Part 5

594 22 1
                                    

Sudah seminggu sejak pembicaraan antara aku dan Brian. Tak ada perkembangan apapun antara aku dan Brian. Aku hanya berharap dia tidak tahu tentang adanya Nino. Aku takut dia akan mengambil Nino dariku.

" Na lo dipanggil bu Hesti tu. " panggilan Adel membuyarkan lamunanku.

" Ga tau, udah cepetan kesana daripada dia marah, secara lo tau sendiri dia kayak gimana ."

" Ok tanks ya. "

Aku masuk ke ruangan bu Hesti, dia managerku.

" Siang bu. "

" Siang, duduk "

" Ada apa ibu memanggil saya "

" Kamu besok pegi ke Lombok ya, tugas kantor." Aku kaget karena tak biasanya aku disuruh pergi dinas.

" Iya kamu mewakili saya, saya tidak mungkin pergi. Kehamilan saya sudah terlalu besar, tidak boleh pergi jauh."

" Baiklah bu. Em apa ada yang harus saya persiapkan untuk besok ?"

" Kamu siapin data pembangunan hotel, resort and spa yang dilombok. semua data udah siap. Ini flashdish datanya."

Setelah berbicara dengan bu hesti aku keluar dari ruangannya. Rencananya aku akan pulang lebih cepat hari ini untuk mempersiapkan kepergianku ke Lombok.

######

Aku sudah sampai bandara, penerbangan pagi jadi aku sudah bersiap sebelum Nino bangun. Aku sudah menitipkan Nino pada Desy.Semoga dia tidak rewel. Ini pertama kalinya aku pergi tanpanya cukup lama, biasanya hanya satu dua hari. Kali ini aku harus pergi selama seminggu.

Aku menunggu orang yang katanya mau pergi denganku ke Lombok. aku tidak tahu siapa. Bahkan sampai sekarang aku belum mendapatkan tiket pesawat.

10 menit aku menunggu aku merasa ada yang memanggil namaku. Aku mengedarkan pandanganku, perasaanku mulai tidak enak karena melihar satu orang yang beberapa hari ini selalu mengganggu pikiranku.

" Pagi, udah lama nunggu."

" Bapak kok bisa ada disini ?"

" Saya yang akan pergi dengan kamu, pesawatnya sudah siap, ayo kita masuk."

Aku yang masih kaget dengan keberadaannya hanya menurut saat tangannya menarikku untuk masuk ke dalam pesawat. Ternyata kami pergi ke Lombok dengan pesawat pribadinya.

Aku yang duduk di depannya hanya diam, Brian sendiri juga sibuk melihat berkas yang dibawanya.

Ah perjalanan ini akan panjang.


******

hehe ga nyambung n ga jelas ya... maaf maaf...

jangan lupa vote n komennya ya...

tanks all...


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hurt Because of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang