"Bibi?"
"Kau sudah sadar? Syukurlah" aku melihat bibi dan sekeliling sekarang aku berada dikamar,aku mendapati Han ni dan seun woo tengah memandangiku dengan khawatir. "Han ni maaf" aku memijat pelipisku, sedikit pusing rasanya,pasti dia sudah tau dari bibi tentang syndromku.
"Tidak. Kau mengidap syndrom? Kenapa kau tidak memberitahuku dan mengatakannya padaku?" Han ni menatapku dalam, sepertinya ada rasa kekhawatiran dari pandangan matanya terhadapku.
"Aku takut syndromku menjadi bahan ejekan" mau bagaimana lagi, aku harus menceritakan semuanya kalau sudah seperti ini.
"Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu ?"
"Kau tahu? Aku hanya tidak ingin mengkhawatirkan kalian semua, dan aku hanya takut" ucapku. "Hye shin, maaf aku tidak tau kalau kau punya syndrom, maaf kan aku" seun woo berkata.
"Tidak apa, aku tau kau tidak sengaja" aku tersenyum. Aku sangat tau seperti apa perasaan kalian ketika tau apa yang sebenrnya terjadi padaku. Kalau sudah seperti ini, aku tidak akan membuat kalian merasa khawatir lagi dan cemas." Besok disekolah aku akan memberitahu semua orang bahwa kau memiliki syndrom ini!" Ucap Han ni, dengan suara bergetar, dia tampak sedih dan ingin menangis. Dia memandangku dengan perasaan kasihan dan tulus.
"Tidak, tolong jangan beritahu siapapun mengenai syndrom ini" sebenrnya aku ingin sekali berkata kepada orang lain, bahwa aku mempunyai penyakit aneh. Tapi itu tidak ada gunanya, jika seperti itu aku hanya akan dipandang kasihan kepada semua orang, dan mereka akan meragukanku dengan pandangan apapun.
"Kalau mereka semua tidak tau, maka nyawamu akan terancam" ucap Han ni dengan tenang, dia menggenggam erat tanganku, dan menatap wajahku dalam diam. Sejenak aku terenyuh, dia akan masuk keadalam duniaku, bukannya aku percaya diri, tapi aku tau sekali apa yang terjadi setelah ini, pasti dia akan melindungiku seperti bibi melindungiku. Enatah apa yang ada dipikiran Han ni sekarang aku tidak bisa membacanya karena aku tidak mempunyai cenayang, tapi terlihat jelas bahwa dia melihat kearah mataku dalam-dalam dan sepertinya untuk meyakinkanku dengan apa jalan yang dia pilih.
"Jangan memberi tau mereka, tolong..." Aku menunduk dihadapan Han ni. " lalu bagaimana? Kalau nanti ada pria yang menyentuhmu? Apa kau akan pingsan lagi? Atau bagaimana?" Ucap Han ni dengan suara serak nya, dia seperti ingin menangis, aku merasa Han ni sangat peduli denganku, aku melihat seun woo sedari tadi menatap kearah ku dengan raut wajah sedang berpikir. Aku menaitkan alisku, aku menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku, dan genggaman Han ni terlepas begitu saja. Aku harus berpikir apakah ini akan baik-baik saja, jika terlalu jauh akan sangat merepotkan.
Dan kau harus tau hye shin, yang kau repotkan itu orang yang baru beberapa waktu lalu saja kau kenal, apa kau yakin akan merepotkannya?, apa tidak apa-apa seperti itu?. Aku mengangkat wajahku, dan merapihkan rambutku yang jatuh menjuntai kebawah menariknya kebelakang dan disangkutkan disela-sela telinga.
"Kau... Kau hanya harus menjagaku dari mereka"
aku tau ini sedikit egois, Han ni pasti mempunyai kegiatan lain, dan aku akan merepotkannya, tapi aku tidak ingin membuatnya terus-terusan meyakinkanku
."kalau itu bisa membantu akan aku lakukan" ucap Han ni dengan semburat senyuman diwajahnya.
"Maaf, gara-gara aku pingsan kalian jadi repot dan khawatir"ucapku aku terdiam, entah apa yang ada dipikiranku sekarang, aku sedang bergulat dengan pikiranku , bagaimana nanti kedepannya? Apa tidak masalah? Jika Han ni membocorkannya? Apa aku harus merepotkan bibi lagi?
"Kau satu kelas dengan Han ni kan?" Tanya seun woo. Dia berdiri jauh sekali dari aku dan Han ni, sepertinya dia takut akan hal tadi.
"iya memangnya kenapa?"
"Syukurlah , kau tidak perlu cemas. Han ni itu sama seperti bodyguard. Dia pasti akan melindungimu!" Aku terkekeh mendengar perkataan seun woo. Aku tau dia lega sekali karena aku sekelas dengan Han ni.
"hey!!" Seketika Han ni menghampiri seun woo berteriak, dan memukul kepalanya. Itu mengundang gelak tawa dari aku dan seun woo, sedangkan Han ni hanya merengut dengan bibir yang dicondongkan seperti dolphin?
"Itu sakit!" Ucap seun woo tertawa sambil mengusap kepalanya yang dijitak oleh Han ni, dia hanya cengengesan saja.
"Hye shin, kita pulang dulu ya, besok aku akan menjagamu"
"Terima kasih , kalian hati-hati dijalan.
-<<<>>>-
Setelah mereka pulang , aku kembali beristirahat. Aku menatap keluar jendela, hamparan bunga terlihat jelas,lalu pikiranku beralih pada tadi dimimpiku saat aku sedang pingsan. Sebenarnya apa yang dimaksudkan mimpi itu? "Aku kembar, bibi bilang kakakku lebih tua 2 tahun? Sebenarnya siapa yang berkata benar?" Aku masih berkutat dengan pikiranku. Tidak terasa hari mulai petang, dan aku masih berkutat dengan pikiran itu. Semuanya jadi terasa berputar-putar.
Aku besok harus sekolah, dan aku harus secepatnya mencari tau keberadaan kakaku. Aku harus mencarinya tanpa sepengetahuan bibi. Seketika pendapat itu muncul dalam otakku. Ini aneh, aku mulai mencium sesuatu yang janggal. Bibiku pasti tau sesuatu mengenai kakakku yang dia sembunyikan. Aku harus mencari tau, bagaimanapun juga aku termasuk anggota keluarganya.
Aku memilih untuk membersihkan badanku dengan acara didalam kamar mandi, dan memilih baju tidur berlengan panjang untuk digunakan. Aku belajar, walaupun materi belum terlalu banyak dijelaskan. Dan aku mulai terlelap dengan sendirinya merasakan mataku sangat lelah dengan semua kegiatan yang kujalani hari ini.
Bersambung--- part ini akan di perbaiki ulang jadi sementara hanya update segini dulu. Tbc, thank's fo reading :*
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDROPHOBIA
Romance"aku hanya ingin berjabat tangan denganmu, memperkenalkan diriku apa itu salah?" "Kau menyebutku bawel, dan narsis apa itu salah, kenapa kau sulit sekali?" Hyu wan "Maaf kan aku, mungkin kalau kau tahu apa yang sebenarnya terjadi, kau akan khawatir...