I.15

1.4K 52 6
                                    

"Jit lu ngambil barang ngira-ngira dong,banyak banget tai" ucap Evan

"Kan lo yang bawa" balas Zidny sambil terkekeh pelan.

"Kampret yaudah ambil aja semua ambil gue ikhlas Zid"

"Gausah dramatis lu" Zidny mencubit lengan Evan.

"Sakit Jit,YaAllah lu kejam banget!" ringis Evan. Zidny terkekeh

"Udah yuk bayar" ajak Zidny. Mereka segera menuju kasir. Setelah semua dibayar,Zidny memulai kebiasaannya. Keluar masuk toko baju.

"Disana aja yuk,baju yang gue cari gaada disini" ucap Zidny sambil menarik-narik Evan yang pasrah.

"Van,beliin starbucks dulu gih gue tunggu di toko sebelah ntar" suruh Zidny

"Tai,gue berasa babu lo" gerutu Evan

"Ah masa abang kyut satu ini gue jadiin babu sih" ucap Zidny sedikit menggelikan. Evan bergidik ngeri lalu segera beranjak pergi.

*****

"Jit jit" panggil Evan.

"Paan?" tanya Zidny sambil melihat-lihat baju.

"Itu ada Iqbaal Cjr yaampun" sontak Zidny menoleh matanya mencari Iqbaal.

"Gila lu comate Van?" tanya Zidny. Matanya mengikuti pergerakan Iqbaal dan... bang kiki?

'Lah kan Iqbaal bilang dia lagi sama bunda? Kenapa sama bang kiki? Apa dia bohong sama gue?' batin Zidny.

"Gue ga comate sih,cuma gatau gue tiba-tiba pengen ngasih tau lu aja" jawab Evan. Zidny melangkah mendekati kedua orang itu,diikuti Evan dibelakangnya.

"I-iqbaal? Bang kiki?" panggil Zidny terbata. Matanya berkaca-kaca. Iqbaal membohonginya,Iqbaal membohonginya. Batinnya berulang-ulang.

"Eh?" Iqbaal tampak terkejut melihat siapa yang berada dibelakangnya saat ini. Bang Kiki? Ia hanya tersenyum maklum dengan kedua remaja disebelahnya. ((Eh bang Kiki kan masih remaja juga ya ceritanya? Bodo.))

"Eum lo disini juga?" tanya Iqbaal kaku.

"Bang Kiki sejak kapan sih jadi tante Rike?" tanya Zidny sarkastik. Air matanya perlahan turun,ia tidak suka dibohongi.

"Eh Zid?" panggil Evan. Kiki menyuruh Evan untuk diam dan memberikan ruang agar kedua remaja ini menyelesaikan masalah mereka. Iqbaal yang tidak tahan melihat air mata Zidny,segera memeluk gadis itu. Sementara para comate yang mengelilingi mereka berencana meminta foto,sibuk mengabadikan moment tersebut. Iqbaal dan Zidny yakin sebentar lagi notifikasi handphone mereka akan penuh dengan pertanyaan-pertanyaan juga gosip miring.

"Zid maafin gue,gue terpaksa bohong Zid" bisik Iqbaal

"T-tapi kenapa? Gue gak suka dibohongin Baal,apalagi sama sahabat gue" balas Zidny.

"Gue tau ada yang suka sama lo,sahabat gue. Gue gak mungkin dekat sama lo" jelas Iqbaal.

"Apa yang lo maksud Aldi? Baal,gue sama Aldi cuma sahabat kayak gue sama lo. Kenapa lo gak mungkin dekat sama gue? Kita sahabat--"

"Gue suka sama lo dan gue gak bisa kalo gue dekat sama lo,perasaan ingin memiliki itu muncul terus Zid" bisik Iqbaal. Zidny terpaku dan perlahan melepaskan pelukannya

"Bilang kalo lo bohong Baal" ucap Zidny.

"Gue serius,makanya gue gak mau dekat sama lo" Zidny tersenyum kemudian berbalik untuk menarik Evan.

"Van antarin gue pulang" ucap Zidny.

"Bentar,gue ambil belanjaan lo dulu" ucap Evan lalu berlari menuju toko baju tadi. Evan mengemasi semua belanjaan Zidny dengan sedikit kesusahan,karena terlalu banyak. Ia segera berlari lagi mengikuti Zidny.

"Lo gapapa?" tanya Evan.

"Bohong kalo gue jawab gue gapapa Van" jawab Zidny. Air matanya tidak bisa berhenti turun. Ia segera masuk mobil,diikuti Evan.

"Jit radio tolong" suruh Evan. Zidny yang masih menangis menghidupkan radionya.

"Kau bohong
Kau bohong
Lagi lagi
Dan aku percaya"

"Sialan" umpat Zidny lalu segera mengganti siaran radio.

"Kau harus bisa bisa berlapang dada
Kau harus bisa bisa ambil hikmahnya
Karena semua semua tak lagi sama--"

"Van gue matiin ya" gerutu Zidny kesal. Ia segera mematikan radionya.

"Jit cari bahan pembicaraan kek" ucap Evan

"Nama lo?" tanya Zidny. Air matanya sudah berhenti

"Evan" jawab Evan.

"Tg apan? Teng? Evanteng? Ew"

"Bukan tai,ah kenapa pada mikir gitu semua? Tg itu panggilan dari temen-temen gue anju"

"Lah gue kira lo pede"

"Kagak lah,gimana hati lo udah baik?"

"Better then before"

"Good! Ice cream?"

"Mau banget lah gue!" seru Zidny. Ia mengambil bedak dari dalam tasnya lalu memakai sedikit.

"Gila,pake bawa bedak segala lu" ucap Evan. Zidny terkekeh

"Iyalah,tadinya gue jaga-jaga ternyata bener ada gunanya jugalah dikit" Zidny memoleskan sedikit liptint dibibir pinknya.

"Udah cakep udah,ribet amat" celetuk Evan.

"Wey nyampe! Yuk turun" ajak Evan. Evan dan Zidny turun dari mobil. Zidny segera mencari tempat duduk terdekat,sementara Evan memesankan es krim untuknya.

"Nih" ujar Evan sambil menyodorkan es krim Vanilla.

"Makasih Van" seru Zidny. Ia segera melahap es krimnya.

"Oiya Van gue mau nanya,lo tau gue dari mana?" tanya Zidny

"Stalker ig Ipo dan dapat foto lu sama dia di sekolah waktu itu" jawab Evan.

"Terus?"

"Yagitu,gue tanya ke Ipo ini siapa,tinggal dimana,id line nya,terus gue minta bantuin deket awalnya sih buat gue gebet eh tapi ternyata lo ga cocok buat jadi gebetan gue,cocok juga jadi adeknya gue masih manja banget soalnya" jelas Evan dengan ledekan diakhir kalimatnya. Zidny berhenti mencomot es krimnya,dan mencubit lengan Evan kesal.

"Wanjiirr sakit! Emang gila lu ya" gerutu Evan.

"Lo nya sih! Rese banget!" balas Zidny.

"Rese gini gue ngangenin,udah ah pulang" ucap Evan.

"Sabar elah,nanggung banget ini mass" Zidny menghabiskan es krimnya hingga tak bersisa lalu mengikuti Evan yang berjalan ke mobil duluan.

******

"Ka Evan makasi yaa" ucap Zidny. Evan tersenyum lalu mengangguk

"Tumbenan lu manggil gue pake embel-embel 'kak' biasanya juga nama doang" sindir Evan

"Lo yang nyuruh kok manggil nama! Untung-untung gue mau manggil pake kakak/abang! Eh iya,duduk dulu yuk?" ajak Zidny.

"Enggak usah deh,udah mau malam juga gue langsung pulang aja bye Zid! Assalamualaikum" pamit Evan. Zidny mengangguk

"Waalaikumsalam,hatihati bang"

×××××××

Ga mau join grup yak? Gapapa dehh gapapa hehe.. Ada sih yang mau tapi masa cuma satu orang kan ga lucu wkwk buat yang berubah pikiran add line : Annisaraisy
Langsung aja kuy line gue blg 'join grup wp dong'
👆
👆
TOLONG DIBACA A/N GUE YANG DIATAS YAK😢

Makasiiii😘😘😘😘😘

-calonnyaIqbaal-

Line [I.D.R]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang