Ini adalah kejadian saat Jaejoong belum bergabung dengan tim Yunho. Malam itu hujan turun dengan derasnya. Udara malam terasa sangat dingin. Suara gemercik hujan membuat Jaejoong tidak bisa tidur.
Jaejoong membungkus tubuhnya dengan selimut. Tempat tidurnya terasa sangat lapang karena sang suami tidak berada di sisinya. Pria itu sedang bermain game online di ruang kerjanya.
Jaejoong melirik jam weker di sampingnya. Waktu sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Apa suaminya itu tidak merasa mengantuk? Hmm, mungkin juga Yunho tidur di depan komputernya.
Jaejoong penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh suaminya. Ia bangkit dari atas tempat tidur dan berjalan menuju ruang kerja sang suami yang berada di sebelah kamar tidurnya. Ia pun mengetuk pintu ruang kerja Yunho. "Yunnie, aku horny."
"Hmm..." terdengar jawaban dari dalam.
"Kau sedang apa? Cepat kemari!" Jaejoong sudah tidak tahan.
"Hmm..." terdengar jawaban yang sama.
Jaejoong sudah tidak bisa menunggu lagi. Ia membuka pintu ruang kerja suaminya itu. Brak! Pria itu sedang asyik menatap layar komputernya. Kaki kanannya naik ke atas kursi.
Posisi duduk Yunho membuat Jaejoong merasa semakin tidak nyaman. Lelaki itu hanya mengenakan celana pendek. Dengan posisi duduk seperti itu, kira-kira apa yang terlihat?
"Yunnie, ayo kita 'main'!" rengek Jaejoong.
Yunho sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari layar komputer. "Aku memang sedang main."
Jaejoong merasa kesal. Mengapa Yunho tidak mengerti juga? Ia sedang membutuhkan suaminya itu sekarang.
Yunho sedang melakukan pertandingan yang sangat penting. Lawan yang dihadapi oleh timnya cukup berat. Pertarungan berlangsung dengan sengit. Ia harus berkonsentrasi dan tidak boleh lengah sedikit pun.
Jaejoong sudah tidak bisa menahan dirinya. Ia menyingkirkan benda-benda yang menurutnya tidak penting dari atas meja kerja Yunho.
Yunho masih saja bergeming. Ia tidak boleh lengah.
Jaejoong duduk di atas meja kerja Yunho yang sudah lebih lengang, tepat di samping layar monitor. Ia menaruh kaki kanannya di atas kaki kirinya. "Yunnie Sayang, bisa kau berhenti sebentar?"
"Hmm..." Yunho sama sekali tidak memerhatikan apa yang dikatakan oleh Jaejoong.
Jaejoong merasa tidak senang oleh jawaban Yunho. Ia mengangkat gaun tidurnya sedikit demi sedikit sampai menampakkan paha mulusnya.
Masih saja Yunho bergeming. Tingkat konsentrasinya sangat tinggi.
Jaejoong tidak boleh menyerah. Ia menurunkan tali gaun tidurnya dan berbaring di atas meja.
Yunho bisa melihat apa yang dilakukan oleh istrinya itu. Ia mengerutkan keningnya. Untuk apa wanita itu berbaring di atas meja?
Jaejoong mulai menyentuh tubuhnya sendiri. Ia menggeliat di atas meja. Gaun tidur yang dikenakannya sudah tidak bisa menutupi tubuhnya dengan benar.
Yunho mulai merasa terganggu. Walaupun pandangannya tertuju pada layar komputer, ia masih bisa melihat perbuatan istrinya itu. Fokus, Yunho! Fokus!
Jaejoong melepaskan ikatan rambutnya, mengacak-acak rambut panjangnya yang tergerai. Ia meloloskan gaun tidur itu dari tubuhnya. Kini ia hanya mengenakan celana dalam berwarna putih.
"Pakai bajumu! Dingin," celetuk Yunho. Konsentrasinya sedikit buyar. Ia khawatir istrinya itu masuk angin. Jika Jaejoong sakit, ia akan kerepotan mengurus semuanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quit Playing Games with My Heart (Yunjae Fanfiction)
Fiksi PenggemarKisah cinta gamer.