03

51 4 4
                                    

******

"Yeoboseyo, honey. Bisa kau pulang sekarang?" Suara panik Julia membuat sang suami juga ikut panik.

"Ada apa? Kau jatuh? Sakit?"

"Bukan! Yon Ah akan segera melahirkan -sabar Yon Ah, tarik napas- Cepat pulang honey!"

"Aku akan suruh Jacky mengantar kalian ke rumah sakit. Nanti aku menyusul."

.

"Bagaimana Yon Ah?"

In Guk tiba di rumah sakit tak lama setelahnya. Tanggung jawabnya pada pekerjaan telah diselesaikannya lebih dulu.

Julia duduk di depan ruang operasi. Dokter mengintruksikan Yon Ah harus menjalani operasi caesar karna menurutnya tali plasenta melilit tubuh calon bayi Yon Ah.

In Guk yang sampai di lorong rumah sakit seketika berlari menghampiri sang istri. Berjam-jam menahan rasa cemas membuat air matanya mengalir tak terbendung. Dia segera duduk di samping Julia lalu mengistirahatkan kepala sang istri di pundaknya.

"Maaf aku terlambat."

"Yon Ah begitu kesakitan. Dia tidak berhenti menangis dan menyebut nama Jung Yeop. Aku tidak te-"

"Shht... Kau menguatkannya Julia. Kau hebat, yeobo."

In Guk menggenggam erat tangan Julia. Sesekali mengecup pucuk kepala sang istri. Berusaha menenangkan Julia yang gemetaran.

Setelah menunggu dua setengah jam lamanya, akhirnya seorang dokter keluar dari dalam ruang operasi. Sayangnya Julia sedang tertidur pulas bersandar pada pundak sang suami. Tak ingin mengganggu, dokter berbicara dengan suara yang sangat pelan.

"Keluarga Nyonya Lee?"

"Kami dokter."

Sang dokter menghampiri In Guk. Memberikan informasi bahwa kondisi Yon Ah dan bayinya selamat dan sehat. Yon Ah akan segera dipindahkan ke ruang inap sedangkan sang bayi akan berada di kamar khusus bayi.

In Guk menundukkan kepalanya, isyaratkan ucapan terima kasih pada sang dokter yang kemudian kembali masuk ke ruang operasi.

"Bangun yeobo. Operasinya sudah selesai." In Guk membelai pipi Julia. Mengguncang pelan tubuhnya agar terbangun.

"Euh... berapa lama aku tidur? Kau yang lelah bekerja aku yang tidur. Maaf pundakmu." Julia mengusap kedua matanya.

"Gwaenchanayo. Dokter akan pindahkan Yon Ah ke kamar. Kau akan ikut aku atau tetap disini? Aku akan urus administrasinya."

"Aku tunggu disini saja."

"Baiklah." In Guk kembali mengecup pucuk kepala Julia sebelum melangkah pergi.

.

"J-julia..."

"Yon Ah ya... kau sudah siuman. Biar kupanggil dokter."

Yon Ah menarik tangan Julia. "Aku mau bayiku, Julia."

"Baik. Tunggu sebentar."

Julia berjalan keluar kamar menuju meja suster yang tidak jauh dari kamar Yon Ah. Tapi sayang suster menolak untuk membawakannya bayi Yon Ah.

Mengetahui Julia kembali hanya bersama dokter, Yon Ah marah. Dia menghindar saat dokter hendak memeriksa suhu tubuhnya.

"Berikan aku bayiku! Sekarang!"

Princess And Three MusketeersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang