Tiara sekarang sendiri, sahabatnya nathan juga telah pergi. Tapi beberapa hari setelah kepergian jonathan orang tua tiara kembali. Dan ahirnya impian tiara terwujud. Ia bisa bertemu dengan orang tuanya. Tapi harapan untuk memiliki keluarga bahagia hanya tinggal harapan karena yang terjadi sebaliknya.
Orang tua tiara sama sekali tidak perduli dengannya. Bila ia bersama nenek dan tantenya ia di caci maki. Maka dengan ke dua orang tuanya lebih parah lagi. Mereka memukuli tiara jika tiara salah sedikit. Dan saat orang tuanya kembali nenek dan tante yang tadinya jahat tiba tiba menjadi baik. Dari yang sering mencaci sekarang malah membela tiara.
Dan pada hari itu tiara tak sengaja menumpahkan teh pada baju ayahnya. Tiara tak menyangka dengan kata kata yang di keluarkan ayahnya. Hatinya begitu sakit mendengarnya. Kata kata yang tak pantas ia dengar. Malah di lontarkan dari mulut ayahnya sendiri.
"Dasar anak tak tau di untung. Bisa bisa kamu menumpahkan teh panas itu hah!!" Bentak ayahnya.
"Maafin tiara yah, tiara gak sengaja. Tiara janji, tiara bakal lebih hati hati lagi"
"Permintaan maafmu juga tak akan mengeringkan baju yang kupakai!!" Bentaknya lagi.
Plakk....
Tiba tiba tangan ayahnya telah mendarat mulus di pipinya. Tiara terkejut bukan main ini kali kedua ia di tampar oleh ayahnya sendiri. Hanya karena hal sepele ayahnya menamparnya. Tiara hanya bisa menangis tersedu sedu. Ia meringkuk dikasurnya, ia merasa ketakutan.
Di saat saat seperti itu biasanya nathan ada di sampingnya. Menenangkannya dengan pelukan hangatnya. Tapi sekarang nathan sudah pergi entah kemana. Dan yang bisa tiara lakukan hanya memegang erat kalung pemberiàn nathan. Saat nathan akan pergi waktu itu. Ia memberikan kalung pada lexa sebagai tanda persahabatan mereka.
'Nat tiara kangen sama nathan. Nathan sekarang gimana ke adaannya. Apa nathan masih inget sama tiara. Tiara takut nat, tiara di sini sendirian. Hiks hiks' batin tiara. Ia mengingat saat nathan memberinya kalung itu.
Flashback..
Di depan rumah nathan. tiara sedang menunggu nathan keluar rumah. Karena hari ini nathan akan pergi. Jadi tiara main kerumah nathan. Ia tak ingin melihat sahabatnya pergi tanpa bertemu dirinya terlebih dahulu.
"Ra sini deh!"
"Ada apa sih nat, kok kita kesini?"
"Nathan punya sesuatu buat tiara"
"Apa nat?"
Tiara yang penasaran dengan apa yang ingin di berikan nathan. Ia menunggu dengan tidak sabar. Karena jarang jarang nathan memberinya hadiah. Apa lagi sekarang hari keberangkatannya untuk ikut dengan ayahnya.
"Tapi tiara tutup mata dulu. Nanti kalo nathan bilang buka matanya baru di buka"
Tiara hanya mengangguk tanda mengerti. Nathan merogoh saku celananya. Mengeluarkan kalung dengan hati sebagai liontinnya. Liontin itu dapat terbuka. Jika liontinnya terbuka di situ terdapat foto tiara dan nathan.
"Sekarang baru boleh buka mata"
Pelan pelan tiara membuka matanya. Ia terkejut saat melihat sebuah kalung di hadapannya. Ia sangat bahagia karena nathan memberinya kalung.
"Kan waktu itu tiara pernah bilang ke nathan. kalo tiara pengen beli sesuatu buat tanda persahabatan kita. Tapi karena tiara gak pernah di kasi uang jadi tiara gak bisa beli"
Tiara hanya mengaguk membenarkan. Karena memang sendari dulu tiara ingin beli sesuatu untuk persahabatan mereka. Tapi tante dan neneknya tak pernah memberinya uang. Jadi ia tak pernah bisa melakukan ke inginannya itu.
"Jadi karena tiara belum bisa ngewujutin itu. Nathan yang wujudtin, nathan beli kalung ini buat tanda persahabatan kita. Nah liontin ini sebagai tanda persahabatan kita. Ini khusus tiara sama nathan. Nathan sengaja kasih ini buat tiara. Supaya tiara ingat terus sama nathan. Jadi tiara harus jaga baik baik kalung jangan sampai hilang ya"
"Makasih nathan, ini kado terindah yang pernah tiara dapet. Tiara janji tiara bakal jaga kalung ini seperti tiara jaga diri tiara. Tapi apa cuma tiara yang punya kalung ini?"
"Enggak kok, nathan juga pake kalung yang sama seperti punya tiara. Nih tapi punya nathan bentuk kunci. Kalau di satuin sama punya tiara jadi bagus"
Nathan menunjukan kalung yang ia pakai. Kalung itu sama persis dengan kalung yang ia berikan pada tiara. Hanya saja liontinnya berbentuk kunci. Tiara sangat bahagia karena ternyata sahabatnya juga memiliki kalung yang sama seperti dirinya. dan ia yakin bahwa nathan tak akan melupakan dirinya.
Flashback off...
'Nat tiara kangen sama natahan. Padahalkan nathan belum lama ya perginya tapi tiara udah kangen aja. Nathan jangan pernah lupain tiara ya. Kayak tiara yang selalu inget sama nathan. Tiara bakalan jagain kalung ini kayak tiara jagain diri tiara. Kalung yang akan ngaterin tiara buat ketemu nathan lagi nanti'
Baru beberapa saat lalu yiara di pukul oleh ayahnya. Sekarang ibunya tiba tiba datang dan memarahinya. Karena tiara malah tidur tiduran di kamarnya. Sungguh malang nasib tiara. Apa lagi sekarang nathan tak berada di sampingnya.
"Tiara kamu ini malah enak enakkan tidur. Sekarang kamu bersihin kamar mandi trus cuci piring"
Ibu tiara menyuruhnya untuk melakukan pekerjaan itu. Menggunakan suara yang mengerikan dan membuat tiara kecil ketakutan. Ada apa daya seorang tiara. Dia hanya anak kecil yang tak akan mampu melawan orang dewasa. Dia hanya seorang anak yang kekurangan kasih sayang.
Bahkan ia juga sudah merasakan kehilangan dua kali. Itu sangat berat baginya dulu ia kehilangan orang tuanya sekarang ia kehilangan sahabatnya. Andai waktu bisa ia putar ia ingin kembali ke masa lalu. Ia ingin tetap bersama nathan walau tak bersama orang tuanya. Karena orang tuanya sama saja dengan nenek dan tantenya. Mereka tidak sayang dengan tiara. Bahkan sekarang tak merasakan rasa rindu lagi dengan mereka melainkan setitik rasa benci. Tapi akan terus tumbuh seiring dengan perlakuan mereka dengan tiara.
Mereka pergi begitu saja tanpa memperdulikan tiara. Dan tiba tiba meteka kembali tetapi malah memperlakukan tiara seenaknya. Tanpa mengerti perasaan tiara tang sesungguhnya. Saat meteka pergi tiara merasakan kesedihan. Saat mereka kembali pun tiara merasakan kesakitan.
Tiara juga bingung mengapa takdir begitu kejam. Dulu ia kehilangan orang tuanya ia bisa bersama sahabatnya. Sekarang saat orang tuanya kembali di sisinya. Ia malah harus kehilangan sahabat terbaiknya.
Kapan ia bisa merasakan kata orang yang namanya 'bahagia'. Ia sendiri bingung apa itu bahagia. Kenapa banyak sekali orang berkata bahwa mereka bahagia. Tiara juga ingin tau apa itu bahagia. Ingin rasanya ia berkata 'ayah, ibu apa itu bahagia ?'. Tapi apa mereka akan mendengarkan tiara. Apa mereka menjawab pertanyaannya.
Menatap tiara saja mereka enggan. Apa lagi mereka menjawab pertanyaannya. Memperhatikan tiara saja mereka tidak sudi. Apa lagi mereka mengobrol atau nerbincang dengan tiara.
Sebenarnya tiara sangat penasaran dengan kata itu. Kata yang sangat sederhana tetapi mengandung banyak makna. Kata yang sangat ingin tiara ketahui msksudnya. Kata yang ingin tiara tau dan tiara rasakan.
'Tiara pengen banget kembali ke masa lalu. Waktu nathan di samping tiara. Jalo boleh tiara pengen bilang. kalau tiara lebih milih di samping tiara ada nathan tapi orang tua tiara. Ketimbang orang tua tiara ada di samping tiara dan nathan pergi ninggalin tiara'
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah, Ibu Apa itu Bahagia ???
Teen FictionAyah ibu apa itu bahagia. Tiara pengen tau artinya. Nathan jangan tinggalin Tiara. Tiara kangen sama Nathan.