Dunia memang tak seindah yang diharapkan. Tetapi setidaknya dunia tau apa yang harus dia lakukan. Tanpa perlu lagi ada yang mengingatkan, ataupun yang menasehati.
Tiara yang berusaha percaya bila Kenzo bisa menjadi sahabatnya sekaligus sandarannya. Tak urung itu semua memanglah masih hal yang sangat baru. Tapi sebisa mungkin dia menaruh kepercayaannya pada Kenzo.
"Walau aku belum bisa percaya dengan dia, tapi apa aku punya pilihan lain. Hanya dia yang tanpa lelah menghiburku. Tanpa takut, selalu saja mendekatiku. Setidaknya dia mampu aku percaya, dan bisa dipercayai"
******
"Hoi Tiara, lagi ngapain lo?!"
"Asfxjhdj, lo bisa gak sih sehariii aja gak usah ngagetin gue. Kalo gue jantungan lo mau tanggung jawab hah!!" sengak Tiara.
"Ya maaf elah, abis lo dari tadi gue liatin ngelamun mulu. Daripada lo kesambetkan ya mending gue sadarin, kurang baek apa gue?"
"Dasar Kenzo tengil!!!"
Mereka ahirnya kejar kejaran di belakang sekolah mereke. Ah ya sekarang Kenzo Dan Tiara sudah kelas 3 SMP. Yang artinya mereka bentar lagi bakalan masuk SMA.
Dan mereka sudah merencanakan untuk masuk SMA yang sama. Padahal baru saja mereka jadi murid kelas 3. Tapi sudah berfikir untuk kedepannya. Memang merak murid yang patut di contoh.
"Ra nanti kita belajar bareng ya?!"
"Sorry ken, gue gak bisa. Lo tau sendirikan gimana keadaan rumah gue. Gue capek tiap hari di maki maki"
"Lo harus sabar ara, gue emang gak bisa ngerasain apa yang lo rasain. Tapi seenggaknya lo bisa bagiin rasa sakitnya sama gue kan ra"
"Iya ken, gue harap juga begitu. Oh ya gue langsung pulang aja ya"
"Yaudah ayo gue anter!"
"Emang lo gak bareng amat gebetan lo yang kek ondel ondel itu?"
"Enak aja kalo ngomong, gebetan dari mana! Dari Hongkong!"
"Wih! Enak dong ke Hongkong, lumayankan cuci mata" kata Tiara sambil menaik turunkan alisnya.
Kenzo yang meliht itu hanya tersenyum geli, lau mengacak acak rambut Tiara. Tiara yang tak terim membalas dengan memukul Kenzo. Ahirnya mereka pulang bersama, naik sepeda legend milik Kenzo. Mereka tertawa dan bersenda gurau sepanjang jalan.
'Tuhan jika memang dialah pelipur dari segala cobaan yang kau berika, aku ikhlas. Setidaknya jangan kau ambil dia, seperti kau ambil Nathan dari sisiku dulu' batin Tiara menangis.
*****
"TIARA!!!! DARI MANA SAJA KAMU JAM SEGINI BARU PULANG!!! BUKAN LANGSUNG PULANG MALAH KELUYURAN!!"
"Tiara gak kemana mana bu, Tiara tadi langsung pulang bu"
"Berani membantah kamu dengan Ibu!!"
Tak lama, ayah Tiara yang tak tahan dengan keributan yang di perbuat oleh istrinya pun keluar dari rumah. Dengan muka masam, kemarahan tercetak jelas di kedua matanya.
"kalian ini apa apa sih! Gak bisa biarin orang tenang apa! Tiap hari kerjaannya ribut terus!! Dan kamu Tiara kenapa kamu pulang terlambat!"
"Tiara.. Emm... "
"kamu punya mulutkan jawab!! Knapa pulang terlambat HAH!!! "
"Tadi Tiara belajar dulu bu sama temen Tiara"
"Belajar dari mana, pasti kmau bohongkan!! Masih kecil aja udah pinter bohong gedenya mau jadi apa kamu Hah!!! "
"Enggak bu, Tiara gak bohong. Tadi Tiara beneran belajar sama temen Tiara bu hiks hiks... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah, Ibu Apa itu Bahagia ???
Teen FictionAyah ibu apa itu bahagia. Tiara pengen tau artinya. Nathan jangan tinggalin Tiara. Tiara kangen sama Nathan.