Sakit tengah kurasakan saat ini. Bagaikan tertusuk jutaan jarum tepat mengenai dadaku. Kata Putus bukanlah hal sepele bagiku. Sulit untuk mendapatkan yeoja yang selalu menarik perhatianku. Yeoja yang tidak membosankan. Yeoja yang sangat perhatian. Dan yeoja yang pekerja keras.
@@@
"Chagi, malam ini, bisakah kita pergi kesuatu tempat?" ucapku kesebrang telfon.
"Mm, mianhae oppa. Hari ini aku ada jadwal pemotretan. Aku tutup telfonnya!" sambungan pun terputus.
Angka 00 : 00 : 36 masih berkedip di layar telfonku. Tidak pernah sebelumnya, kami melakukan panggilan secepat itu. Biasanya, jika Suh Yong Mi -nae yeoja chingu dan orang yang baru saja berbicara padaku perantara telfon- ada jadwal pemotretan, kita masih bisa berkomunikasi. Bahkan bisa lebih dari 5 menit. Well, dia mungkin sedang sangat terburu. Arraseyo, dirumah lebih baik Aku mengerutkan dahiku.
"Sukjin ah!" teriak seorang yeoja paruh baya kepadaku.
"ne umma?" jawabku lalu menghampiri asal suara tersebut didapur.
"bisakah kau pergi kesupermarket disekitar namsan?"
"akan kulakukan" aku mengangguk hormat.Aku pun mengulurkan tanganku. "mana daftar belanjanya?"
"ini, Cepatlah kembali!" respon umma sembari sedikit menyentak."aahh, hari ini kau tidak pergi bersama model yeoja itu?" umma menanyakan Yongmi.
"Anio umma..." aku menggeleng. "Yongmi sedang ada pemotretan hari ini" kataku sembari beranjak pergi.
Mobilku berhenti tepat didepan sebuah bangunan yang diatasnya bertuliskan Namsan Mart. Akupun mulai mengambil satu per satu barang yang tercatat pada daftar belanjaan yang tadi umma berikan kepadaku.
'huh, selesai' gerutuku.
Teringat Jinwoo yang menyukai milk tea, aku mampir sebentar ke cafe yang biasa kudatangi bersama Yongmi.
"Chogio," kataku kemeja pesanan.
"ne," jawab pegawai yeoja yang bertatapan denganku saat ini.
"Milk tea, satu" jari telunjukku kuacungkan.
"tunggu sebentar" pegawai tersebut pun meninggalkanku. Aku menghirup nafasku yang tidak berat.Kumasukkan tanganku kedalam saku celana jeans ku. Kulihat sekeliling cafe ini.
'Mwo?' gumamku perlahan dan kaget melihat sesuatu. Lalu kuhampiri sesuatu yang telah membuatku terkejut.
"Suh Yong Mi!" sentakku.
"omo, oppa" Yongmi pun beranjak berdiri dengan ekspresi kaget melihatku.------
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny [END]
Teen FictionMy destiny??? Ya,, inilah takdirku. Myeon Sukjin, pria biasa, memiliki takdir berkebalikan dengan apa yang diharapkannya. newbie masih butuh kritik dan saran dari author author senior ^^ Happy Reading