aku mendengarkan suara ibu sukma yang berceramah tentang ikatan kimia sambil menggambar bentuk-bentuk aneh dipapan tulis, beliau menyebutnya ikatan homogen atau semacamnya sambil terus menyebut berbagai macam senyawa kimia . Tanganku sibuk mencatat apa yang ada di papan tulis namun pikiranku penat memikirkan rencana awal semester ini.
Sudah seminggu ayahku meninggal, dengan status baru sebagai yatim piatu tanpa ada saudara yang mengurus ditambah tanpa warisan aku yakin cepat atau lambat aku akan diusir dari sekolah, apalagi sudah tiga bulan aku menunggak bayaran karena beasiswaku kupakai untuk mengurus pemakaman ayah. Aku berpikir akan lebih baik untuk mengundurkan diri dari sekolah dan mencari pekerjaan.
Mungkin menjadi penjaga toko atau semacamnya. Walau aku yakin para costumer akan lari dari toko dengan aku sebagai penjaganya. Bayangkan cewek kurus dengan poni panjang menutupi mata dan rambut hitam panjang tergerai tinggal ditambahkan daster putih maka tranformasiku menjadi kuntilanak yaitu setan paling beken di indonesia selesai. Membayangkan hal tersebut aku cekikikan, Lani teman sebangkuku melihatku dengan pandangan kaget dan takut kemudian dia langsung agak menjauhkan kursinya dariku, tapi hei.... apa yang salah dengan tiba-tiba tertawa sendiri di kelas, itu ga aneh kan??? .
Aku menghembuskan nafas berat kemudian mulai mencoret-coret catatanku dengan asal. Aku berharap akan datang seseorang yang menolongku dan mau mengurusku sehingga aku ga perlu putus sekolah, aku baru kelas dua SMA dan aku belum menikmati kehidupan sma yang normal misalnya percintaan yaitu dorongan hormonal yang membuat dua anak manusia mabuk kepayang ataupun pemberontakan remaja. Aku berharap orang itu akan membantuku dan membawaku jauh dari kota yang penuh dengan kenangan ayah. Yup seperti daddy long legs... atau mungkin pangeran berkuda putih, membayangkan bukan hal yang menyakitkan walau aku tahu aku harus menerima kenyataan dan kejadian seperti itu terlalu sweet untuk jadi kenyataan.
Tak berapa lama terdengar suara bel dengan sigap aku membereskan perlengkapan sekolahku begitu pula teman-temanku yang lain setelah memberi salam pada bu sukma kami semua keluar kelas.
Aku segera menggunakan jaketku dan menyampirkan tudungnya itu membuatku terlindungi dari pandangan anak-anak lain. Walaupun sebenarnya poniku sudah hampir menutupi wajahku dan anak-anak pun tidak memperhatikanku tapi aku selalu merasa tidak aman apabila wajahku terekspos.
Sebelum keluar aku menyerahkan laporan fisika ke Rani. Dari jarak lima meter parfume rani udah menyapa hidungku, aku heran walau sudah hampir sore seperti ini namun parfume rani tak pernah berkurang keharumannya mungkin dia mempunyai penghasil parfume pribadi di badanya atau sesuatu seperti itu.
“owh............... makasih sherin the witch sayang.... aku terbantu banget, kamu tau kan aku ga bisa fisika. Kamu paling the best” ucapnya ketika menerima laporannya dengan suara manja dengan pitch suara diatas rata-rata namun ketika dia berpaling menuju genknya aku tau dia mengeluarkan mimik jijik. Oh well penampilanku memang mengerikan jadi tak aneh apabila miss fashion kayak rani bakalan merasa jijik namun aku ga perduli aku senang udah ngebantuin orang, aku tau itu naif tapi mau bagaimana lagi itu udah sifatku.. dengan membantu orang dan menerima senyuman mereka aku merasa ibu dan kini ayahku pun ikut tersenyum bersama mereka.
Dan karena sifatku ini dan sikapku maka aku seperti orang yang siap-beri-bantuan-apa-saja-tanpa-komentar.
Aku segera keluar kelas dan menuju pintu gerbang
“hei the witch besok pergi ke ruang osis, aku perlu bantuan kamu mengaudit pengeluaran bulan kemarin” terdengar suara lantang santo dari kejauhan
“sherin..... aku perlu artikel soal laut mati besok kamu bisa kan serahin ke aku??” Kini suara santi
“sher aku perlu contoh laporan fisika... kamu ada??” Yang ini suara dimas yang kemudian langsung aku serahkan laporan fisika tambahan yang serupa seperti laporan rani
“ cool............. tahnk you the witch” balasnya kemudian memberikan salam ala amerika dengan menepuk bahuku
Dan apabila aku tidak cepat-cepat keluar sekolah aku yakin suara-suara minta bantuanku akan makin banyak. Aku memang senang membantu namun aku senang membantu yang membutuhkan bukannya melayani kemanjaan mereka. Mereka mungkin tidak tahu kalau aku baru saja menjadi yatim piatu.
Tak ada waktu untuk menangis dan meratapi nasib, aku berniat akan mencari pekerjaan. Teman ayahku menawariku bekerja di sebuah salon dan kini aku akan pergi kesana untuk konfirmasi.
Aku tiba disebuah salon yang cozy dan besar ketika aku masuk aku disambut banyak cewek cantik berseragam dan para pelanggan cowok. oow.... otakku sudah mengirimkan sinyal warning. Sepertinya ini bukan sembarangan salon terbukti ketika aku masuk mata para cowok (om-om lebih tepatnya) langsung melihat kearahku dengan pandangan seperti menelanjangi dan itu langsung membuatku jengah dan apabila ada sebuah lubang dengan senang hati aku akan masuk kedalam dan menjauh dari pandangan om-om cabul.
“ mba orang yang diceritain mas hengky yah.... yang berniat mau kerja disini kan” seorang tante-tante glamour langsung menghampiriku dengan pandangan seperti menilai barang,
Oow.... sinyal warning yang lain, aku harus keluar dari sini apapun yang terjadi!
Aku langsung mengeluarkan cengiranku dan tertawa ala kuntilanak dengan heboh ditambah meloncat-loncat gak karuan, efeknya langsung terasa, tante dan om-om itu langsung kaget dan terdiam. Keadaan ini aku manfaatin untuk segera keluar. Hei! tindakan sederhana ku dapat menyelesaikan masalah dengan simple dan rapi. Sebagai siswa paling pintar satu angkatan tentunya akan sangat memalukan apabila aku tak menggunakan otakku dalam keadaan genting.
Heheheeh aku tertawa bangga lebih tepatnya menyeringai dan menakuti pasangan yang melintas di depanku. cewek dan cowoknya langsung berpegangan tangan dengan erat dan berjalan beriringan dengan cepat setelah melihatku, hm.... mungkin aku bisa jadi cupid dan membuat para pasangan menjadi lebih mesra.
Dengan kejadian ini aku menyimpulkan aku tak bisa sembarangan menerima tawaran pekerjaan.Tadi aja di dalam salon status virginitasku sepertinya bakalan terancam atau bahkan hanya masuk kedalam dan dilihat oleh om-om cabul itu saja virginitasku dapat terinfeksi. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala dan menghembuskan nafas panjang
untuk sekarang lebih baik aku beristirahat pikirku
ketika aku tiba di depan pintu gerbang rumahku terlihat plang besar bertuliskan disita, yup rumahku disita oleh bank dan dalam waktu lima hari lagi aku harus mengosongkan rumah. Keadaanku boleh dibilang dari buruk menjadi sangat buruk dan aku penasaran akankah bisa menjadi lebih buruk lagi? Yatim piatu, tidak ada warisan karena ternyata ayah mempunyai hutang, tidak ada keahlian khusus untuk bekerja kecuali mungkin mengurus rumah typical untuk jadi TKW yang baik namun TKW yang smart karena aku mempunyai otak yang cukup pintar mungkin aku bisa membodohi majikanku dan menjadi kaya secara instan,kemudian wajah biasa bahkan mungkin lebih mengarah ke seram, dan tanpa dukungan orang dewasa... yah mengingat semua itu membuatku kepalaku sakit.
Tapi tunggu! didepan gerbang ada mobil hitam mewah yang mengganggu jalan dan menghalangi gerbang masuk rumahku. Dasar orang kaya sembarangan parkir... tak bisakah membiarkan aku untuk beristirahat dengan tenang??!!! Aku segera menengok kanan dan kiri berusaha mencari empu nya mobil dan kulihat ada dua orang pria tepat di depan pintu rumahku
Orang dari bank kah? Mereka mau mengusirku?? Bukankah janjinya lima hari lagi??!! Tiba-tiba aku merasa sangat nelangsa dan terpuruk.
Aku menghampiri mereka berdua dengan hati-hati. Pria yang satu kulihat bapak-bapak paruh baya berpakaian rapi dan yang satu lagi... OMG!! Melihatnya saja membuat nafasku tersendat dengan mata tegasnya dan alis tebalnya yang seperti mengamati dan menarikmu dalam pandangannya dan ga bisa lepas! Rambutnya yang ditata mengingatkanku akan boyband korea, badannya tinggi dan putih sehingga aku harus mendongak untuk melihatnya. Intinya dia tipe cowok yang bikin cewek meleleh dan takes your breath away!
Ini membuatku berpikir apakah aku berada di surga?? Karena aku melihat bidadara ada di depanku. well kini aku berpikir ala pengarang picisan tapi penampilannya memang worth to see!!! Wow bank sekarang keren... mereka bahkan mengirimkan orang-orang cool untuk sekedar mengusirmu. Tapi asal kalian tahu wajahku datar saja tak terlihat kalau aku kaget ataupun terlihat mengagumi cowok bidadara ini. Mungkin ini kelebihan wajah poker faceku yah... intinya aku kurang bisa mengekspresikan isi hatiku lewat wajahku.
Namun siapa sangka pertemuanku dengan cowok bidadara ini bakalan menjungkar balikkan hidupku (lagi)
KAMU SEDANG MEMBACA
menaklukan sang raja (tame the king)
Novela JuvenilIkuti kehidupan baru sherin si cewek berpenampilan seperti penyihir yang harus tinggal satu atap dengan Nathaniel, cowok angkuh dan tiran bak raja yang kesalahan terbesarnya adalah terlalu keren dan bersikap lembut saat sherin membutuhkannya. Kehid...