Tanganku pun tiba tiba terteteskan air, yang ternyata Hyunmi sedang menangis saat ini.
"Hyunmi ah," akupun berdiri.
"uljima," aku mengusap air matanya. "Oppa, mm maksudku, Sunbae,.." Hyunmi berhenti mengatakannya. Dia masih menangis."aku lebih senang jika kau memanggilku oppa" aku mencengkram kedua lengan Hyunmi agar dia tidak menangis.
~Myeon Suk Jin Pov. End
Ige mwoya? Sukjin oppa menyatakan perasaannya kepada Hyunmi? Dia serius akan melakukan hal itu sepulang kuliah? Mwo? Dia masih belum menyadari bahwa aku mungkin lebih menyukainya? Mengapa aku harus mengadu bahwa Hyunmi sebenarnya juga mencintainya? Aku tidak menyukai cerita yang akan berakhir seperti ini.
Aku sangat mencintai Sukjin oppa walaupun dia mencintai Hyunmi. Hyunmi sebagai teman sebangkukupun juga mencintai Sukjin oppa. tetapi, dia tidak mengetahui bahwa aku mencintainya juga.
Aku masih bersembunyi dibalik dinding disekitar atap kampus. Aku melihat bagaimana Sukjin oppa menembaknya. Dengan berlutut memohon. Pembicaraannya pun aku dapat mendengarnya.
Mwo? Hyunmi menangis? Wae?
Selang beberapa detik kemudian, seorang namja menghampiri mereka berdua.
'Omo? Bukankah itu?' gumamku
~Kim Kyoong Ah Pov. End
Mengapa aku merasa Eunsuk oppa yang layak menggantikan posisi Sukjin oppa didalam hatiku saat ini?
"aku ingin melupakan Sukjin oppa saat ini. Hanya itu yang dapat membuatku berhenti menangis" aku pun akhirnya mengatakan hal itu.
"dapatkah kau membantuku oppa?" akupun menatap Eunsuk oppa lekat lekat. Aku mengedipkan mataku dan air matakupun menetes lagi. Eunsuk oppa segera menghapusnya lalu memelukku.
"Ne, Hyunmi ah. Ne, aku mau. Aku mau membantumu. Apakah aku harus terus berada disampingmu? Apakah perlu aku menjadi teman hidupmu? Saranghae Hyunmi ah"
Mwo, Eunsuk oppa selama ini menyukaiku? Betapa kebetulannya aku juga menyukainya mulai saat ini. Akupun resmi menjadi yeoja chingunya. Hah, lega akhirnya melihat ini.
~Han Hyun Mi Pov. End
"Oppa, mian. Bukankah kau mempunyai hubungan spesial bersama Kyoongah?" dengan terisak isak, Hyunmi mencoba mengatakannya.
"Hyunmi ah, semua yang kau katakan tidak benar. Aku tidak mempunyai hubungan apapun bersama Kyoongah. Kami hanya sebatas kakak dan adik saja. Apakah kau mengira kami mempunyai hubungan spesial dikarenakan pada saat itu, kau tengah memperhatikan kami, lalu aku menarik Kyoongah pergi begitu saja? Dan kau kira, itu sangat mengganggu kami? Itu tidak benar Han Hyun Mi. Itu karena, aku canggung telah menyebut namamu dengan keras karena aku tengah lupa diri saat itu." Sukjin menjelaskannya.
Kyoongah yang mendengar perkataan orang yang dicintainya tersebut mendadak kaget.
'Mwo? Sukjin oppa hanya menganggapku sebagai...' gerutu Kyoongah. Kyoongah menahan rasa tangisnya.
"Oppa Mianhae." Hyunmi mulai terisak isak.
"Waeyo Hyunmi ah? Saranghaeyo Hyunmi ah. Uljimayo" Sukjin mencoba menenangkan Hyunmi.
"aku, sudah.." Hyunmi mengatakannya sambil terisak. "..Aku sudah menjadi milik Eunsuk oppa sekarang.." Hyunmi pun akhirnya berani menatap Sukjin.
"Mwo?" Sukjin melemas. Dia pun melepaskan genggamannya perlahan.
Mendengar itu, Eunsuk yang sedari tadi memperhatikan Sukjin dan Hyunmi tersebut lantas menghampiri mereka berdua. Eunsuk pun mengandeng tangan Hyunmi.
"Chagi kajja. Ini sudah terlalu larut untuk yeoja sepertimu berada terlalu lama disini." Eunsuk menarik tangan Hyunmi. Lalu pergi meninggalkan Sukjin yang menahan rasa amarah dan tangisnya mendengar pengakuan Hyunmi. Sukjin hanya bisa melihat kepergian Eunsuk yang menggandeng Hyunmi.
Sukjin berteriak sekencang kencangnya dari atap. Dia meluapkan amarahnya disana. Air matapun membasahi pipinya.
"Ahhh, bagaimana bisa?" Sukjin berteriak dari atap kampusnya. Hanya Kyoongah yang dapat mendengar teriakan amarah itu. Kyoongah ingin segera menghampiri Sukjin yang tengah marah dan menangis saat ini. Tetapi, apa daya tangan tak sampai. Dia takut hatinya semakin terluka.
~Author Pov. End
Nafasku tersenggal melihat Hyunmi berani melakukan itu kepada Sukjin oppa. Akupun meneteskan air mataku melihat Sukjin oppa meluapkan amarahnya.
'Oppa neo gwenchanna?' Air mataku tak henti hentinya membasahi pipiku. Tetapi, aku hanya bisa melihatnya dikejauhan. Ingin rasanya aku memeluknya saat ini. Aku juga ingin memukul Hyunmi.
'Hyunmi ssi!!! Teganya kau melakukan ini!!!' Teriakku dalam hati.
Seseorang dengan beraninya menyentuh bahuku. Akupun berbalik dengan menghapus air mataku terlebih dahulu.
"Bae Soon Tae oppa?" kagetku.
"Kau menangis? Seulpeo hajima Nonono" Soontae oppa bernyanyi sejenak untukku. Aku terkekeh.
"Kajja aku antar kau pulang Yeppeun yeoja." Soontae oppa mencubit pipiku.
Entah mengapa setiap aku dekat dengan Soontae oppa, aku selalu merasa lebih baik.
Keesokan harinya, aku tidak melihat Sukjin oppa. Dia ada dimana? Apakah gara gara kejadian kemarin?
Oppa, neo gwenchanna? Neo eodiya jigeum? Bogosippeosseo!
Akupun mencari Hyunmi.
"Hyunmi ssi!" panggilku.
"Kyoongah. Wae?" Hyunmi tersenyum kepadaku.
"bisa bisanya kau masih tersenyum" sentakku.
"Wae?" Hyunmi heran melihatku.
"ck, jangan berpura pura kau" kecamku.
"Kyoongah, neo mboya?" sentak seorang namja dari belakang.
"yak, Sunbae, gara gara Yeoja chingu mu semalam, Sukjin sunbae tidak masuk hari ini. Neo Nappeun saram Hyunmi" aku membuang muka kearah Hyunmi.
"mwo? Sukjin oppa eodiga?" Hyunmi mendekat kearahku.
"Chagi ah, biarkan saja. Kyoongah sedang berhalusinasi. Kajja." Eunsuk oppa menarik Hyunmi.
'Aisshh, dasar. Yeoja yang tidak bertanggung jawab!' gerutuku.
~Kim Kyoong Ah Pov. End
Gara gara kejadian semalam, hari ini aku tidak masuk kuliah. Aku menghabiskan malam kemarin dengan pergi kesuatu bar. Aku memilih minum untuk menghilangkan kejadian kemarin. Ternyata, sampai sekarang kejadian itu masih terbang didalam benakku.
Hyunmi ah, mengapa kau tega melakukan ini kepadaku? Apakah aku harus mencari penggantimu? Apakah aku harus menjadikan Kyoongah sebagaimana aku pernah menjadikanmu dulu sebagai pengganti sementara Yongmi? Sepertinya YA.
Hari ini adalah hari sabtu. Hari dimana kuliah pulang awal. Kemarin aku tidak masuk kuliah. Kyoongah bilang, dia sangat merindukanku. Hari ini, Kyoongah bersikap berbeda dari biasanya.
Akupun mengajaknya ketaman.
"Kyoongah, bolehkah aku menanyakan sesuatu?" tanyaku pada Kyoongah yang sedari tadi tidak membicarakan sesuatu.
"Tanya lah, mungkin aku bisa menjawabnya" akhirnya dia menatapku.
"apakah kau menyukai seorang namja?" tanyaku. "mm, maksudku, hanya saja kau tidak pernah bercerita kepadaku tentang seorang namja.."
"apakah aku harus menyebutkan namanya?" tanya Kyoongah menggodaku.
"Hum," aku mengangguk sembari memanyunkan bibirku.
---------
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny [END]
Teen FictionMy destiny??? Ya,, inilah takdirku. Myeon Sukjin, pria biasa, memiliki takdir berkebalikan dengan apa yang diharapkannya. newbie masih butuh kritik dan saran dari author author senior ^^ Happy Reading