Seperempat malamku ditemani secangkir teh panasku
Tepat setengah malam kuraih beberapa kertas dan sebuah pena hitamku
Ketika sepertiga malam kuhasilkan sebuah rangkaian kata yang berisi:Aku rindu kamu
Setelahnya, aku menyesap lagi teh panasku yang hampir habis itu
Dan, saat tengah malam berubah menjadi inspirasi aku justru mengingat dirimuHingga sepertiga pagi aku ingin beranjak untuk tidur,
Namun kau datang pagi ituOh, ya, aku sangat menyukai harum wangimu itu
Ketukan pintu kamar menjadi tanda bahwa kamu akan masuk.
"Melelahkan?" Tanyaku
dan kamu hanya mengangguk.Aku menggenggam kehampaan di mataku, dan saat napasku mulai berat. Kamu justru tersenyum kepadaku.
"Ayo, kita pergi," Katamu.
Kepalaku justru mengangguk pelan sampai mataku mulai mengerjap juga terasa ingin tidur.
"Tapi aku mau tidur dulu," kataku.
Dia yang kurindukan tersenyum
Sudah saatnya aku mengikuti jejaknya, secangkir teh panas adalah saksi bisunya.
Juga kertas yang kutulis dengan tinta hitam namun hanya setengah,Sisanya?
Kutulis dengan tinta merah,
Ini semata-mata untukmu seorang,
Tuan yang kurindukan.Malamku, adalah malam penghabisan
Bagaimana malammu?
—Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serpihan Sajak
PoetrySampai akhirnya kutulis semua tentangmu dengan indah Sampai pada masanya, kau akan membaca tulisanku dan menjadi bagian di dalamnya Rindu, Rusak, Rapuh Copyright 2016 ©Kingrow&BejanaHitam Poems in bahasa