" Aku akan menjemputmu, jangan pulang dulu sebelum aku datang ."
Sudah dua jam aku menunggu Brian di kantor satpam yang ada di samping gerbang kampusku, tetapi dia belum muncul juga. Aku mencoba menghubungi hp nya tapi tak diangkat. Aku sangat mencemaskan keadaannnya, apalagi diluar hujan sangat deras.
Aku melihat sekeliling, suasana sudah sepi. Mahasiswa lain sudah pulang dari tadi karena jam mata kuliah terakhir selesai dua jam yang lalu. Kecuali kalau mereka ada kegiatan kampus.
Aku melihat jam tanganku, sudah pukul tujuh lebih. Aku tak mau menunggu di sini. Aku ngeri juga melihat suasana kampus yang sudah gelap. Apalagi dengan keadaan hujan seperti ini menambah kesan mencekam. Kedua satpam kampus juga sedang berkeliling mengecek keadaan kampus.
Akhirnya kuputuskan untuk menunggu di cafe tak jauh dari kampusku. Memang cafe itu terlalu mahal untuk ukuran kantong mahasiswa sepertiku, tapi mau bagaimana lagi kafe itu satu - satunya yang terdekat dari kampusku.
Aku berlari cepat menuju cafe, aku melingkupi kepalaku dengan jaket yang sedari tadi aku pakai. Aku masuk kedalam kafe yang suasananya sangat nyaman tersebut.
Suasana kafe sedikit agak sepi, mungkin karena orang - orang terlalu malas untuk keluar dari rumah. Aku memesan segelas coklat panas untuk menghangatkan badanku.
Sambil menunggu minumanku yang belum datang, aku pergi ke kamar mandi untuk sedikit merapikan penampilanku yang berantakan karena terkena hujan. Letak kamar mandi berada di samping lorong ruang smoking area.
Ada beberapa laki - laki yang berkumpul di sana. Tapi aku tak terlalu memperhatikan, sampai aku mendengar namaku disebut - sebut. Sepertinya itu suara Brian. Aku mendekatkan diriku di belakang tanaman yang membatasi kedua area tersebut, supaya aku bisa mendengar suara mereka. Bukan maksudku untuk menguping, tapi aku penasaran dengan apa yang dilakukan Brian di sini, padahal tadi dia berjanji mau menjemputku.
" Haha, gmn lo kalah kan. Gue udah berhasil bawa Nena ke ranjang gue. Sekarang sesuai kesepakatan kita, Ferrari lo jadi milik gue. " Iya benar itu suara Brian.
" Iya bawel. Nih surat - suratnya, dan ini kunci mobilnya. Lagian buat apa sih mobil gue, mobil mewah lo kan berjajar di rumah. "
" Ini masalah tantangan bos, harga diri gue. Hahaha "
" Trus sekarang Nena mau lo apain, secara lo pacarin dia kan cuma buat taruhan sama kita - kita ."
" Ya gue putusin lah, kalo kalian mau ambil aja. "
" Wah sarap lo Bri, kena karma lo. Anak orang tu, masa cuma lo buat taruhan ."
Aku sudah tak sanggup lagi mendengar percakapan mereka, jadi selama ini Brian deketin gue cuma buat taruhan doang. Semurah itukah hargaku dimatanya. Aku memang bodoh, mana mungkin Brian yang notabene seorang anak konglomerat , pangeran kampus, mau pacaran sama aku, cewek miskin yang sama sekali tak memeiliki daya tarik apapun. Sampai aku harus kehilangan keperawananku walaupun bukan karena kemauanku.
Aku teringat saat itu Brian memberikanku minuman yang aku kira adalah soda, ternyata minuman itu adalah alkohol. Aku yang sama sekali belum pernah menyentuh minuman tersebut langsung tak sadarkan diri. Paginya saat aku tersadar aku sudah bangun di sebelah Brian, saat itu aku baru sadar kalau aku sama sekali tak menggunakan pakaian sama sekali, begitu pula dengan Brian. Saat aku mau mengambil pakaianku yang berceceran di lantai aku merasakan sakit di bagian kewanitaanku, dan saat aku melihat bercak darah aku sadar Brian sudah mengambil keperawananku.
Brian kenapa kau tega sekali. Hatiku sakit.
" Aku membencimu Brian Alexander Adam. " Hanya itu suara yang keluar dari mulutku, aku tau mereka mendengarku. Aku segera meninggalkan Cafe tersebut dan berlari menembus hujan yang semakin deras.
Apa yang harus kulakukan sekarang, sementara di dalam tubuhku sudah tumbuh sebuah kehidupan benih bajingan itu.
~~~~~~~~~~~~~
Ini foto Nina nama aslinya Lisa Soberano
Kalo ini fotonya Brian nama aslinya Chris Banchero
Hai ... hai ini cerita keduaku. Huhu karena cerita pertamaku kurang mendapat respon jadi belum aku lanjutkan lagi. Trimakasih yang udah mau membaca cerita ku yang pertama.
Aku harap ceritaku yang kedua lebih bisa diterima kalian semua...
Jangan lupa vote ya... Trimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt Because of You
General Fiction"Untuk apa lagi kau menemuiku, tak cukupkah rasa sakit yang kau berikan untukku " - Karenina Geraldin "Aku ingin meminta maaf padamu, untuk semua rasa sakit yang telah kuberikan padamu " - Brian Alexander Adam