Hate? HATED.

92 6 1
                                    

"Ibu, aku berangkat dulu ya!" ujarku dari luar. Shirt lengan pendek itu menempel di tubuhku sekarang. Trousers? Oh ya, jangan lupa. Aku mengendarai sepedaku, menuju kantor. Hari ini kami ada acara bakti sosial di sebuah panti. Dan, acara tukar-buka kado bersama. Kali ini siapa yang akan memberiku kado natal? Kemarin, orang paling menyebalkan—Anna Benefits, memberiku sebuah diary yang pada halaman depannya tertulis "Jangan lupakan hadiah terburukku, looser,". Hanya kebetulan. Benar.

Ok, back to story

"Sudah bawa kado?" tanya Tania.

"Sudah," jawabku. Kami semua mengumpulkan kado di meja meeting room. Aku memilih kado warna biru kecil—mungkin buku. Kami membukanya bersama. Tania mendapat teddy bear dari pink dari Leo, Tony mendapat sepatu futsal dari Shawn, Anna mendapat kuteks 5 warna dari Ms. Fashion—Alice, dan aku—aku benar-benar terkejut—maksudku aku mendapat album Coldplay, A Head Full Of Dreams. Aku membaca pesan yang ada di dalamnya,

Aku tahu, yang akan mengambil hadiah ini adalah kau, Diana. Karena aku tahu kau suka biru. Dan, Coldplay. Aku harap kau bahagia bersamanya : Harry Styles. Kau adalah gadis terbaik yang pernah menjadi pacarku. Tony.

Ok, sebelum aku berpacaran dengan Harry, aku pernah berpacaran dengan Tony. Tapi, aku merasa pacaran adalah sesuatu yang aneh. Jadi, aku bersahabat dengannya. Hubungan hanya 2 bulan. Singkat sekali. Aku menyayangi semua orang disini—termasuk Anna.

Aku hanya bisa menatapnya yang bahagia juga dengan Olivia—sepupuku.

Flashback.

"Tony, aku ingin berbicara sesuatu,"

"Ada apa, Honey?"

"Aku ingin sekali kita hanya bersahabat. Aku tidak bisa menerima hubungan ini,"

"Um.. kalau itu maumu, Baiklah,"

"Tidak apa-apa kan?"

"Ya.. itu bagus,"

Flashback End.

Aku bodoh! Bodoh!

Drrt...Drrt

Ada pesan masuk. Harry.

Aku menunggumu di depan.

Betul saja, mengapa aku dari tadi mendengar wanita berteriak.

"DIANA! ADA HARRY!!" teriak Bruce dari depan. Aku berlari. Benar saja dia di depan dengan gaya seperti di mv Night Changes. Ia membawa kado kecil untukku. Aku juga membawakannya kado yang berisi syal bertuliskan H.E.S.94. Aku kepayahan merajut syal itu.

"Kalian berpacaran?!" tanya Tania. Harry mengangguk. Ia menggenggam tanganku. Harry, you are annoying.

"Ya, kemarin," jawab Harry. Perempuan-perempuan di kantor, ada yang kaget, senang, dan kecewa—tepatnya menangis. He just an ordinary man! Hello???

Harry memberikan kadonya.

"Jangan dibuka sekarang," kata Harry.

"Ini bukan hari ulang tahunku Mr. Styles," sanggahku.

"Sudahlah," katanya. Aku menghela nafas.

***

Harry's car.

"Sekarang buka kadonya," katanya.

"Ini bukan bawang, atau sawi kan?" tebakku asal-asalan. Kedua benda itu—tepatnya sayur, sangat kubenci.

"Bukan, bukalah," katanya sambil tertawa.

Aku membukanya. Kalung silver dengan liontin love yang terdapat fotoku dan dia. Ketika ditutup, di liontin tersebut terukir, H&D. What?

"Kau suka?" tanyanya.

"Ya," jawabku sambil tersenyum.

"Mau ku pakaikan?" tanya Harry. Aku mengangguk.

Aku melingkarkan rambut ke depan. Ia memakaikannya padaku. Nafasnya berhembus di tenggukku. Setelah memakaikannya, ia menatapku. Aku membalas tatapannya. Ia tampak blushing. Aku memandangnya aneh.

Ia semakin dekat.

Dan seperti yang sudah kuduga, ia menciumku. Kupikir ciuman itu hanya menempelkan bibir dengan bibir—ternyata saling lumat melumat. Ya ampun.

Nafasnya berhembus. Aku sedikit menolak. Sekitar, 10 detik, kami selesai. Ia memelukku, dan berbisik " I love you,".

Aku terdiam. Dan berkata sepatah katapun. First kiss-ku diambilnya. Sebenarnya, aku ingin sekali berpacaran dengan Shawn Mendes.

Kami hanya berputar-putar di kota. Ia membelikanku es krim. Aku memakannya namun—aku menyembunyikan apa yang aku rasa Sebenarnya. Di jalan, para perempuan—gadis remaja menghujat-hujatku seperti

"Kamu hanya bisa memanfaatkan hartanya Harry! Orang miskin!". Apa aku tidak sakit hati? Sangat!

Sebenarnya, aku tidak mau mengenalmu, Harry. Apa kau benar-benar playboy?

Namun, ada juga orang yang mendukung kami. Dan mereka membuat suatu nama yang bernama 'Hana' atau Harry-Diana.

"Hey, hey. Ada apa?" tanya Harry.

"Tidak, tidak ada apa-apa Harry," jawabku dengan tersenyum.

"Kau terlihat bad mood hari ini. Ada apa?".

"Tidak, antar saja aku pulang, Style," kataku. "Baiklah," sahutnya.

-------------------------------VOMMENT----------------VOMMENT--------------------------------------

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Give Your Heart A BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang