move on!-

305 35 1
                                    

"Terima Kasih sepatunya, sunbae," ujar jungkook sambil menyerahkan sepatu kets yang sudah dilepaskan kepada taehyung.
Namja itu menyerngitkan alis, kemudian tertawa."kau mengembalikan sepatunya sekarang juga?" Tanya taehyung. Jungkook mengangguk." Lalu, kau pakai apa?"
Jungkook melirik ke arah kakinya yang kembali bertelanjang kaki." Aku akan membeli sepatu," jawab jungkook enteng. " seratus meter dari gerbang fakultas ada toko sepatu, aku akan membeli sepatu di sana," tambah jungkook.
Taehyung mengangguk-angguk, berlagak maklum.
"Aku sudah memperhitungkan bahwa aku masih bisa berjalan tanpa alas kaki sampai di toko itu," tambah jungkook lagi, seolah membela diri.
"Oh... begitu.baiklah," jawab taehyung sambil mengambil sepatu kets dari jungkook. Namja itu masih blm melepaskan senyumnya. Baginya, hal yang terjadi kepada jungkook adalah sesuatu yang lucu. Gadis itu sedikit keras kepala dan tidak praktis.
"Baiklah,aku permisi. Sekali lagi terima Kasih, kim taehyung sunbae," jungkook pamit. Namun, sebelum jungkook berlalu jauh taehyung kembali memanggilnya.
"Jeon jungkook!"
Jungkook menoleh tetapi dengan ekspresi bingung. Ia bertanya kembali di otaknya, dari mana taehyung tau namanya?
"Kau sudah tau siapa aku, kan?," tambah taehyung. "Kau tadi memanggilku taehyung sunbae," tambahnya mengingatkan jungkook. Otomatis gadis itu mengatupkan bibir dan memutupnya dengan tangan.
"Ah....maaf...tadi itu aku tidak sengaja melihat bukumu tertulis namamu di sana,dan-"
"Taehyung itu nma pacarku,"potong taehyung cepat. Jungkook membelalakkan matanya kaget,kemudian taehyung terkekeh.
"Hahahahaha! Aku bohong, jungkook. Kau pikir aku punya kekasih laki-laki, " ujar namja itu
Jungkook mengembuskan nafas pelan. "Ya,namaku kim taehyung," lanjutnya memperkenalkan diri.

"Lalu, bagaimana sunbae bisa tau namaku?"tanya jungkook polos."tadi kan kau memanggil namaku,jeon jungkook,"lanjutnya.
Taehyung terdiam,tampak berpikir."Eum....lain kali,kalau kau mau mabuk, jangan makan kepiting rebus terlalu banyak,itu bau sekali,"ujar Taehyung,memperagakan ekspresi terganggu dengan bau.
Jungkook mengernyitkan alis,tampak tidak mengerti.seolah meminta penjelasan,jungkook menatap lama ke arah Taehyung. Namja itu tidak mengatakan apa pun dan hanya terkekeh.
"Sudahlah.lupakan soal itu,sekarang soal kau,kusarankan kau tidak perlu membeli sepatu. Kau membutuhkan sepatu ini, pakailah saja ini,"ujar Taehyung, menyerahkan sepatunya kembali ke tangan jungkook.
"Tapi-"
"Kembalikan saja nanti malam, oke?"dengan cepat Taehyung memotong penolakan jungkook, kemuadian berlalu. "Sampai bertemu nanti malam, jungkookiee!"teriak Taehyung, melambaikan tangan dari jauh.
Sementara itu, jungkook masih melongo karena tidak mengerti dengan ucapan Taehyung. Dia tidak mengerti bagaimana cara Taehyung mengetahui namanyaa, soal kepiting rebus, atau bahkan ucapan barusan 'sampai ketemu nanti malam'.

Apa maksudnya?
.
.
.
.
Jungkook berjalan menyusuri distrik hongdae.sebenarnya,dia tidak tau mengapa ia menyusuri distrik itu.
Jungkook berhenti di depan sebuah kafe bernama rainbow cafe. Ia menatap kafe itu sejenak, lalu melangkah masuk, dia memilih duduk didekat meja pengambilan pesanan. Desain warna-warni kafe itu memang seperti pelangi, sesuai dengan namanya,rainbow. Tembok dalamnya di cat pink, sedangkan tembok luarnya dicat ungu. Lantainya terlihat berkilau agak kekuningan meja-meja di dalamnya dihiasi dengan warna hijau dan bangku warna kebiruan. Sementara meja kasirnya berwarna merah. Seluruh perpaduan warna yang terkesan ramai, namun, entah mengapa tetap terlihat Indah dan menyenangkan bagi jungkook.
         Jungkook memperhatikan sejenak barista yang tengah membuat kopi dari tempatnya. Kegiatannya sejenak terhenti ketika seorang pelayan  menghampirinya.
         "Silahkan nona,"si pelayan sambil menyerahkan daftar menu untuk dipesan.
        Jungkook melirik sebentar name tag si pelayan, park bo gum.  Ejanya dalam hati, ia terkesan dengan pelayan di cafe ini, baginya pelayan cafe ini tampak tampan.  Dan dia baru sadar kalau pelayan di cafe ini semuanya namja,  setelah dia mengedarkan pandangannya ke penjuru cafe.
      "Aku pesan secangkir americano panas " ucap Jungkook, sekali lagi dia kembali mengedarkan pandangannya ke penjuru cafe, dia melihat pemandangan gratis pelayan-pelayan cafe yang tampan- tampan,yang tengah melayani pengunjung. Tak apa sejenak mendapatkan hiburan dengan berada di cafe ini lama-lama selagi waktunya saat ni hingga malam hari datang.
        Saat dia menoleh ke arah jalan dia melihat kerumunan kecil orang-orang diseberang jalan. Beberapa pengunjung juga melihat kearah apa yang dia lihat. Dan akhirnya dia bisa melihat apa yang terjadi ketika kerumunan itu sedikit longgar. Dan dia terkejut saat melihat kim taehyung berada ditengah kerumunan itu, taehyung terlihat memegangi hidungnya dan sebelah tangannya lagi memegang kamera yang dikalungkan di lehernya. Seperti biasa namja itu memang sering mengalungi kamera di lehernya.
        "Ada apa ya?"gumamnya, dia terus memperhatikan taehyung dari tempatnya.
    Entahlah apa masalahnya. Jungkook memang tidak tau, namun menurutnya orang-orang yang berkerumun tadi pasti merasa terusik dengan ulah taehyung. Tak lama kemudian sebuah mobil audie hitam datang menghampiri taehyung .namja itu langsung masuk ke mobil dan orang-orang yang berkerumun tadi perlahan membubarkan diri.
        "Ck,membuat repot saja!"gerutunya, gadis itu memang tidak habis pikir dengan orang seperti taehyung yang sering membuat orang lain sibuk. Dia memang agak malas bergaul dengan orang yang berkarakter serti taehyung,yang sering sok kenal.
       "Silahkan pesanannya."
Pikiran jungkook tentang taehyung terhenti saat pesanannya datang. Setelah menyesap sedikit minumannya, jungkook kembali berfikir. Dia tadi melihat taehyung pergi dengan mobil audie hitam.beberapa pertanyaan kembali terlintas di benaknya. Apa taehyung sunbae itu orang kaya?tapi, jika dia kaya dan punya mobil,kenapa tadi naik bus? dengan cepat pertanyaan tersebut terjawab dengan pikirannya sendiri yang men gf atakan itu bukan urusannya.
      "Sampai bertemu nanti malam, jungkook !"
  Tiba-tiba jungkook teringat dengan perkataan taehyung di kampus tadi. Tapi kalau dia memiliki masalah tadi, apakah nanti malam aku akan bertemu dengannya lagi seperti yang dia katakan tadi dia kampus? Lagi-lagi jungkook bertanya sendiri di fikirannya.
    Jungkook mulai resah. Apa maksud  taehyung mengatakan 'sampai bertemu nanti malam?' Apa namja itu mau pergi ke apartemennya?.
       Tapi, dia tidak tau apartemenku,kan?
     Jungkook segera menggelengkan kepala. Setelah kejadian tadi dan beberapa hal yang dirasanya tidak akan mungkin taehyung tau, jadi dia menyimpulkan kalau taehyung tidak akan menemuinya nanti malam.
       Tidak akan mungkin dia menemuiku nanti.

Kemudian malam pun tiba. Sejak tadi sore memang jungkook gelisah. Berkali-kali dia melirik ke arah balkon apartemennya, entah membuka pintu balkon dan menutupnya kembali, atau hanya membuka tirai penutupnya, sekedar ingin melihat suasana di luar apartemen.
       "Sampai bertemu nanti malam jungkook!"
  sepertinya,kata-kata itu menganggunya sejak tadi. Jungkook terdiam disofa ruang tengah apartemennya.
     Tapi gadis itu tidak sadar bahwa sejak tadi dia seakan berharap taehyung datang.  Entah lewat balkon apartemennya—seperti kisah dongeng seorang pangeran yang menyusup lewat jendela untuk menemui sang Putri, atau datang lewat pintu depan.
    "Sampai bertemu nanti malam jungkook!"
   Aih, lagi-lagi kalimat itu terngiang di pikirannya. dia begitu penasaran bagaimana bisa malam ini mereka akan bertemu?.

Sejak pulang dari kafe tadi jungkook sengaja tidak keluar apartemen demi tidak ingin bertemu dengan taehyung. Ya..,jungkook begitu munafik. Dia berusaha menghindari pertemuan dengan taehyung malam ini,tapi dia juga berharap taehyung memang mendatanginya. Tingkahnya yang selalu mengecek keadaan di luar apartemennya lewat balkon.
     Tring!
Bel apartemennya berdering, menandakan ada seseorang di balik pintu apartemennya yang ingin bertemu. Tiba-tiba saja jungkook merasa gugup. Apakah itu taehyung sunbae? Tapi pertanyaan yang ngawur barusan dia buyarkan.jungkook tidak mau di php-in.
Biasanya jungkook akan mengecek dulu dari monitor disamping pintunya siapa tamu  yang datang. Tapi, kali ini jungkook terburu-buru mau membukakan pintu, kalau setelah membuka pintu jungkook ingin sekali tersenyum lebar dan lega karena di hadapannya ada taehyung maka keinginannya itu harus pupus, karna nyatanya yang ada di hadapannya bukan taehyung-nya, tapi petugas apartemen.
      "Selamat malam,  nona jeon jungkook," ucap si petugas apartemen. "mohon ditandatangani kontrak tagihan pelayanan kebersihannya." Lanjut si petugas.
     "Selamat malam," jawab jungkook singkat, si petugas menyodorkan sebuah map kertas dan pulpen yang segera ditandatangani jungkook.
     "Baiklah,terima Kasih," lanjut petugas itu.
      "Iya,sama-sama,"
   Sejenak keduanya terdiam. Jungkook menyerngitkan alis karna si petugas tidak segera beranjak. Bukankah aku sudah menandatanganinya? Urusannya audah selesaikan?  Pikir jungkook.
     "Ada apa, tuan?," tanya jungkook ragu-ragu. Dia khawatir terjadi sesuatu kepada si petugas. Namja itu hanya menundukkan kepala sejak tadi. Topi yang dikenakan si petugas membuat jungkook kesulitan melihat wajahnya. Dengan melihat wajahnya, setidaknya jungkook bisa mengira-ngira apa yang sedang terjadi pada seseorang dari ekspresinya
       "Tidak mau mempersilahkanku masuk?"tanya petugas itu,sedikit berbisik. 
     "Eh?" Jungkook bingung.
      Si petugas apartemen mendongak perlahan lalu mengangkat topinya pelan-pelan.mihat itu jungkook hanya bisa terperangah.
     "Selamat malam, jeon jungkook. Kita bertemu lagi,kan?"
    "Taehyung sunbae!".
jungkook Begitu terkejut dengan kenyataan yang dia anggap  kebetulan. Sebenarnya, bukan kebetulan. Kim taehyung memang petugas apartemennya pada malam hari.
    "Hari ini kau tidak mabuk dan makan kepiting rebus,kan?," tanya taehyung sambil terkekeh.
   Jungkook menyerngitkan alisnya. "Mabuk dan makan kepiting rebus?," tanyanya lagi, mengulang pertanyaan namja itu.
    Taehyung terdiam, dia pun memutar bola matanya. Jungkook menatapnya seolah menuntut jawaban.
    "Ah......., ya. Biasanya orang setelah mabuk akan.... muntah,kan?" Taehyung tersenyum. 
     Seketika jungkook melongo. Akhirnya dia ingat sesuatu sekarang. Misteri mengapa dia bisa sampai di kamar apartemennya setelah mabuk dan tertidur di luar.  Taehyunglah yang menolongnya kemarin.
     "Ah..,aku kesini untuk menepati ucapanku.kita akan bertemu malam ini,eoh?" Taehyung tersenyum pada jungkook.
  Gadis itu terdiam dan balas tersenyum simpul.
  "Sebaiknya,Kau segera mengembalikan sepatunya," lanjut taehyung mengingatkan,membuat jungkook tergagap.
   "Ah,i-iya sunbae!" Seru jungkook dengan kikuk. Jungkook mempersilahkan taehyung masuk, lalu berlari ke dalam mau mengambil sepatu taehyung yang dia letakkan di rak dekat dapur.
   Setelah ini mungkin ada rencana tertulis baru yang akan di tambahkan oleh jungkook yang akan dia jadi kebisaan, dia akan pulang sebelum malam, atau dia akan sering menemui taehyung di kampusnya sebelum pulang. Boleh jadi gadis itu kini tengah bersorak dalam hati. Boleh juga, inilah awal mula dia melupakan sesuatu yang menganggunya belakangan ini.
   Banyak yang harus tantangan yang harus  dilewati, dan akan berlanjut. setiap setelah mengalami kegagalan, termasuk kegagalan Cinta yang sudah berlalu.  Sepatutnya jungkook bersyukur dengan itu dan kembali mencari tantangan yang baru.











TeuBeuCeu~

-----------------------------------------
akhirnya Update juga  ,sudah sekian abad,,?😂 bertapa untuk mau ngelanjutin epep' satu ini-,- 😦,semoga ae suka yak^_^,,,

⭐+💬=😍
                            
                                                      Taeyo-

innocent  -vkook |hiatus|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang