sorry for typo
ayah ibu kalian dimana. tiara takut disini, tiara takut sendirian. disini tiara di kucilin, tiara di maki maki. tiara takut, tiara mau ikut ayah sama ibu.
kenapa kenapa kalian tinggalin tiara. kenapa kalian tega sama tiara. apa karena tiara nakal. apa karena tiara bodoh. kalau memang karena itu. tiara bakalan jadi anak yang baik. tiara bakalan jadi juara kelas. supaya tiara bisa ketemu sama kalian lagi.
tiara sayang sama kalian. tiara janji tiara bakal sekolah mulai besok. biar tiara bisa cepet cepet ketemu kalian. biar tiara gak kesepian lagi. biar tiara gak denger makian dari nenek sama tante lagi. tiara takut disini, tiara disini selalu dimarah. selalu di pukul sama tante sama nenek.
semua mainan tiara di rusak sama nenek. kata nenek tiara gak pantes hidup. kata nenek tiara itu bodoh. tiara takut yah, tiara takut bu. tiara ingin ikut kalian, tapi kalian dimana. tiara gak bisa liat kalian. kalian sebenernya kemana hiks hiks hiks.
******
ke esokan harinya tiara bersikukuh untuk sekolah. karena menurutnya jika ia sekolah dan mendapat nilai bagus ia akan bertemu dengan kedua orang tuanya. tapi walaupun itu dilakukannya ia masih tetap tidak bisa bertemu dengan kedua orang tuanya. padahal ia telah menjadi anak yang baik, pintar, dan juga penurut. tapi orang tuanya masih belum mau menemuinya.
"hiks.. hiks... kalian jahat kapan kalian pulang . tiara udah jadi anak yang baik. tiara juga udah jadi juara kelas tapi kenapa kalian belum pulang juga. tiara kangen kalian, tiara pengen ketemu sama kalian. apa kalian gak kangen sama tiara, apa kalian benci sama tiara"
"ayah tiara kangen, tiara pengen dipeluk sama ayah. apa ayah begitu gak suka sama tiara sampai sampai ayah ninggalin tiara. kapan kalian kesini, kapan kita bareng lagi. tiara takut ayah, tiara takut. di sini tiara sendirian tiara gak punya teman"
Tiara Arteri Vena, ia baru berumur 3 tahun. tapi ia telah ditinggalkan kedua orang tuanya. oarang tuanya sudah tidak perduli lagi dengannya, mereka lebih mementingkan pekerjaannya di banding dengan anak mereka.
Tiara begitu ia di panggil, ia selalu merasa kesepian. karena kedua orang tuanya tidak pernah menjenguknya. ia sangat sangat kesepian, karana ia juga belum mengetahui maksud kepergian orang tuanya.
untuk anak sekecil tiara itu suatu cobaan yang sangat sangat berat. di umurnya yang baru 3 tahun. ia harus merasakan kesepian, tekanan, dan ketakutan. seharusnya ia masih belum memikirkan hal seperti itu karena di umur yang masih sangat kecil ia harusnya bersenang senang. bukannya merasa ketakutan seperti itu.
tapi takdirnya berbeda, ia harus hidup mandiri di usianya yang masih sangat kecil itu. karna jika ia tak mandiri ia juga tak mungkin bisa sekolah saat ini. orang tuanya dan nenek serta tantenya yang sekarang sangat jahat padanya.
tapi ia masih beruntung karena ia masih memiliki tante yang sangat baik padanya. walaupun rumaha tantenya itu sangat jauh tiara selalu menginap di sana saat hari minggu tiba. di sana ia bisa merasakan kehangatan keluarga yang sebenarnya. walaupun tantenya itu memiliki 2 anak. beliau juga sangat sangat perhatian dengan tiara.
sebenarnya jika takdir mengijinkan ia sangat ingin tinggal dengan tante yang baik itu saja. tapi ia juga sadar bahwa tantenya itu juga memiliki beban yang berat dengan mengurus ke dua anaknya. jadi tiara harus memendam ke inginannya itu dalam dalam.
walaupun ia ingin tinggal dengan tantenya, tapi ia juga tak ingin merepotkan tantenya. karna ia sadar ke baikan orang itu tak boleh di manfaatkan. bagaimanapun sebaik baiknya orang mereka pasti punya batas. saat kita tak sengaja menyakiti hatinya ia pasti berubah dari baik menjadi jahat.
tiara mungkin anak yang kuat. tapi di balik ia bersikap tegar dan kuat ia menyimpan kesedihannya sendiri. karena ia tak mempunyai teman untuk berbagi. ia tak memiliki seorang sahabat untuk bersandar. ia hanya seorang diri, karena nenek dan tante yang ada di dekatnya yang seharusnya sebagai tempat berbagi dan bersandar, malah menjadi pemeran antagonis dalam takdirnya.
ya dalam takdir yang membuat ia selalu merasakan kesengsaraan. yang selalu merasakan kesedihan serta kesendirian. mereka yang yang seharusnya menjadi penyemangatnya. malah menjadi orang yang sangat ingin menjatuhkannya.
orang yang harusnya selalu di sisinya malah menjadi penyebab utama kesedihannya. entah pergi kemana orang tua tiara. orang tua yang tega meninggalkan anaknya, yang bahkan belum mengerti seperti apa keras dan kejamnya dunia.
tapi ia harus menghadapinya sendirian tanpa ada seorangpun yang menemani. tanpa ada seorangpun sebagai sandaran. mungkin ia bisa di sebut munafik, ya memang memang dia munafik. mencoba menghadapi dunia sendirian padahal ia tidak tau sedikitpun tentang dunia.
tentang apa yang harus di hadapinya ke depannya. yang ada di depan mata saja ia tak tau apalagi yang di luar sana. di dunia yang belum pernah ia lihat. dunia yang sangat sangat ia tak ketahui. tapi ia berusaha menghadapi sendiri dengan kepura puraannya itu.
kepura puraan yang menjadi penyebab utama ia menangis. penyebab utama luka luka yang ia peroleh nanti. tapi ia tak memikirkan itu yang ia pikirkan hanya bagaimana ia bisa bertemu dengan kedua orang tuanya. orang tua yang telah tega meninggalkannya sendirian di dunia yang asing ini.
tapi hanya dengan kepura puraan itu ia dapat bertahan. karena jika ia menunjukkan sifat lemah entah apa yang akan terjadi dengan dirinya. mungkin ia akan selalu di caci dan di maki dengan kata kata yang tak pantas di dengar oleh anak yang berumur 3 tahun seperti tiara.
tangisannya selalu menemani di kala ia sendiri. suaranya yang begitu menyayat hati. membuat siapapun yang mendengarnya bagai bisa merasakan sakit yang ia rasakan. rasa sakit, perih dan pedihnya bagai orang lain bisa merasakannya.
air mata yang ia keluarkan sebagai simbol rasa sakit yang tiara rasakan. entah sampai kapan tiara bisa menanggungnya sendirian. tanpa ada seorangpun teman di sisinya. tiara mungkin di kenal gadis tegar oleh orang orang. tetapi mereka tidak tau sedalam apa luka yang di derita oleh anak sekecil tiara.
di umurnya yang baru menginjak 3 tahun. ia sekarang sudah bisa melakukan beberapa pekerjaan rumah. yang seharusnya ia masih bisa bermain. tapi jika ia bermain mungkin ia tak mungkin bisa hidup sampai saat itu.
karena jika ia tak membantu tante dan neneknya. ia akan di pukuli, dan ia akan mendengar cacian dari tantenya itu. sebenarnya ia sudah sangat lelah. tapi rasa lelahnya harus ia tutupi. agar ia tak mendengar cacian yang membuat hatinya sakit. karena cacian mereka selalu merendahkan orang tuanya.
walau orang tuanya entah dimana sekarang. ia selalu merasa sakit hati jika ada orang yang menjelek jelekan orang tuanya. karna baginya orang tuanya tetap yang terhebat. walau ia tak yakin jika ia akan menganggap mereka seperti itu selamanya.
karna jika orang tua tiara tak pernah kembali. mungkin keyakinan tiara akan terhapus sedikit demi sedikit. karena bagaimanapun ia manusia biasa. yang mempunyai batas kesabaran. jika kesabarannya sudah di ambang batas apapun bisa terjadi.
sayangnya ia bisa menjadi benci. percayanya dia bisa menghilang. anggapan orang tua terhebat bisa terhapus. bahkan orang tua yang di bangga banggakan dan ia tunggu tunggu bisa ia lupakan.
dunia itu keras, jika orang menyia nyiakan sesuatu yang berharga. mungkin sesuatu itu akan berubah. kita tak akan pernah tau seperti apa masa depan. yang kita tau hanya masa lalu dan masa sekarang.
masa lalu di jadikan pelajaran, bukan hanya sebagai sebuah kisah tak bermakna. masa kini kita gunakan sebaik baiknya agar kita tak merasa menyesal di masa depan. dan masa depan masa yang harus kita tunggu dan kita persiapkan semua apa yang kita butuhkan mulai sekarang.
hemm cerita kedua. tak usahain setiap part punya amanatnya masing masing...
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah, Ibu Apa itu Bahagia ???
Teen FictionAyah ibu apa itu bahagia. Tiara pengen tau artinya. Nathan jangan tinggalin Tiara. Tiara kangen sama Nathan.