#5 Lost Mind

1.9K 197 24
                                    

***

"Chanyeol! Lepaskan!"

Soojung meringis kesakitan karena Chanyeol menariknya dengan kasar. Namun laki-laki itu tak peduli, justru mendorong tubuh Soojung untuk masuk ke dalam mobilnya. Ia meringis, memegangi lengannya yang memerah seraya memperhatian Chanyeol masuk dari pintu yang lain.

Gadis itu terdiam, hanya menatap sisi wajah Chanyeol yang tampak marah dengan rahangnya yang mengeras. Wajah yang tak pernah Soojung lihat sebelumnya.

"Kau itu kenapa?"

Bukannya menjawab, Chanyeol justru menarik gas-nya dan membawa mobil itu membelah jalanan kota Seoul dengan kecepatan tinggi.

.
.
.

Menentang apa yang hati inginkan membuat seseorang akan merasa hidup penuh dengan beban. Ketika apa yang diinginkan ada di depan mata, tapi kita harus menahan untuk tak memilikinya, sama seperti membiarkan sakit terus bersemayam dalam tubuh.

Park Chanyeol mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, menatap lurus pada jalanan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari bibirnya. Rahangnya masih kaku, menunjukkan rasa marah yang begitu besar pada gadis yang sedari tadi diam di sebelahnya, tak berani membuka suara meski dalam hati ia terus bertanya-tanya.

Chanyeol lantas menginjak rem ketika mereka sampai di pinggir sungai Han. Ia memarkirkan mobilnya asal, lalu membuka sabuk pengaman sebelum keluar dari mobil dengan tergesa, membanting pintunya kuat hingga Soojung sempat terkejut dengan sikapnya.

Gadis itu hanya diam dalam posisinya, memperhatikan Chanyeol yang tampak melonggarkan dasi yang ia kenakan pada kemeja putih dengan tak sabaran. Ia bisa melihat Chanyeol menarik napas dalam dan menghempaskannya dengan kasar ke udara, membuat uap mengepul di sekitar wajahnya saat ia mendongak dengan mata terpejam, serta kedua tangan yang menyangga pinggang.

Soojung menghela napas kilas dengan irisnya yang tak lepas menatap punggung laki-laki itu. Ia tak mengerti kenapa Chanyeol tiba-tiba bersikap seperti ini.

Sejak kejadian di pesta tadi, ia sudah mencoba memikirkan alasan logis, dan satu-satunya yang bisa ia tangkap hanya Chanyeol tak suka melihatnya dengan Myungsoo. Apa laki-laki itu cemburu? Atau hanya tak suka ketika Myungsoo berani menyentuh adiknya?

Ia menunduk, memperhatikan pergelangan tangannya yang masih memerah akibat Chanyeol menariknya dengan kasar, ada sedikit luka di sana, mungkin karena kuku Chanyeol mengenainya tak sengaja. Ia lantas kembali menghela napas panjang sebelum irisnya mendongak, menatap nanar laki-laki yang masih setia pada posisinya.

Mungkin Chanyeol tidak tahu, tapi ia juga merasakan hal yang sama ketika melihat laki-laki itu bersama Jiwon. Mungkin Chanyeol tidak tahu, tapi Soojung juga benci harus mengakui kalau ia tidak suka saat tangan Chanyeol menyentuh Jiwon di depannya.

Ini memang gila. Ia bahkan hampir tertawa untuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia punya perasaan seperti itu pada Chanyeol? Bagaimana bisa dia tak suka melihat Chanyeol bersama gadis lain? Chanyeol kakak tirinya dan dia menyukai laki-laki itu.

Hari itu, hari di mana dia tahu Chanyeol mencium bibirnya, sekuat tenaga ia mencoba menolak gejolak aneh yang muncul dalam tubuhnya. Ia selalu berusaha bersikap sewajarnya, bersikap biasa saja. Namun semua terasa sulit, seperti ia tak bisa bernapas meski tahu ada banyak oksigen di sekitarnya.

Ia ingat, malam ketika ia meminta tidur bersama Chanyeol setelah preman-preman itu menyerangnya, ketika dia memanggil laki-laki itu dengan sebutan 'oppa' dan mencoba bersikap seperti seorang saudara. Semua itu hanya pura-pura.

Saat itu dia hanya mencoba menyangkal perasaannya. Mencoba membatasi hatinya agar tak terjerumus dalam rasa yang seharusnya tak boleh mereka miliki. Ia ingin menegaskan bahwa dirinya dan Chanyeol hanya sebatas adik dan kakak, ia ingin mencoba menghapus rasa-rasa aneh itu sebelum terlalu dalam. Namun, Dia sadar semuanya tak semudah yang dipikirkannya.

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang