Dering alarm tidak membuat gadis ini terusik dari tidurnya. Mungkin kerena begadang karna rutinitasnya. Hingga dering ketiga pun ia tak kunjung bangun padahal waktu menunjukan pukul 06.15 pagi.
"Dek bangun dek udah pagi, Iqbal udah nunggu didepan tuh Al" ibu Alya membangunkan putri satu-satunya itu yang tak kunjung terbangun dark tidurnya.
"Hhh...iya bun 5 menit lagi Alya bangun...." balas Alya masih asik menguletkan badanya di tempa tidur.
"Heh ini udah jam berapa Al? Nanti kamu telat gimana? cepet bangun bunda tunggu dibawah sama Iqbal, kalau kamu gak bangun, bunda suruh iqbal yg bangunin" gertak bunda Alya karna Alya susah dibangunkan. Memang alya sudah terlahir dengan sifat kebonya. Bunda alya pun keluar kamar dan menyiapkan sarapan.
"Ish.." desis alya.
"Bunda mah gitu,udah tau Iqbal kalau bangunin orang suka aneh-aneh"
Flashback on
"Kamu bukan nya Rizki ya?" tanya Alya kepada laki-laki yang cukup ia ketahui.
"Iya aku Rizki, kamu Alya kan?" jawab Rizki.
"Kok kamu tau aku Alya? Kan kita belum sempat kenalan hehehe" tanya Alya malu-malu dengan pipi merona.
"Kamu yang suka stalk akunku kan? Aku tau kok" ucap Rizki sambil mendekati Alya.
"Terus kamu kenapa disini?" tanya Alya kepo.
"Kamu percaya sama Love At First Sight?. Aku disini karna itu:)" Alya merasa usapan hangat dipipinya.
"APA???" Alya tidak percaya dengan yang dikatakan Rizki.
UHUKK UHUKKK
"ANJING APAAN SIH SIAPA YANG MASUKIN KAOS KAKI KE MULUT GUAAA!!!:(" teriak alya lalu bangun dan terduduk ditempat tidurnya. Bertepatan saat itu ia melihat iqbal sedang tertawa di sofa tak jauh dari kasurnya.
"IQBAL KAMPRET LO ANJING. MATI LO ANJINGG. BAU BEGO BAUUU!!! UNTUNG GUA GAK MATI. TANGGUNG JAWAB LO ANJ!!!" teriak alya tidak terima dengan perlakuan iqbal.
"LO SIH GAK BANGUN-BANGUN NTAR KITA TELAT SEKOLAH NYA SAYANGG. JANGAN MIMPI MULU JADI LUPA BANGUNN" teriak iqbal lalu pergi keluar kamar Alya.
Flasback Off
Sebenarnya masih banyak lagi kelakuan aneh iqbal saat membangunkan Alya. Tapi Alya sudah mulai mengantisipasi agar bukan iqbal yang membangunkan nya namun bundanya.
Karna waktu sudah menunjukan pukul 06.40 maka Alya mengurungkan sarapan bersama bunda dan membawa bekal ke sekolah.
"Bun, Alya berangkat yaa takut telat. Asaalamualaikum bun" Alya menyalami tangan bunda nya dan diikuti oleh Iqbal.
"Bal, jagain Alya ya jangan sampai macam- macam disekolah. Kalau dia ngelakuin yang aneh-aneh terserah mau kamu apain bunda gak peduli" amanat bunda Alya untuk iqbal yang sedang berjalan keluar rumah.
"Oke bun, siap laksanakan!" ucap Iqbal hormat dengan senyum jail terpasang diwajahnya yang tanpa iqbal sadari mendapat tatapan tajam dari Alya.
Karena keluarga Iqbal dan keluarga Alya sudah sangat dekat dari dulu seperti saudara. Jadi bunda Alya meminta Iqbal untuk memanggil nya bunda. Sebaliknya Alya juga seperti itu pada Bunda Iqbal.
"Ish bal cepetan dong jalannya ntar kita telat lagi kayak kemarin, eh cuma gua sih yang telat lo nya malah bolos. Dasar bego" cerocos alya. Posisi nya sekarang Iqbal berada tidak jauh dibelakang Alya.
Alya berbalik menghadap ke arah iqbal dan berjalan mundur.Alya muak dengan kelakuan iqbal yang tidak memperdulikan dia berbicara sejak tadi.
"Bal.."
"....."
"Iqbal...."
"......."
"IQBAL AKBAR RAMADHAN!!!" suara Alya tidak dihiraukan Iqbal. Alya tau Iqbal melamun sambil berjalan menatap jalan. Karna kesal Alya berhenti menunggu iqbal.
Karena tidak fokus dengan dan hanya berjalan sambil melamun, Hingga akhirnya...
DUGH
"aw.."
"Eh sorry-sorry Al, mana yang sakit?" tanya iqbal kembali sadar dari lamunannya lalu mengusap-usap jidat Alya yang lebar.
"Iqbal bego" narah alya pada iqbal yang membuat jidat Alya menabrak dagu iqbal karena iqbal tidak mengetahui bahwa alya sudah menunggu nya dengan berdiri dari tadi.Dan ini lah akibat Iqbal tidak memperhatikan depan malah memperhatikan jalan.
"Iya maaf, lo juga kenapa berdiri disini bukannya jalan Al?" Iqbal masih mengelus jidat Alya.
"Lo sih dari tadi gua panggil malah ngelamun mulu, udah tau lagi dijalan. Bahaya bego untung yang lo tabrak itu gua, bukan yang lain apalagi kendaraan bisa mampus lo" cerocos Alya sambil melepaskan tangan Iqbal yang masih setia berada di jidat lebarnya.
"Secara gak langsung lo bilang kalau lo khawatir sama gua Al. Bilang gitu aja susah" ucap Iqbal sebelum menarik tangan nya dari dijidat gadis dihadapan nya ini, ia mengacak-acak rambut Alya dengan gemas.
"GAK KHAWATIR ISH...KALAU LO MATI NTAR SIAPA YANG GUA SAKITIN? HAHAHAH...hmpt.hmftt" tawa Alya seketika lenyap karena tangan iqbal yang membungkam mulutnya.
"Al jangan teriak-teriak, malu gua kasian ntar dedek emesh di komplek pada kebangun gara-gara suara toa lo" iqbal sambil melepas tangan nya yang berada di mulut Alya.
"Iya kalem aja sih. Lo kenapa tadi ngelamun dijalan bal?" tanya Alya sambil meneruskan perjalanan ke sekolah dan Iqbal tepat berjalan disampingnya.
"Gapapa al" singkat Iqbal kembali menatap jalanan menuju sekolah
"Bal gua gak maksa. Tapi inget lo tau kan dimana tempat lo cerita?" seketika suasana hening menghampiri
"....."
"Alya selalu ada disini buat Ale" ucap Alya serius menoleh ke Iqbal dan tersenyum lembut menatap nya. Yang ditatap membalas senyum Alya dengan tulus. Iqbal tau jika Alya sudah mengganti kosakata lo-gua menjadi Ale-Alya itu artinya Alya sedang tidak main-main dengan ucapan nya.
Iqbal ingin menceritakan semua masalah yang ia alami saat ini.Mungkin belum sekarang. ia tidak mau membebani Alya dengan masalahnya.
Iqbal selalu menceritakan masalahnya pada Alya. Namun untuk masalah ini mungkin belum waktunya Alya tau. Belum waktu nya Alya juga merasakan apa yang ia rasakan saat ini.
"Ale kok melamun lagi?. Lo gapapa?" Alya menepuk pundak Iqbal pelan. Alya heran dengan sikap Iqbal saat ini. Apabila ada masalah kenapa tidak menceritakan saja pada Alya? Mungkin saja alya bisa membantu.
"Hm? Gua baik-baik aja. Maaf Al tadi gua mikir tugas Pak Ari yang belum gua selesain semalem. Asli gua ngantuk banget kemarin jadi ketiduran hehehe" jawab iqbal dengan tampang sok polos.
"Boong" singkat Alya
"Serius Al, salah Pak Joko nih yang ngasih tugas banyak banget dikira tangan gua tangan robot kali ya" kesal Iqbal pada pak Joko. Siapa? Guru Bahasa Indonesia Iqbal disekolah yang memiliki perut buncit nan imut.
"Yaudah,cepet dikit kek ini hampir telat!".Suruh Alya menarik tangan Iqbal untuk mempercepat langkahnya.
Alya tidak sadar bahwa Iqbal sedang mendapat masalah yang menjadikan sikap Iqbal berubah seperti ini.Alya tidak sadar bahwa seorang disampingnya ini sedang membutuhkan pelukan untuk membuat ia semangat dalam menghadapi masalahnya sekarang.
"Ale gak lagi baik-baik aja al " batin Iqbal.
Bersambung....
Typo(s) everywhere...
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction"Semacam tidak memiliki namun takut kehilangan. Semacam tak punya status tapi merasakan kecemburuan"