"Film ini aja!"
"Ngga! Yang ini aja!"
"Udah horor aja."
"Kalian apa-apaan sih?! Zey mau disney ini. Ini terbaru dan gue belum pernah nonton?!" bantah Zeyra seraya menunjukkan kaset yang ingin ia tonton.
"Action aja udah." ucap Ferly santai.
"Romance dong." mohon Fany seraya tangan nya yang ia taruh di depan wajah nya persis seperti orang yang sedang berharap.
Berharap?
Bukan berharap dengan seseorang yang kumaksud.
"Gue mau nonton kuda poni." ucap Zey lesu sambil menunjukkan kaset film yang ia mau.
"Duh zey, mending romance deh daripada kayak gitu." gerutu Rino malas.
"Kuda poni aja. Zey belum pernah nonton itu." sambung Ray membela kekasih nya.
"Kalau pilihan nya kuda poni sama romance, gue pilih romance deh serius." ucap Ferly sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengah nya membentuk 'piece'.
Zey pun hanya mendengus kecewa persis seperti anak kecil yang tidak dibelikan es krim oleh mama nya.
"Yeay?! Akhirnya gue kesampean nonton yang genre nya romance?!" pekik Fany girang. Sedangkan Nay hanya menggelengkan kepala nya.
Zey pun mengerucutkan bibir nya.
Rayhan yang melihat raut wajah kesal Zeyra pun tertawa pelan seraya mengacak rambut gadis nya itu.
"Ihh ray! Jdi acak-acakan nih rambutnya!" pekik Zeyra tambah kesal.
Rayhan tertawa sambil memegangi perutnya.
"Abis lo lucu." ucap Rayhan.
Tidak. Bagaimana bisa hanya dengan kata-kata itu pipi Zeyra memerah. Yap. Zeyra blushing.
"Ihh. Kenapa itu pipi nya." goda Rayhan sambil menekan-nekan pipi Zeyra.
Zeyra hanya mendengus kesal.
"Lo nyebelin." ketus Zeyra.
Rayhan hanya terkekeh sambil mengusap puncak kepala Zeyra.
Sedangkan 4 makhluk lainnya ternyata sudah asik masuk ke dalam fantasy nya masing-masing.
____________________________
"Zey. Bangun hei." panggil seseorang yang tak lain adalah Rayhan.
Yap. Mereka masih melanjutkan menonton film-film yang mereka inginkan hanya saja Zeyra yang sudah tertidur duluan.
"Pindah ke kamar yuk." lanjut Rayhan lagi yang masih tidak mendapat sahutan dari Zeyra.
"Zey duluan ke kamar sana. Ntar gue sama Fany nyusul." kali ini Nay yang berbicara.
Zeyra pun menggeliat kecil.
Tapi ia masih tidak bangun dari tidur indah nya.
Akhirnya Rayhan memutuskan untuk menggendong Zeyra menuju kamar nya yang berada di ujung ruangan ini.
"Gue anter zey ke kamar dulu." pamit Rayhan kepada teman-teman nya.
Dan hanya dibalas anggukan.
"Zey bobo yang nyenyak ya." ucap Rayhan saat ia sudah berhasil memindahkan Zeyra ke kamar nya.
Kemudian ia tersenyum memandang wajah teduh gadis nya itu.
"Gue tau lo kuat zey. Pliss bertahan buat gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Zeyra
Teen FictionDulu aku sama seperti remaja lainnya, pernah mencintai seseorang. Hingga akhirnya orang tersebut menghancurkanku begitu saja. Sejak saat itu aku tidak lagi tertarik dengan laki-laki. Tidak. Aku bukan tidak normal. Tepatnya aku trauma. Trauma untuk m...