Princess And Three Musketeers

Prolog

******

"Yah... Seo Jung Ah! Kemari biar kukuncirkan rambutmu."

Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun mengejar Seo Jung Ah, anak perempuan yang lebih muda 2 tahun darinya.

"Kejar aku kalo bisa. Wle, wle, wle." Jung Ah menjulurkan lidahnya pada si anak laki-laki.

"Sungyeolie hyung, sudah biarkan saja dia. Penyihir galak itu takkan membiarkanmu menyentuh rambutnya." Seru seorang bocah laki-laki dengan lesung pipit dan mata elangnya, bernama Myungsoo. Sedang duduk santai di atas ayunan.

"Hap! Aku berhasil menangkapmu penyihir. Hey Yeol hyung cepat kemari!" Seloroh Woohyun, dengan semangatnya.

Siang itu Jung Ah sedang asyik berlarian di taman belakang rumahnya. Bermain bersama tiga bocah laki-laki memang mengasyikkan.

Sungyeol, Myungsoo dan Woohyun adalah tiga serangkai pembuat onar yang terkenal seantero Apartemen Hinks, tempat ketiganya tinggal. Meski berasal dari tiga marga keluarga yang berbeda, Lee-Kim-Nam, mereka berteman akrab.

Lee Sungyeol, si hyung-tertua, dengan proporsi tubuh bak seorang model. Pemilik tubuh tinggi semampai, dengan khas pipi agak chubbynya itu bersurai coklat karamel. Manik mata hitam kecoklatan membuat wajah tampannya makin bersinar.

Nam Woohyun, si kakak kedua. Bocah lelaki bersurai gelap yang terkenal dengan aegyo andalannya. Tubuhnya tegap meski tak setinggi Sungyeol. Hidungnya yang mancung dengan dua manik mata sayu selalu berhasil membuat setiap ibu dan bibi berkata, "Awch. Bisakah dia jadi putraku? Manis sekali."

Kim Myungsoo, si maknae super tampan. Diantara kedua hyungnya dialah yang paling tampan. Bisa dikatakan dia adalah perpaduan Sungyeol dan Woohyun. Kedua mata elangnya memiliki manik berwarna hitam legam. Hidung mancung dan lesung pipit membuat wajahnya makin perfect. Ditambah lagi tubuhnya yang tegap dan tingginya yang hanya beda tiga senti dari Sungyeol.

Seperti sudah ditakdirkan bersama, ketiganya juga bersekolah di sekolah yang sama. Geeks School.

Ketiganya memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Woohyun dan Myungsoo memiliki orang tua lengkap dan keduanya berhasil dalam usaha dan pekerjaannya masing-masing. Sedangkan Sungyeol, ayahnya sudah meninggal saat dirinya masih dalam kandungan. Ibunya, Ny Lee, bekerja sebagai pengasuh di kediaman keluarga Seo. Meski begitu Sungyeol, Woohyun dan Myungsoo tidak saling membedakan dan malah menjaga satu sama lain.

Diantara geng Potters, begitulah tiga serangkai Lee-Kim-Nam menamai gengnya, Sungyeol adalah yang paling pintar. Dia selalu masuk urutan tiga besar di kelasnya. Myungsoo pun tidak jauh beda, setidaknya dia pernah sekali jadi peringkat dua di kelasnya. Bukan seperti Woohyun, yang masuk urutan sepuluh besarpun tak pernah.

Seo Jung Ah adalah anak perempuan tunggal keluarga Seo, calon pewaris perusahaan minyak terbesar di Korea Selatan. Terlahir dari seorang ibu keturunan Korea-Inggris, membuat Jung Ah memiliki wajah dan porsi tubuh berbeda dengan anak perempuan Korea pada umumnya. Rambutnya pirang, kulitnya putih pucat, manik matanya berwarna biru kehijauan. Dan tentu saja tidak sipit.

Rumah Jung Ah tak pernah sepi. Setidaknya ada sepuluh orang pelayan yang bekerja di rumahnya. Itupun jika dua security, dan tukang kebun tidak masuk dalam hitungan. Rumah Jung Ah adalah taman bermain Potters.

"Ya-ah! Namu Oppa! Lepaskan aku!!" Tubuh Jung Ah meronta keras.

"Thanks Namu." Sungyeol meraih rambut pirang Jung Ah dan sedikit menariknya. "Setelah kau besar nanti terbayang bagaimana sulitnya mengaturmu Nona Bule." Ujar Sungyeol sambil menguncir rambut Jung Ah setelah mengacaknya asal.