3. Melupakan

43 14 1
                                    

  "Alex tadi itu Alex!' berlarilah Emily kembali masuk kedalam library itu.

  "mba liat cowo tadi yang berditi di samping saya ga?' tanya Emily dengan tergesa - gesa.

  "cowo, cowo yang mana ya? kamu tadi cuma sendiri kok. ' ucap kasir yang tidak melihat pria yang di maksud oleh Emily

Alex Haryanto pria yang selama ini menghilang dari kehidupannya, tidak ada kabar yang jelas selama 5 tahun setelah memutuskan hubungannya dengan Emily dan memutuskan pergi meninggalkannya.

"aku yakin itu pasti dia, hatiku tidak mungkin salah. aku mengenalnya sudah sangat lama, aku tidak mungkin keliru.'

  Ketidakpastian siapa pria yang bertemu dia di perpustakaan tadi membuatnya kembali mengharapkan kedatangannya kembali.

  ***

  Emily pergi untuk menghadiri perayaan ulang tahun yang diadakan oleh Resa. sesampainya,

  "Hai Mily.. aaa." ya tegur sapa teman - teman Emily yang senang melihatnya setelah berpisah selama Emily sekolah di singapur.

  Hanya senyum yang dilemparkan Emily kepada teman - temannya. Ramai bukan main, semua teman SMA-nya benar - benar memenuhi setiap ruangan di rumah Resa. Tapi, ada seseorang yang membuatnya terpaku. Sunyi tak ada yang dia dengar, orang ini membangkitkan kenangan masa lalunya.

   Alex, benar ia juga datang ke acara ini. namun dia datang bersanding dengan wanita anggun disebelahnya, aku tidak pernah mengenalnya, wanita itu berhasil menggantikan tempatnya di hati Alex. Mata Emily terus memandangi wajah Alex dari balik keramaian.

  "Emily!!' terdengar suara yang membuyarkan pandangannya, sontak Emilypun terkejut.

  "iya-a, lex.' spontan jawab Emily.

  "lex? masa lu udah lupa sama gua, ini gua Bimo!' sapa Bimo teman Emily sekaligus Sahabat Alex.

  "eh Bimo, iya-a aku lupa sedikit.' ucap Emily dengan sedikit jantung berdebar efek rasa terkejutnya tadi.

  "lex! lex! ada Emily nih, sini cepet.' panggil Bimo mengundang Alex untuk mendekat.

  Alex merespon panggilan Bimo, dia izin dengan wanita disebelahnya dan juga teman - temannya untuk menghampiri Bimo. Dengan setelan jas serba putih menyelimuti tubuhnya menambah pancaran pesona dirinya, diapun melangkah mendekat ke arah dimana Emily dan Bimo berdiri.

  'deg - deg.. deg - deg..' suara yang berasal dari jantung Emily bersandingan dengan semakin mendekatnya Alex.

  Aku tidak bisa apa - apa, tidak ada alasan yang bisa kuberikan untuk menghindar dari pertemuannya dengan Alex kembali, dia tidak pernah memikirkan kalau akan secepat ini bisa bertemu langsung dengannya. Seminggu yang lalu aku baru mengunjakan kakiku di Indonesia dan sekarang dia benar - benar sedang menghampiriku.

  "ini bro si Emily, yang dulu duduk di paling depan terus hahaha.' ucap Bimo sambil tertawa.

  Emily tidak berani menatap wajahnya secara langsung. 'tidak! tidak ada harapan lagi, dia sudah memiliki pasangan.' luka di hatinya kembali muncul, rasanya aku ingin nangis sekarang, aaahh.

  "Hai Ly, kamu apa kabar?' sapa Alex dengan lembut.

  "Hm.. iya aku baik, kamu gimana?' tanya Emily yang sebenarnya tidak perlu di tanyakan, dia pasti sudah bahagia dengan pasangan barunya.

  "wahh!! ada makanan tuh! gua cabut ya!' ucap Bimo yang kelaparan dan pergi meninggalkan mereka berdua.

  Ucapan Bimo tidak mengganggu pembicaraan mereka berdua. suasana ini terasa canggung, mereka seperti kembali menjadi dua orang yang tidak saling kenal.

  "Kabar aku baik, tapi tidak pernah sebaik saat masih ada kamu.' jawab Alex dengan santainya.

  Apa maksud Lo!! dongkol Emily dalam hati. Setelah dulu lu pergi dan hilang entah kemana, sekarang baru ketemu lagi langsung berani bilang 'kabarku ga sebaik saat ada kamu.' makan tuh rumput!

   Perasaan Emily yang masih menyimpan rasa sayang langsung berubah menjadi kekecewaan kepada Alex. Kalau masih sayang terus siapa perempuan yang kamu bawa sekarang, kamu anggap apa hati ini.

  Alex menatap Emily, dia merasakan perasaan Emily saat aku membawa seorang perempuan ke sini. Ini bukan waktu yang tepat untuk memperkenalkan mereka berdua, aku akan menunggu kesiapan hatinya. Aku tidak mempungkiri perasaanku kepadanya, keburukan yang mungkin timbul saat Emily melihatku, keputusan yang kubuat dulu menghancurkan hatinya. Emily tidak mungkin ingin kembali kepadaku dan aku mengerti itu, aku akan menjauh dan melupakannya. membebaskan dia untuk memilih pria yang jauh lebih sempurna dari aku di luar sana.

"perasaan sayang mereka berdua terpendam oleh rasa, fikiran, dan masa lalu yang buruk. Melupakan memang bukan tugas yang mudah.'

vote, comment, dan share cerita ini ke teman kalian.
jangan lupa add to reading's list untuk terus mengikuti cerita ini, terima kasih.

Copyright© 2016 sherylfernaldy

Find You : Emily ChowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang