Dua

559 22 0
                                    

___

Aku terbangun dan melihat Hana dengan raut wajah khawatirnya.

"Udah sadar,Sher?" katanya dan aku memutarkan bola mata.

"Belom!"

"Elaah,Sher. Biasa aja kali gausah sewot gitu." jawabnya sambil cengengesan.

"Ke kelas yu,gue bete." jawabku sambil memanyunkan bibirku.

"Udah pada balik dari tadi kali Sher. Lo sih pingsannya udah kaya kebo lama banget. Nih minum dulu." katanya sambil menyodorkan air minum.

Setelah meneguk minuman yang diberi Hana aku dan Hana pun langsung keluar dari ruang UKS dan kembali ke kelas untuk mengambil tas dan pulang.

"Lo bareng gue aja ya, gue masih lemes banget bawa mobil."

"Tapi Pak Diman udah ada digerbang, gimana dong?" katanya.

"Elaah,kok bisa ya gue punya sahabat oon kaya lo." kata ku sambil memutarkan bola mata. "Lo tinggal bilang ke supirlo kalo lo bareng gue,elaah." lanjutku.

"Eh iyaya, yaudah ayo anterin gue ke gerbang." katanya sambil cengengesan.

"Yaampun Hanaku sayang, nanti kan kita keluar sekolah ngelewatin gerbang." kataku sambil mempoles kepala Hana.

"Aww..sakit." katanya meringis kesakitan.

Tanpa aba-aba aku langsung menariknya keluar kelas.

Saat aku dan Hana melewati lapangan basket aku melihat lelaki yang tadi pagi kutabrak. Dia terus memperhatikanku begitupun denganku. Saat aku sedang memperhatikannya tiba-tiba—

Bugg

Sesuatu mengenai kepalaku dan seketika semuanya gelap.

*

Aku terbangun dan dihadiahi makian dari Hana.

"Sheryl! Lo kok hari ini hobi banget pingsan sih? Tadi lo merhatiin siapa sampai gatau kalau ada bola yang nyamperin lo?Hah!"

"Cerewet banget sih, gue kan baru bangun."

"Aduhduhhh.." teriakku meringis kesakitan saat mengangkat kepalaku.

"Lo kenapa?" tanya Hana khawatir.

Belum aku menjawab pertanyaan Hana tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu UKS. Seorang yang membuatku terkena bola basket saat dilapangan. Yaa cowok itu.

"Udah baikan?" tanya nya.

"Menurut lo?Duuh kepala guee."

"Jangan dulu bergerak. Lo baru siuman jadi ttp berbaring." katanya dengan muka datar.

Aku yang mendengarnyapun langsung menurutinya.

"Gue mau pulang." kataku kepada Hana.

"Kepala lo masih sakit Sher, emang lo kuat jalan?"

"Arggg.. Gara-gara lo tau ga!" kataku membentak ke arah Shawn.

"Loh kok nyalahin gue?suruh siapa lo bengong liatin gue?"

Mampus,dia tau. Batinku.

"Tau ah! Gue mau pulang!" kataku pada Hana dan langsung turun dari tempat tidur yang berada diruang UKS.

Baru berjalan sampai pintu UKS rasanya kakiku lemas dan hampir terjatuh kalau aja Shawn tidak menangkapku dari belakang.

"Gue udah bilangkan lo istirahat dulu. Bikin orang ribet aja." katanya dengan nada sinis dan langsug menggendongku ala bridal style.

"Turunin gue!" kataku sambil memukul dadanya.

Dia tidak menghiraukanku. Dibelakang aku melihat Hana yang mengikuti kami sambil cengengesan.

"Hana!Tolongin gue!Gue mau diculik!" teriakku.

"Bisa diem gak!" katanya membentakku.

Aku sontak langsung terdiam saat dia membentakku.

Ternyata dia tidak menculikku melainkan membawaku ke parkiran.

"Mobil lo yang mana?" katanya dengan nada dingin.

"Itu yang warna pink." kataku sambil menunjuk mobil yang berada diujung parkiran.

Dia langsung membawaku ke arah mobilku. Setelah sampai Hana pun membuka pintu mobilku dan Shawn memasukan ku kedalam mobil.

"Makasih." kataku sambil tersenyum tipis.

"Sama-sama." katanya dengan muka datar dan langsung beranjak meninggalkan aku dan Hana.

*

I'm Gonna Love You (Teen Fiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang