My Destiny [END]

Part 4

"My.. my.." Kyoongah belum selesai bicara.

"Kyoongah kajja" seorang namja tiba tiba menarik tangannya dari belakang.

"Kyoongah, kau belum menjawabnya" teriakku lalu tertawa kecil.

'Apakah Bae Soo Tae?...' gumamku.
'...tapi, aku mendengar huruf awalnya My?...'
'...ataukah, Myeon Suk Jin?' kagetku lalu terkikik geli.
'Hah mollayo' aku mengangkat bahuku lalu pergi dari taman ini.

~Myeon Suk Jin Pov. End

"Mwo? Setelah lulus, kau pergi ke Amerika?" aku terbelalak mendengar Sukjin oppa berkata seperti itu.

"Eung" Sukjin oppa mendadak sedih.

Dia pun akhirnya menyeruput jus apelnya. Kami berdua berada di cafe sekitar namsan. Aku sengaja tidak meminta izin terlebih dahulu ke Soontae oppa. karena, aku takut tidak dibolehkan jika aku bertemu dengan orang yang pernah kusukai. Yup, aku dan Bae Soon Tae oppa berpacaran. Sudah lama kami berpacaran. Aku tidak berani cerita kepada Sukjin oppa jika aku telah berpacaran dengannya. Aku takut akan menyakiti hatinya jika dia juga menyukaiku.

(Ige mwoya -_-)

"Yak, oppa. eum, maksudku sunbae, mengapa kau tega meninggalkanku?" sentakku.

"panggil saja oppa. agar akrab. Hehe" aku membuang nafasku dan menggeleng heran.

"sebenarnya, aku juga tak ingin pergi kesana. Aku terpaksa. Appa bilang, proyeknya tidak ada yang menjaga jika beliau pulang keKorea. Beliau bilang, sangat merindukan tanah kelahirannya. huft" Sukjin oppa memanyunkan bibirnya. Aigoo, betapa manisnya namja ini.

~Kim Kyoong Ah Pov. End

Hari ini adalah hari kelulusan bagi Sukjin. Dia baru saja mendapat gelar S1.

"waahh, aku lulus" kata bahagia keluar dari bibir Sukjin.

Kyoongah menghampiri Sukjin. Dia membawakan seikat bunga mawar putih kepada Sukjin.

"Cukkae oppa" Kyoongah tersenyum. "Gomawo" Sukjin mencubit pipi Kyoongah.

'kita telah kenal lama oppa, mengapa kau tidak menyatakan perasaanmu kepadaku? Apakah kau tidak menyukaiku?' kyoongah selalu berkata seperti itu didalam hatinya. Dia sungguh mengharapkan Sukjin menyukainya.

"Sukjin oppa, hati hati." Kyoongah melambaikan tangannya kearah Sukjin.

Sukjin berbalik dan melambaikan tangannya kearah Kyoongah. Nafasnya tersenggal setelah mengetahui bahwa Kyoongah telah berkhianat dibelakangnya. Kyoongah tidak bercerita keSukjin bahwa dia berpacaran dengan Soontae.

Sukjin segera berlari kearah Kyoongah. Dia mengecup bibir Kyoongah. Lalu berkata "Kyoongah ah saranghae. Jeongmal saranghae. Andai saja kau bukan milik Soontae, aku bersedia membawamu bersamaku ke Amerika. Annyeong" Kyoongah sukjin mengecup sekali lagi bibir Kyoongah lalu pergi meninggalkannya.

'Sukjin oppa, nado saranghae' teriak Kyoongah didalam hatinya.

Kyoongah berlari mengejar Sukjin. Dia pun berhasil mendapatkan cinta Sukjin.

Dia pun memeluk Sukjin dari belakang "Oppa, nado saranghae. Kajimayo!" Kyoongah menangis sembari memeluk Sukjin dari belakang.

"Kyoongah, uljima" Sukjin membalikan badannya. Dia ganti memeluk Kyoongah dari depannya.

"Uljima. Kita pasti akan sering berkomunikasi. Tetaplah bersama Soontae. Arrachi! Jika kau disakiti oleh Soontae, adukan kepadaku. Aku akan siap menolongmu" Sukjin mengelus rambut Kyoongah.

"dan, bagaimana bisa eung kau tidak memberitahuku bahwa kau telah menjadi milik Soontae?" Sukjin bertanya kepada Kyoongah. Kyoongah melihat mata Sukjin lalu tertunduk menyesal.

Perhatian, Incheon plane R256 tujuan Korea - Amerika segera diterbangkan. Mohon penumpang segera naik kedalam pesawat. Terima kasih.

Suara salah satu pegawai dibandara Incheon terdengar dari corong putih diatas mereka. Sukjin pun melepaskan pelukannya dan pergi meninggalkan Kyoongah yang tengah menangis akan kepergiannya tersebut. Sukjin membalikkan badannya sembari melambaikan tangannya.

~~~
Sukjin pun tengah berada didalam pesawat saat ini. Matanya mulai menitikkan air mata. Dia tidak tega meninggalkan tanah kelahirannya dan juga Kim Kyoong Ah.

"Kim Kyoong Ah, Fighting" gumamnya sembari masih menitikkan air matanya.

Tiba tiba, pesawat yang ditumpangi Sukjin hilang kendali.

-----------------
TBC