Akad

41 0 0
                                    

fasback bagian 2

"SAYA TERIMA NIKAHNYA RINA SITI KHADIJAH BINTI JAMAL DENGAN MASKAWIN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DAN EMAS SENILAI 20grm DI BAYAR TUUNAI..."

"Bagaimana saksi sah?"

"SAH"-"SAH"

"Alhamdulillahirobbil'alamiin". Mesjid nurul abror menggema do'a di hadiri beberapa saksi dan di saksikan oleh ribuan santri.

Kata-kata sacral itu baru saja di ucapkan fahmi sebagai ikrar bahwa iakan bertanggung jawab segala sesuatunya atas istrinya yang bernama rina.

Mendengar suara lantang ikrar fahmi rina merasa terharu timbul rasa bahagia campur sedih karna saat ini ia sudah sah menjadi seorang istri, dengan dandanan sederhana ia keluar dari bilik kamar mengenakan kebaya putih tampak anggundan cantik hingga memalingkan ribuan mata untuk melihat sang pengantin perempuan.

Acara berjalan dengan lancar, rina masih belum percaya ia akan melepas masa lajang nya setelah kejadian 2 tahun yang lalu. Di malam itu juga rina langsung di bawa kerumah suaminya, dan berpamitan kepada abah. Selama perjalan pulang rina kenanyakan diam di samping suaminya yang sedang nyetir mobil sementara orangtua dan mertuanya masih asik ngobrol di kursi belakang.

Sesampainya di rumah mereka menyantap makan malam yang di hidangkan keluarga mertuanya, tidak lama kemuadian orang tua rina berpamitan pulang pada keluarga fahmi walaupun bu wisah, ibunya fahmi tidak mengijinkan pulang karna terlalu larut, mereka tetap memaksa pulang dengan alasan karna takut mengganggu pengantin baru.

Sebelum pergi mereka menasehati putrinya rina, agar patuh dan taat terhadap suami. Mereka pulang di antar adiknya fahmi. Sementara rina masih memandangi mobil pick up yang memunggunginya. Seakan tidak rela orang tuanya meninggalakannya di tempat pengasingan. Baginya ini seperti mimpi di malam hari dan tak tau kapania akan bangun, pelukan ibunya masih terasa hangat bagitubuh rina.

Rina duduk termenung di taman, sementara fahmi dan ibunya sudah masuk. Ulu hatinya mengelak takdir yang baru saja terjadi namun,,,"astagfirulloh.. aku harus ikhlas dengan takdir ini" sekali lagi hatinya menegaskan.

Hikmah BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang