Park Jimin, yang mukanya masih aja kusut, rambutnya berantakan, sekarang ada didepan Kang Seulgi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia sudah bertanya pada hatinya sendiri, kalo dia lebih memilih Seulgi daripada Jiwon.
"Seulgi.. dengerin penjelasan gua dulu ya?"
Seulgi tak melawan juga tak menjawab. Dia penasaran dengan penjelasan Jimin.
"Seul, gua tau yang kemarin gua salah. Gua kelupaan sama cewe lain. Dia, dulu emang baperan gua Seul. Tapi--"
"Lu masih sayang sama dia kan? Terus ngapain lu balik lagi kesini? Gausah balik balik kalo--"
"Engga, gua ga sayang sama dia. Gua cuma kangen dia karena udah lama gaketemu."
"Bohong."
"Sumpah"
"Demi?"
"Demi aku cinta kamu"
"Paansi udah ah gua masuk"
"Eh bentar! Dengerin lagi masih ada lanjutannya!"
"Ck.Buruan."
"Jadi, intinya maafin gua ya, Seul? Gua khilaf kemarin, ga seharusnya gua ngacangin lo lama banget. Dan soal cewe itu, dia bukan siapa-siapa gua ko. Maafin gua ya?"
Seulgi berpikir sejenak. Ia ingin memaafkan Jimin, tapi dia tidak ingin disakiti lagi kalau-kalau Jimin deketin cewe lain lagi.
"Seulgi?"
"Seul? Oi! Ko ngelamun?"
"Liat sini dulu"
Seulgi pun tersadar dari lamunannya ketika melihat Jimin..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalo lu mau maafin gua, lu ambil bunga ini. Kalo engga, cukup tutup pintu rumah lu dan gua bakalan pergi dari lu."
