Chapter 1

26 3 0
                                    

haaaiiiiiiii long time no see yaaa. sebenernya ini cerita lama haha, ini cerita rekomendasi dari teman ku. iseng aja pengen posting cerita-cerita lama yg ku tulis.mari kita awali dengan 'If Only I Met You Earlier" yaaps. besok-besok aku posting cerita lain.

-Sheena pov-

Lelah, iya lelah. Untung saja hari ini tak ada pelajaran tambahan. Biasanya setiap pulang sekolah selalu ada pelajaran tambahan untuk persiapan UN dan berhubung gurunya ada keperluan akhirnya hari ini ditiadakan.

Terlihat seseorang berada didepan pintu kelasku yang sudah ku yakin dia menungguku. Senyuman pun terlihat dari wajahnya, sungguh senyuman yang menenangkan.

"hai" sapanya sambil melambaikan tangannya.

Sudah 4 bulan aku berhubungan special dengan Daniel, yap pria yang telah berhasil meluluhkan hatiku. 4 bulan yang lalu dia menyatakan perasaannya padaku dan sudah 4 bulan ini aku berpacaran dengannnya. Nyaman rasanya jika berada didekatnya, mungkin karna perhatiannya padaku.

Tanpa kusadari ternyata terdapat sebuah ice cream ditangannya. Kuambil ice cream itu dan langsung ku buka dan hap, terlahap. Dia selalu membuat hari-hariku semakin berbunga. Kami pun berjalan bergandengan menuju parkiran motor.

Astaga, bocah-bocah itu lagi. Mereka selalu saja membuat keributan disekolah ini. Terlihat Chris sedang memisahkan bocah-bocah yang sedang berkelahi, Daniel langsung berlari untuk membantu Chris. Huft terpaksa aku kepakiran sendirian.

Cukup lama aku menunggu Daniel diparkiran sendirian. Tiba-tiba mataku tertutup sepasang tangan dan tanpa harus menduga itu pasti Daniel, ku biarkan dia tetap menutup mataku dan tiba-tiba......

"Sheena!" hah? Itukan suara Daniel, dan kenapa suaranya terdengar jauh. Dan siapa yang.... Astaga!

"Kau! Siapa kau?" refleks aku berteriak sanking kagetnya.

"hehe maaf, cuman mau kenalan. Kenalin Aldrin" katanya sambil menjulurkan tangannya ke arahku. Ah ya sudahlah dia hanyalah adik kelas yang ingin mengajak kenalan. "Sheena"

"ah nama yang bagus" ya dia berhasil membuat wajahku memerah hanya karna pujiannya itu.

"thanks" kataku singkat.

Kulihat dia seperti ingin menyampaikan sesuatu tapi tak jadi karena sekarang Daniel berada disampingku. Aldrin, ya bocah itu langsung lari terburu-buru. Lucu juga dia. Daniel langsung menyalakan motornya dan kami pun langsung menjauh dari parkiran.

-Aldrin pov-

Untuk hari ini aku tak berminat untuk berkelahi, jadi langsung saja kuarahkan jalanku menuju parkiran tanpa memperdulikan gengku yang sedang berkelahi.

Gadis itu, setauku dia adalah pacarnya ketua OSIS disekolah ini. Hm kalau dilihat-lihat dia cantik juga. Kuarahkan langkahku ketempat dia berdiri, kututup matanya agar dia tak melihat aku. Aneh, kenapa dia diam saja? Tiba-tiba..

"Sheena!" ah ketua OSIS itu berjalan ke arah sini.

"Kau! Siapa kau?" dia tampak kaget melihatku.

"hehe maaf, cuman mau kenalan. Kenalin Aldrin" kujulurkan tanganku kearahnya.

"Sheena" ah senyuman yang indah.

"ah nama yang bagus" haha terlihat wajahnya memerah. Lucu.

"thanks" katanya singkat.

Ah ketua OSIS itu semakin mendekat, lebih baik aku pergi sekarang. Kulangkahkan kakiku dengan cepat kearah motorku.

-Sheena pov-

Tumben taman sepi padahal ini malam minggu. Langsung saja kududuki bangku di bawah pohon beringin yang menjadi tempat favorit ku dengan Daniel.

Ah itu dia, terlihat Daniel sedang berjalan ke arahku dan ah tatapan itu, aku sangat tidak suka tatapan seriusnya.

"Maaf menunggu lama" ya Tuhan ada apa ini kenapa perasaanku tak enak, apa yang akan dia katakanya.

"ah tidak apapa" dengan gugup kukatakan padanya.

Tumben tidak ada kejutan, biasanya dia mengagetkan ku dan memberikan sesuatu yang tak kusangka-sangka.

"aku mengajakmu kesini karna ingin menyampaikan sesuatu, aku ingin hubungan kita berdua berakhir saja sampai disini. Maafkan aku"

APA? Telingaku yang salah dengar atau apa? Apa ini? Seriuskah omongan dia ini?

"aku mencintai gadis lain." Lanjutnya dan dia benar-benar membuatku mematung tak mempercayai perkataanya.

"tapi, siapa? Kenapa kau lakukan ini?" aku sudah tak sanggup menahan air mataku dan kini air mataku telah membanjiri pipiku.

"Ghisel. Please jangan menangis aku tak tega melihatmu menangis. Maafkan aku" ya Tuhan ada apa dengannya, setelah dia mengatakan itu dia masih berani memelukku.

Tidak akan kubiarkan, langsung saja ku dorong dia dengan keras. Dia hanya kaget dan dengan segera aku langsung berlari. Ya berlari, berlari menjauhinya, entahlah aku pun tak tau harus kemana yang jelas aku ingin menjauh.

-Daniel pov-

Sebenarnya aku tak mencintainya tapi aku terpaksa mencintainya karna hatiku terlanjur sakit mendengar kabar bahwa Ghisel dan Chris berpacaran. Aku mencintai Ghisel tapi dia mencintai Chris sahabatku sendiri. Untuk menghilangkan rasa sakit dihati ini aku pun memutuskan untuk berpacaran dengan Sheena walau aku tak mencintainya.

4 bulan kujalani hari-hari bersama Sheena tanpa cinta. Dan tiba-tiba hari ini aku mendapat kabar dari Chris bahwa dia memutuskan hubungannya dengan Ghisel. Ini adalah kesempatanku, kesempatan untuk merebut hati Ghisel. Dan kuputuskan untuk memutuskan hubunganku dengan Sheena sore ini ditaman. Entah apa yang harus kukatakan padanya. Dilain sisi aku tak tega untuk melihat wajah kecewanya nanti tapi aku mencintai Ghisel. Aku hanya menganggap Sheena seperti adikku sendiri. Dan aku menyayanginya sama seperti aku menyayangi adikku.

Setelah kujelaskan padanya dia hanya menangis dan langsung pergi, lebih tepatnya berlari menjauh dariku. Ingin aku mengejarnya tapi aku tak ingin merasa menyesal memutuskannya. Jadi kuputuskan untuk membiarkannya tenang sejenak.

-Sheena pov-

Sudah sejak sabtu sore itu aku tak melakukan apapun, hanya makan dan tidur. Rasa kecewa terkadang tiba-tiba menghampiri pikiranku. Dan akuu tak boleh terus menerus seperti ini, ya aku tau itu.

Dan kini adalah senin pagi mau tak mau aku harus berangkat ke sekolah. Setelah berpamitan pada mama akupun langsung mengarahkan mobilku menuju sekolah. Sekarang aku terpaksa mengendarai mobilku kesekolah padahal biasanya Daniel selalu mengantar jemputku.

Ah parkiran disekolah ternyata sudah penuh, rata-rata murid disekolah ini semua memakai mobil dan itulah yang membuat parkiran disekolahku selalu penuh. ah itu ada yang kosong, dengan cepat ku arahkan mobilku kesitu dan......

kyaa apa-apaan ini, siapa dia berani-beraninya mengambil tempatku lebih dulu? Dengan amarah yang hampir meledak dengan segera aku keluar dari mobilku dan langsung mengetuk kaca mobil itu dan asgata.........

"eh Sheena?" dia, senyumannya, aneh. Ada perasaan aneh saat aku melihat senyuman itu. Dan sekarang aku tak tau harus berkata apa.

"maaf aku gak bermaksud buat ngambil tempat kamu, tadi aku udah cari tempat gak dapet-dapat. Yaudah sekarang aku temenin nyari parkiran deh." Lanjutnya dan WHAT?? Apa yang dilakukannyaaaaa......bersambung :p

kalau ada typo or something wrong tolong dimaakeun yaak, dikarenakan diriku ini tak membaca ulang ceritanya haha alias mager.

yang ngevote aku kasih lope lope diudara deh hiihiiiww

IF ONLY I MET YOU EARLIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang