kebiruan

Aku tak kuat terus berdiri. Air mata keluar,begitu aku mengingat kejadian yang kukira adalah mimpi, Tanpa kusadari bibir ku bergetar, aku membekap bibirku sendiri takut jika isakan ku terdengar bunda.

'Semuanya hanya mimpi aku yakin.'
'Ini hanya mimpi.' 'Tidak mungkin' 'tidak...' tangisan ku kembali pecah.
'Lintang ...' aku menghapus air mataku.
Melepas pakaianku, mematikan air yang sedari tadi sudah meluber. Memasukkan badanku ke dalam bathup. Menepuk pipiku sendiri.

Dan lagi, kutemukan noda, aku ingat, saat itu lintang menggenggam kakiku. lagi lagi tangisan ku pecah, dengan cepat kunyalakan keran air dan terisak.
.
.
.
.
.
Keesokannya
.
.

"Lydia hari ini kamu gausah sekolah ya.."

"Maunya sih gitu bun, tapi kasian guru guru pada kangen aku hehe"

"bunda anter ya?"

"Bunda kenapasiih? Gaperlu bunn. Aku berangkat yaa dadaaah" lydia mencium pipi bunda nya lalu menaiki mobilnya.

Indikafm, saluran radio yang biasa membuat lydia tertawa.

Seperti hari ini, bahkan lydia tertawa terbahak sampai ia menangis. Menangis merengek seperti anak kecil.

Hari ini lydia memutuskan untuk tidak kesekolah. Ia lebih memilih menenangkan dirinya sendirian
.
.
.
.
Aku menghembuskan nafas sembari duduk di atas kap mobil. Menghirup udara segar berharap bisa menghilangkan stress.

"Lintang" reflek aku mengucapkan namanya.

Kemudian aku merogoh saku mengambil hp , membuka kontak lintang lalu menelfonnya.

' ga dingkat ?, dia ga kenapa napa kan?' Panik. Segeralah aku masuk ke dalam mobil dan mengarahkannya menuju sekolah.
.
.
.
.
Aku berlari menuju kelas lintang. Jantungku berdegup keras. Tak peduli seberapa orang yang aku tabrak.

"Mana lintang ?" Aku bertanya pada seseorang kelasnya.

"Lintang.. dia lagi di toilet" segera aku ke toilet laki laki, masuk dan mencari lintang , menghiraukan orang yang kaget karena aku.

Lantai satu, lantai dua ,dan lantai tiga. toilet ujung adalah yang terakhir

'Yatuhan, aku mohon....', kali ini aku membuka pintu dengan perlahan, tetapi nihil ,tidak ada orang satupun , bahkan di wc juga tidak ada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

foolish mermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang